Is it My False?

74 5 2
                                    

Apakah aku harus selalu mengalah?
Apakah aku yang harus selalu di salahkan?

Mungkin itu kata kata yang tepat untukku saat ini.

Aku tidak pernah bermaksud untuk menyakiti hati orang lain. Tapi karena 'dia' aku jadi disalahkan seperti ini.

Aku tak tau aku harus berbuat seperti apa, aku hanya ingin semuanya menjadi baik, tetapi sepertinya tak bisa.

Apa kau tau, aku hanya ingin merubah semuanya seperti semula, aku ingin menjadi seperti remaja² yang lain, yang tidak disibukkan dengan media sosialnya. Mereka sibuk dengan real-life nya mereka, beda denganku yang sekarang di sibukkan dengan keduanya.

***
Pagi itu aku memulai hari dengan semangat, seperti tanpa beban di hidupku.
Namun ketika siang itu aku bertatap mata denganmu semua yang kulihat dari tatapan matamu hanyalah tatapan kosong tanpa makna.
Aku sudah mulai curiga saat itu, namun aku menyingkirkan segala kecurigaan itu.

Sampai malam tiba, kamu chat dengan tiba² setelah sekian lama kita tidak chat, aku senang dengan itu. Aku berharap chat yang aku terima akan berakhir baik.
Namun nihil, kamu malah memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita.
Aku sama sekali tidak bisa berkata apa² saat itu, yang kubisa hanyalah menangis dalam diam, bahkan air mata pun sudah tak lagi membasahi pipiku, kini yang kurasa hanya sakit, sakit setelah sekian lama kita tidak bertemu, dan setelah sekian lama kita tidak saling memberi kabar dan secepat itukah kamu mau mengakhiri hubungan ini?

Setelah banyak hal yang kita lewati bersama selama hampir 1 tahun ini. Apakah secepat itu kamu lupakan?
Apakah perempuan itu mampu membuatmu melupakanku dalam sesaat?
Jika iya, maka perempuan itu sangat beruntung karena mendapatkanmu.
Perempuan itu beruntung mendapatkan laki laki yang baik, penyayang sepertimu.
Aku rela, aku sangat rela jika itu yang membuat mu senang, itu yang membuatmu bahagia.

Tetapi beda dengan orang² yang memandangku, mereka mengira jika aku yang meninggalkanmu, jika aku yang menyia-nyiakan mu selama ini.
Mereka mengira jika aku hanya mencari status selama berhubungan denganmu.
Apa kau kira itu tidak sakit?

Kau berjanji padaku waktu itu akan menjagaku jika ada orang yang menyakitiku.
Tapi?
Semua itu hanya omong kosong belaka.
Kau bahkan lebih percaya dengan mereka daripada aku.
Kau tidak pernah berfikir rasanya menjadi aku.
Kau tidak pernah merasakan rasanya diperlakuan seperti ini.

Sekarang aku mulai sadar untuk pergi meninggalkanmu.
Aku sadar aku sudah tak berarti apa² untukmu.
Mungkin kamu akan lebih baik tanpaku, semoga kamu mendapatkan apa yang kamu cari dari perempuan itu.

Selamat tinggal kenangan, semoga kau lebih baik bersamanya daripada bersamaku.

-A-

Untold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang