Crown Princess Hidden Secrets

Crown Princess Hidden Secrets - (15)

Happy Reading
🌷🌷🌷

______________________________________

Berita penyerangan terhadap istana Aprosky telah sampai ke 4 empat kerajaan Knight dan beberapa kerajaan kecil lainnya yang berada dalam kekuasaan Aprosky. Mereka tak pernah menyangka jika akan terjadi pemberontakan terhadap Aprosky, padahal selama ini pemerintahan berlangsung dengan baik karena kesejahteraan penduduk selalu diutamakan. Entah apa yang menjadi pemicu dari pemberontakan tersebut tak ada yang tahu.

Beragam spekulasi keluar dari setiap pimpinan kerajaan dan mereka sangat menyayangkan hal tersebut. Padahal baru beberapa waktu yang lalu para perwakilan kerajaan baru kembali dari Aprosky setelah melakukan kunjungan dinas kerja sekaligus membesuk sang raja yang dikabarkan sakit.

“Greyvan, apakah kamu sudah mendapatkan berita terbaru mengenai keadaan Aprosky?” Tanya ibunda permaisuri Knight Vrandert yang begitu mencemaskan sahabatnya Rosyena Zahara ratu kerajaan Aprosky sekarang.

“Aku belum mendapatkan berita apapun dari kurir ibunda. Bersabarlah sedikit dan jangan terlalu cemas. Grey yakin kalau bibi Rosyena saat ini baik-baik saja.”

“Apa yang diucapkan putra mahkota ada benarnya sayang, jangan terlalu cemas karena itu tidak baik untuk kesehatanmu saat ini.”

“Bibi tak perlu cemas, Aurel yakin saat ini bunda dan ayah akan baik-baik saja kok.” Seketika semua yang disitu menatap Putri sulung Aprosky, Aurelya Pheony Descartes yang baru saja datang bersama dengan pangeran kecilnya Darel dari kerajaan Knight Cluster. Dengan tergesa-gesa permaisuri segera merengkuh Aurelya, dirinya tahu jika saat ini Aurelya membutuhkan dukungannya agar lebih kuat menghadapi cobaan ini.

“Beristirahatlah dahulu, pasti kamu sangat Lelah dalam perjalanan kemari. Berikan Darel  pada paman sayang.” Putri Aurelya segera memberikan putranya kepada yang mulia raja.

“Maafkan Aurel sudah merepotkan paman dan bibi saat ini.”

“Tidak apa-apa sayang, justru paman dan bibi sebenarnya ingin menjemput kalian agar berada disini sampai keadaan aman terkendali.”

Terdengar suara gaduh di depan sampai akhirnya nampaklah Pangeran Gryven dan rombongannya yang nampak sangat kusut. Pangeran Davine segera menghampiri istrinya yang saat ini tersenyum namun dirinya yakin jika sebenarnya istrinya sangat rapuh.

“Terimakasih sudah sampai disini dengan selamat dan membawa serta Darel. Aku sudah mengerahkan pasukan untuk menjaga istana Cluster. Ayah dan ibu menyuruhmu tak perlu mencemaskan mereka di Cluster dan memintamu untuk tenang disini bersama Darel.” Ucap pangeran Davine sambil mengecup istrinya sayang.

Sedangkan pangeran Gryven saat ini dibingungkan dengan keberadaan dari putri Cattaleya yang menghilang dan putri Vredelyn yang mendapatkan serangan ketika mereka dalam perjalanan kembali ke Vrandert. Bahkan berita Aprosky di serang semakin membuatnya kacau balau, ditambah lagi rute pasukan bantuan entah bagaimana terputus sehingga tidak bisa segera mencapai Aprosky. Padahal dalam perjalan kembali dari Aprosky rute tersebut masih baik-baik saja.

“Apa yang terjadi denganmu Gryven? Kami berpikir kamu masih di Aprosky membantu para pasukan disana.” Raja Vrandert yang baru saja muncul setelah mengantarkan Pangeran Darel beristirahat dengan inang pengasuh cukup terkejut mendapati putra bungsunya sudah ada di istananya.

“Seharusnya seperti itu ayah, aku kesini hanya untuk mengantarkan putri Vredelyn karena disana tidak aman baginya dan setelah itu aku bisa kembali ke Aprosky. Namun kami diserang oleh orang tak dikenal dalam perjalanan dan penyerang itu melukai putri Vredelyn. Maafkan aku ayah karena tidak lalai dalam menjaganya.” Raja Vrandert  hanya bisa menghembuskan nafasnya lemah, dia tahu jika itu bukan salah putranya.