Prologue

3.5K 194 4
                                    

CAN YOU LOVE ME?
By.FeronV
Main cast: Hong Jisoo
Choi seungcheol
And other.
.
.
Prologue:

Sunyi. Di sini, di dalam ruangan serba putih, seorang namja yang sangat manis sedang terbaring dengan banyak alat medis yang menyala dan beberapa kabel tertempel di tubuhnya. Kulit putih mulusnya kini telah berubah warna menjadi putih pucat, warna merah dibibir plumnya tercampur dengan sedikit warna putih. Jisoo, nama yang tertera di dinding data pasien yang diisi dengan identitas pasien yang menempati ruang rawat ini.

Cklekk...
Pintu, ya pintu ruang rawat tersebut dibuka, oleh seorang namja dengan tubuh yang tegap terbalut jas pakaian formal khas seorang CEO. Choi Seungcheol, nama yang sangat terkenal di seluruh penjuru Seoul bukan hanya karena ketampanan dan tubuh kekar, namun juga karena kewibawaan ,charisma ,dan prestasinya, dia adalah seorang CEO dari Carat Corp yang telah memimpin perusahaan keluarganya sejak usia 20 tahun.
Namja Choi tersebut hanya diam memaku di ambang pintu, mengamati sosok yang tengah terbaring di dalam ruangan dengan bau obat yang menusuk indra penciuman setiap orang. Tak ada niat, bukan tak ada keberanian untuknya memasuki ruangan tersebut.

"Jisoo..." gumam Seungcheol dengan manic mata yang berkaca kaca.

Puk . satu tepukan di bahu Seungcheol yang mampu dia tebak siapa pelakunya.

"Kim uissanim..." Seungcheol menoleh kepada pelaku penepukan bahunya.

"Hmm... kenapa kau terdiam di sini lagi? Kau mengganggu akses masuk keruangan pasien manisku" Goda dokter bernametag Kim Mingyu yang tak ditanggapi oleh Seungcheol. Seperti biasa, hanya wajah sendu yang ditampakkan seseorang yang dipanggil hyung oleh dokter rupawan ini.

Huffft... Mingyu membuang nafasnya kasar dan segera masuk ke dalam ruangan putih tersebut meninggalkan sosok yang sejak tadi berdiam di ambang pintu dan mulai menyibukkan diri memeriksa pasiennya dan mencatat sesuatu kedalam kertas berkolom yang dibawanya.

"Apakah ada kemajuan Gyu?" ucap Seungcheol lirih, namun cukup keras untuk Mingyu dengar. Selanjutnya dokter Kim itu hanya menggeleng untuk member jawaban untuk pertanyaan namja yang lebih tua darinya.

"Hyung, tak bisakah kau masuk? Dia mungkin perlu dukungan darimu." Kini giliran Mingyu yang mengajukan pertanyaan serta alasannya pada Seungcheol.

"Tidak Gyu. Aku tidak akan melukainya lagi, jika aku memasuki ruangan ini, dia akan membenciku, lalu dia akan marah dan memilih untuk pergi dariku. Ak..aku.. tidak sanggup... j..jika h..harus..." Seungcheol menggantung kalimatnya, dan segera mengusap tetesan air yang telah meluncur beberapa inchi dari matanya. Dia tak sanggup melanjutkan kalimatnya.

"hyung..."

"Hahaha..." suara tawa Seungcheol terdengar sangat parau "Untuk apa aku menangis? Bahkan aku tak memiliki hak untuk menangisi keadaaan ini. Aku tak pantas untuk menangisi semua ini, 'kan Gyu?" lanjut Seungcheol.
Mingyu tak bisa memberi jawaban atas pertanyaan namja yang dipanggilnya hyung ini, jadi dia lebih memilih diam dan mengalihkan pandangnya ke alat pendeteksi detak jantung yang terdapat di sebelah ranjang yang tengah menjadi alas sosok manis yang terlelap di depannya.

Mingyu POV

"Aku tak memiliki jawaban atas pertanyaan yang keluar dai mulut Seungcheol-hyung, aku bahkan tak pernah memiliki jawaban atas pertanyaan yang selalu berputar di dalam kepalaku sendiri. Jadi, kumohon hyung... aku mohon padamu Jisoo-hyung, segeralah bangun dan jawab semua pertanyaan yang kumiliki. Dan akan ku jawab pertanyaan dari namja bodoh yang menjadi patung di pintu itu kemudian."

Itulah yang dikatakan batinku saat melihat wajah damai Jisoo hyung yang tek memiliki tanda tanda akan keluar dari alam mimpinya, aku bahkan tidak mengerti sedalam apa luka yang di dapatkan Jisoo-hyung ku dari namja yang kini menahan tangisnya di akses masuk ke kamarmu.

"Cheol-hyung, sudahlah.. aku yakin Jisoo-hyung akan segera kembali. Jadi tenanglah.."

entah kenapa mulutku yang seharusnya mengumpat di depan wajah orang yang menyakiti Jisoo-hyung ku malah mengeluarkan kalimat yang menenangkan seperti itu.

Kulihat dia menegakkan kepalanya dan memandangku penuh harap " benarkah itu Gyu?" tanyanya diikuti dengan kaki kanannya yang bergerak satu langkah ke depan, namun segera ditarik lagi sejajar dengan kaki kirinya. "Tidak Gyu... aku tau tak ada perkembangan yang terjadi selama 3 bulan terakhir ini, kau tak perlu berbohong untuk menenangkanku Gyu." Lanjutnya.

"Baiklah Gyu, aku harus kembali ke kantor dan menghadiri rapat. Tolong lakukan yang terbaik untuk Jisooku" tanpa menunggu jawabanku, dia menutup pintu dan melangkah pergi dari ruangan ini.

"Pasti. Akan kulakukan yang terbaik untuk Jisoo-hyungku"
.
.
.
TBC
a/n : haiii.... Maaf saya mengganggu, saya author baru dan ingin mencoba membuat cerita fiksi dari imajinasi yang selalu numpuk di otak saya.ini pertama kalinya saya bener bener punya niat untuk nulis ff. jadi mohon kritik dan sarannya ya sunbae-nim.mungkin ada diksi yang ga masuk atau sesuatu yang terkesan ga sinkron atau typo, atau... ahh banyak ahh ( _ _). Tolong yaaa buat readers yang mungkin tertarikdengan ff ini untuk nyemangatin aku. Dan tolong review nya. Terima kasiih *bungkuk 90o*
kalau yang ga suka atau ga srek, maafi aku ya. Aku bener2 minta maaf
terima kasih lagi

Can You Love Me? | CheolSoo MinShua -DISCONTINUED-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang