Bag 5

160 3 0
                                    

Bel masuk pun telah berbunyi saatnya Ujian Fisika dimulai, seluruh murid dikelasku mengerjakan soal Ujian dengan raut wajah yang sangat serius. Entah mereka serius karena tau isinya atau serius karena takut untuk mencontek, aku mengerjakan Ujian ini sangat santai walaupun ku tau Soal soal ini sangat sulit. Tapi jika aku mengerjakan dengan apa yang aku ketahui setidaknya aku sudah ada usaha untuk mengerjakan Ujian dengan hasilku sendiri.
Satu setengah jam berlalu, aku sudah mengumpulkan Soalku dan masih banyak yang belum mengumpulkan soal mereka. Sangat bosan memang mengumpulkan soal lebih dulu dari yang lain karena kita harus menunggu sampai bel pelajaran Fisika selesai dan masih ada setengah jam lagi. Jika diizinkan aku ingin berada di luar kelas saja.
Penantian yang lumayan lama akhirnya jam pelajaran Fisika pun selesai, dan guru super killer itu pun meninggalkan kelas kita.

"Alfa, aku dan Sherly mau minta maaf soal tadi pagi ya? Kita tidak bermaksud untuk mengejekmu ko, kita hanya becanda. Kita ikut senang kalau kamu sudah mempunyai Kakak laki laki yang kamu inginkan" Ucap Citra sambil mengelus bahuku dan mengucapkan kata maaf untuk kejadian tadi pagi.
"Benarkah?" Jawabku yang sedikit kurang percaya.
"Iya benar, jadi kapan kamu mau mengenalkan Kakakmu itu dengan kita?" Ujar Citra dengan tersenyum
"Hari minggu di taman belakang kompleks ku ? Bagaimana ? Nanti aku akan beri tau Kakakku dulu" Tawarku kepada Citra
"Oke kabari aku jika Kakak mu bersedia"
"Oke"

Akhirnya kedua Sahabatku ikut senang karena aku mempunyai seorang Kakak laki laki sekarang.
Aku harus memberitau Ka Iyan kalau hari minggu aku mau mengenalkannya dengan Sahabatku, karena belum ada guru masuk aku pun mencoba untuk mengontak Ka Iyan. Saat ku WhatsApp dia membalas begitu cepat

Isi WhatsApp :

"Ada apa de?"
"Ka.. hari minggu Sahabatku ingin bertemu dengan Kakak. Mereka ingin berkenalan dengan Kakak, apa Kakak bisa?"
"Baiklah, dimana ?"
"Di taman belakang Kompleks ku, kalau Kakak tidak tau nanti Kakak bisa berangkat bersamaku"
"Yasudah nanti Kakak kabari lagi, Kakak harus belajar. Dah sayang.."
"Dah Kakak."

Aku pun memberitau Citra kalau Kakakku mau untuk bertemu dengan mereka, ya aku pun mengontaknya tidak diwaktu yang tepat. Dia harus belajar sedangkan dengan cerobohnya aku mengirim Chat kepadanya.
Yasudahlah yang penting Kakakku mau bertemu dengan Sahabatku

.
.
.
.
.
.
.
.

Bel istirahat sudah berbunyi, semua murid berbondong bondong berlari ke kantin. Tapi kali ini aku hanya menitip jajanan kecil saja kepada Citra dan Sherly, entah kenapa hari ini aku sangat malas untuk berjalan ke kantin. Dari tadi aku hanya sibuk dengan ponselku saja, aku sedang Chatting dengan Ka Iyan sekarang. Tadinya Ka Iyan berniat untuk VideoCall namun aku melarangnya karena kondisi ramai pasti jika ada salah seorang saja yang melihatnya aku akan menjadi bahan bullyan dikelas.
Tak lama Citra dan Sherly tiba dikelas dan mulai duduk dekat denganku, mereka berdua saling bertatap sambil tersenyum tidak jelas melihat ke arahku

"Ada apa?" Tanyaku
"Aneh, kamu ini baru saja memiliki seorang Kakak atau memiliki seorang Kekasih? Tingkahmu seperti orang sedang jatuh cinta" Ujar Sherly sambil tersenyum geli
"Masa sih? Aku fikir ini biasa saja" Jawabku
"Itu kan menurut kamu, lain dengan kita yang melihatnya" Saut Citra
"Lagi pula seperti apa sih Kakakmu itu? Apakah lebih tampan dari Kakakku?" Lanjut Citra
"Mungkin" Jawabku dengan cengiran getir
Aku pun tertawa bersama dengan Sahabatku ya memang terlihat seperti lelucon namun apa pun itu aku tidak peduli aku tetep nyaman dalam posisiku sebagi Adiknya Ka Iyan bukan kekasihnya Ka Iyan.

"Biarkanlah Sher dia kan baru merasakan bagaimana mempunyai seorang Kakak, dia belum tau saja jika sudah lama nanti dia berhubungan mungkin akan sama saja seperti dia dan Nabila" Ledek Citra dengan cengirannya itu.
"Ya aku tidak tau kedepannya seperti apa yang penting aku bisa merasakan adanya Kakak untuk aku"
Jawabanku mungkin membuat Sahabat ku bangga karena memang selama aku mengaharapkan seorang aku tidak pernah merasa sesenang ini, memang sih tingkahku seperti mendapat kekasih baru. Tapi ini lebih dari sekedar baru jatuh cinta tapi benar benar jatuh hati karena aku bisa merasakan memiliki seorang Kakak.
Tiba tiba aku merasakan nyeri teramat sakit dibagian dadaku, sungguh ini sangat sakit hingga tidak bisa lagi ku tahan.

"Alfa.. kamu kenapa?" Tanya Sherly dengan cemas
"Dadaku sakit sekali" Keluhku kepada Sherly
"Ya ampun ko bisa ? Kita ke UKS saja ya" Saran Citra
"Tidak usah, ini cuma sebentar ko nanti juga hilang"
"Jangan dibiarkan Al takutnya kamu ada sakit asma" Jelas Citra
"Tidak ko Cit, aku tid.."
Belum selesai aku bicara rasa sakit ini tidak bisaku tahan lagi hingga semuanyaa begitu gelap.
"Alfa.. Alfa"

Citra prove :

Aku tidak tega melihat sahabatku terbaring lemah seperti ini, setelah mengeluh sakit di dadanya tak lama Alfa pun tak sadarkan diri. Aku dan Sherly segera memanggil Bagas dan bantuan anak laki laki lain untuk membawa Alfa ke UKS.
Selama di UKS Alfa masih belum siuman aku dan Sherly semakin cemas dengan keadaan Alfa, tidak biasanya Alfa mengeluh sakit dibagian dada. Ini baru pertama kalinya dia mengeluh seperti ini

"Sherly bagaimana ini, Alfa masih belum sadar juga. Sedangkan jam pelajaran akan dimulai" Seruku dengan cemas kepada Sherly
"Sabar saja Citra, aku yakin sebentar lagi Alfa sadar" Jawab Sherly menenangkan ku
Aku hanya mengangguk sambil masih harap harap cemas dengan keadaan Alfa saat ini.
"Sherly, Citra.. lebih baik kalian masuk kelas saja. Alfa akan ditemani Dilla nanti dari bagian PMR" Ucap Bagas kepadaku dan juga Sherly.
"Tapi gas.."
"Sudahlah Citra benar kata Bagas ada bagian PMR yang paling bisa menjaga Alfa ko"

Akhirnya aku dan Sherly pun memilih untuk kembali ke kelas meninggalkan Alfa diruang UKS. Sebenarnya tiga tega melihat Alfa ditinggal seperti itu namun apa boleh buat aku percayakan kepada anggota PMR saja.

Citra prove off :

Aku terbangun dari tidurku, entah kenapa rasanya pusing sekali. Aku bingung berada ada dimana aku sekarang ruangannya sepertiku kenal

"Alfa.. kamu sudah sadar. Ini minumlah" Ujar Dilla yang melihatku sadar
"Kenapa aku berada di UKS dil?"
"Tadi kamu pingsan setelah mengeluh sakit dada, lebih baik kamu cek ke rumah sakit Al takut ada apa apa. Tidak baik jika terlalu lama dibiarkan"
Aku hanya mengangguk lemas menanggapi ucapan Dilla.
Ada benarnya juga lebih baik aku periksa ke rumah sakit sebenarnya aku ini kenapa

Surat Kecil Untuk KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang