Bag 11

456 10 1
                                    

Malam ini Iyan memberanikan diri untuk datang kerumah Alfa sudah sebulan lebih Iyan tidak pernah menyambangi rumah ini lagi, sangat rindu itulah yang Iyan rasa.
Iyan ingat saat pertama kali Iyan disuruh datang kerumah saat Iyan baru kenal dengan Alfa, Iyan diberi tanggung jawab untuk menjaga dan menemani Alfa bagaimana pun keadaannya. Tapi timbul rasa penyesalan yang sangat dalam dibenak Iyan karena dengan sekejab Iyan melepaskan tanggung jawab yang diberikan oleh Ayahnya Alfa begitu saja karena Iyan terbawa emosi waktu itu.
Hari ini Iyan datang untuk meminta maaf karena perlakuannya tempo hari, Iyan ingin meminta maaf kepada kedua orang tua Alfa karena lalai dari tanggung jawabnya dan ingin meminta maaf yang sebesar besarnya kepada Alfa karena sudah tega berbicara seperti itu kepada Alfa yang membuatnya dirawat dirumah sakit saat ini.

"Tok...tok...tok..." Suara ketukan pintu.
"Assalamualaikum.. Ayah... Ibu..?" Sapa Iyan dalam ketukan pintunya.

Tidak perlu waktu lama Ayah sudah membukakan pintunya, alangkah terkejutnya saat dia tau bahwa yang datang adalah laki laki yang membuat anaknya kini masuk rumah sakit.

"Yah" Ucap Iyan sembari ingin bersalaman kepada Ayah.
"Mau apa kamu datang lagi kesini? Mau membuat anak saya semakin menderita karena ulahmu?" Ucap kesal Ayah kepada Iyan.
"Maafkan aku yah aku waktu itu terbawa emosi jadi tanpa ku sadari aku berbicara seperti itu kepada Alfa" Ucap sesal Iyan.
"Alah omong kosong! Kamu sekarang sudah jauh lebih bahagia bukan dengan kekasihmu itu? Kamu baru saya kasih satu tanggung jawab saja sudah tidak bisa melaksanakannya. Kamu tau kondisi anak saya seperti apa? Dia kritis dirumah sakit, dia terkena Kanker paru paru stadium 3 . Satu bulan ini dia sudah menjalani berbagai macam pengobatan mulai dari Radioterapi hingga operasi pengangkatan sel kanker dan itu semua gagal. Hidupnya sekarang tergantung alat medis dan sekarang kamu datang dengan tidak berdosanya kamu hanya mengucapkan kata MAAF kata itu tidak bisa untuk menyembuhkan anakku dan membuat dia pulih lagi kamu paham!"

Kanker paru paru stadium 3? Kenapa tidak ada yang memberitau Iyan kenapa ini semua disembunyikan dari Iyan. Bagaimana semua ingin memberitaunya saat Nabila ingin memberitau dia, Iyan sedang asik bercanda mesra dengan Aggeris dihalaman rumahnya.
Penyesalanlah yang bisa dirasakan oleh Iyan saat ini tanpa sadar air mata Iyan sudah tidak bisa dibendungnya. Iyan menangis karena menyesal sesungguhnya Iyan sangat mencintai Adiknya itu, bagaimana pun Alfa dia tetap Adik terbaik untuk Iyan. Iyan sangat menyayangi Alfa.

"Katakan padaku yah dimana Alfa dirawat sekarang aku ingin bertemu dia Ayah aku mohon setidaknya ini untuk menebus semua kesalahanku. Ampuni aku Ayah izinkan aku bertemu dengan Alfa yah aku mohon" Ucap Iyan sambil terus menangis dihadapan Ayah tanpa memperdulikan sikap lelakinya.
"Ikut saya, kebetulan saya akan kerumah sakit".

Iyan hanya mengangguk dan langsung ikut masuk kedalam mobil untuk ikut dengan Ayah kerumah sakit.
Semoga saja belum terlambat untuk Iyan meminta maaf kepada Alfa, Iyan hanya berdoa meminta tolong kepada Tuhan agar dia diberikan waktu untuk bisa menemani Alfa sampai dia sembuh. Iyan sangat menyayangi Alfa Iyan berserdia menemani Alfa sampai dia benar benar sembuh.

Kurang lebih satu jam perjalanan kerumah sakit akhirnya Iyan pun sampai dirumah sakit dimana Alfa dirawat.

"Ayah.. apakah Ibu dan Nabila ada didalam?"
"Iya"

Iyan sedikit takut jika Iyan datang akan membawa emosi yang sangat besar dari Ibu ataupun Nabila karena yang Iyan tau Nabila saja sudah tidak senang dengan Iyan. Itu jelas saat sore tadi Iyan menelfon Alfa, jantung Iyan berdebar sangat kencang seperti ada perasaan yang tidak enak saat sudah sampai sini. Sepertinya ada kejadian buruk didalam sana , entahlah tapi ini feeling seorang Kakak. Walaupun bukan Kakak kandung tapi Iyan bisa merasakan kalau sedang ada yang tidak beres.
Kamar Alfa tidak terlalu jauh dari pintu masuk saat Iyan dan Ayah memasuki koridor dekat kamar Alfa dirawat semuanya sedang menunggu diluar sambil menangis, ada apa sebenarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Surat Kecil Untuk KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang