Crown Princess Hidden Secrets

Crown Princess Hidden Secrets - (9)

Happy Reading...
🌷🌷🌷

______________________________________

Langit gelap menyelimuti desa itu, sedari tadi hujan tak berhenti malah semakin deras saja. Pandangannya tak lepas dari jendela kamar miliknya sedari tadi sore. Beberapa waktu ini begitu banyak yang di pikirkan olehnya saat dua orang terdekatnya menjalankan misi mereka. Terdengar ketukan di pintu membuat dirinya menoleh sejenak lalu tersenyum.

"Leya, kamu belum tidur?"Lucy mendekati princess cattaleya dan segera mengambil tempat duduk disampingnya. "Sebentar lagi Luc, aku masih ingin menatap hujan. Entah mengapa setiap kali melihatnya aku teringat sesuatu tapi entah apa itu aku lupa. Kamu tahu? Beberapa hari ini aku selalu bermimpi aneh dan rasanya aku yang mengalami kejadian itu dalam mimpiku." Tangan Lucy membelai pipi princess Cattaleya lembut dan memberikan seulas senyum kepada sahabatnya itu. "Itu hanya mimpi sayang, kamu tahu sendiri jika mimpi adalah bunga tidur." Princess Cattaleya menggeleng tak setuju dengan Lucy. "Tidak mungkin jika mimpi yang sama terjadi berulang-ulang Luc dan lagi aku tak tahu kenapa saat menatap hujan aku merasa jauh lebih tenang."

"Apa kamu tahu makna hujan yang turun?"Tanya Lucu menatap Princess cattaleya yang menggeleng. "Hujan bisa menjadi pendingin bagi setiap orang."

"Kenapa begitu?"Tanyanya heran. "Kamu tahu sendiri di saat hujan kita merasakan kedinginan dan saat panas kita selalu berharap hujan turun. Begitu pun dengan hidup ini Ley, disaat masalah yang datang bertubi-tubi dalam hidup kita perlu mendingin kan pikiran kita agar bisa tetap berpikir rasional dan tak di liputi emosi yang bergebu-gebu. Kita perlu menjadi hujan untuk diri kita sendiri, untuk bisa menyelesaikan segala permasalahan apapun dengan begitu hati kita menjadi sejuk. Maka apapun yang kita hadapi maka semua bisa terlewati dengan baik. Jadilah hujan untuk dirimu sendiri Luc, lalu kamu bisa menjadi hujan untuk orang lain." senyum mengambang di wajah princess cattaleya, mungkin karena itulah dia merasa lebih tenang saat melihat hujan.

"Terimakasih Luc, aku akan menjadi hujan untuk diriku. Akan ki hadapi semuanya dengan baik."

"Bagus, itu baru sahabatku. Jangan pernah mendahulukan emosimu tapi sejukkan hatimu dulu sebelum mengambil putusan. Aku tahu kamu di liputi kekalutan saat ini untuk mempercayai siapa saja yang benar-benar setia kepada kerajaan. Tapi gunakan hatimu Ley, aku yakin kamu akan tahu mana yang benar dan salah."

"Iya Luc, oh ya mana kak Ron?" Tanya princess Cattaleya begitu menyadari jika cuman Lucy saja yang menemuinya sedangkan sang jenderal tak ada. "Dia masih menyelesaikan beberapa urusan namun akan segera kemari. Dia menitipkan salamnya untukmu karena begitu merindukan adik kecilnya."  Princess cattaleya cemberut saat mendengarnya, dia sampai saat ini selalu dianggap adik kecil oleh sang jenderal. "Oh ayolah Ley, kamu tahu sendiri kak Ron selalu begitu dan bukan hanya kamu tapi aku juga begitu."

"Dasar kak Ron, dia pikir kita ini anak kecil." Ketus Princess cattaleya sedang Lucy hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu jika cemberut dan merajuk seperti ini.

"Oh ya apa kamu mengetahui sesuatu?" Dapat princess cattaleya lihat jika lucy sedikit menegang tapi secepat itu pula dia merilekskan tubuhnya. "Ya, memang aku menemukan sesuatu tapi sebelum ku katakan berjanjilah jika kamu tak akan gegabah setelah mengetahuinya."

"Iya luc, aku tak akan gegabah. Katakan saja apa yang kamu dapatkan." Lucy menarik nafasnya panjang sebelum menghembuskan nya kembali. "Ingatkah kamu dengan Vridel?"

"Vridel? Maksudmu Vridel putranya sir kenan?"Tanya princess cattaleya balik sebab yang dia ingat hanya vridel itu saja. Lucy mengangguk membenarkannya. "Sir Kenan sepertinya menjadi orang yang mendukung pemberontakan tersebut. Dia selalu mengirimkan begitu banyak bahan makanan maupun persenjataan untuk orang-orang yang kita lihat itu." Princess cattaleya menggeleng tak percaya. Bagaimana bisa orang yang selama ini dia ketahui sebagai salah satu sahabat papanya melakukan hal itu. "Awalnya aku juga tak percaya Ley tapi setelah beberapa hari ini aku sendiri yang turun untuk mengamatinya ternyata benar jika dialah yang memberikan topangan dana selama ini kepada orang-orang tersebut."