Hari terus berganti, kurang lebih sudah 10 hari Ali dan Prilly berada di Bali. Namun hubungan mereka sama sekali tak ada perubahan, sama seperti awal mereka bertemu. Semuanya datar, benar benar tak ada peningkatan sedikitpun. Terkadang mereka malah bertengkar hanya karena masalah sepele..
Pagi ini Prilly tetap menyiapkan sarapan untuk suaminya, seperti biasanya. Meskipun ia tahu Ali mungkin kembali tak akan memakannya. Namun ia tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri yang baik..
"Aku kan udah bilang kamu gak usah....."ucap Ali
"Aku cuma menjalankan kewajibanku saja sebagai seorang istri, sisanya sihh terserah kamu mau makan masakanku atau tidak. Lagipula aku gak pernah maksa kamu buat makan semua masakan akukan..."ucap Prilly datar memotong ucapan Ali sambil membawa hasil masakannya ke meja makan
Ali bungkam mendengar perkataan Prilly, ia hanya mampu memperhatikan istri cantiknya itu membenahi meja makan dengan berbagai macam masakannya..
Prilly melengos pergi begitu saja tanpa melihat Ali yang malah sedang memperhatikan pergerakannya..
"Ohh iya, abis ini aku mau ijin pergi keluar.."ucap Prilly meminta ijin suaminya
"Terserah.."ucap Ali membuang muka mengalihkan pandangannya dari Prilly
Prilly aya mengedikkan bahunya tanda tak masalah dengan jawaban Ali.
"Dan satu lagi, soal makanan yang selalu aku masak setiap pagi buat kamu itu aku gatau kamu apain kalo memang kamu gak mau makan itu. Tapi aku harap kamu bijak, dan tidak berperilaku seperti anak kecil."ucap Prilly panjang lebar kemudian pergi dari hadapan Ali
"Jadi kamu pikir aku buang semua masakan kamu, gitu?"tanya Ali dengan nada bicara yang sedikit tinggi
Dan itu sukses membuat Prilly menghentikan langkah kaki mungilnya..
"Mmm, sorry kamu ngerasa ketuduh..? aku gak bilang kamu buang makanan, itu kamu sendiri lohh yang bilang."ucap Prilly membalikkan badan sekilas kemudian kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti
"Ahh, shit!!"ucap Ali mendengar ucapan Prilly
"Memangnya dia mau kemana sih pergi setiap hari? gak bisa apa kalo diam saja dirumah nunggu suami pulang gitu."ucap Ali mengusap gusar wajahnya
"Aduhhh, kenapa sihh ini perut pake lapar segala disaat kayak gini.."keluh Ali kembali
Prilly kembali berada ditempat yang akhir akhir ini sering ia kunjungi, tempat yang sekarang menjadi tempat kesukaannya, tempat yang bisa menenangkan hati dan pikirannya. Bisa dibilang tempat yang cocok untuknya dan mengerti keadaan dan juga perasaan Prilly..
Sedang asiknya melamun, tiba tiba Prilly mendengar sesuatu..
#cekrekk....
#cekrekk....Prilly mengalihkan pandangannya kesana kemari mencari sumber suara tersebut. Dan ketemu!!
"Hei, akan lebih sopan jika kamu meminta ijin terlebih dahulu."ucap Prilly tepat di depan seseorang tersebut yang ternyata sedang memotretnya sedari tadi.
Seorang pemuda, tampan? yaa, yang baru saja Prilly tegur itu adalah seorang pemuda tampan yang mungkin usianya juga tak jauh dengan Prilly. Hanya selisih 2 sampai 3 tahun diatas Prilly. Dilihat dari penampilannya sihh begitu 😉
"Ehmm, maaf.. Aku minta maaf sebelumnya karena udah foto kamu tanpa ijin beberapa hari ini. Tapi aku gak...."ucap pemuda tersebut
"Apa? Beberapa hari ini?"ucap Prilly sedikit menaikan volume suaranya
"Iya, sekali lagi maaf. Tapi aku gak pake foto kamu buat yang aneh aneh ko, dan aku juga bukan orang jahat. Bukan orang yang punya kepribadian yang aneh juga pastinya."ucap pemuda tersebut panjang lebar

KAMU SEDANG MEMBACA
My Prilly
RomanceApa jadinya apabila seseorang yang sama sekali tidak kamu kenal malah dipaksa masuk dalam kehidupanmu? Menjalani hubungan pernikahan dengan orang yang sama sekali tidak kamu cintai dan tidak mencintaimu. Itulah kehidupan yang harus kamu hadapi.. Te...