Enemy

1.3K 17 0
                                    

Part sebelumnya.........

"Haii, sorry aku telat."ucap seorang lelaki

Sontak Prilly dan Rizky menoleh ke arah sumber suara..

"Lohh, kamu..."ucap Prilly dan lelaki tersebut bersamaan

Selanjutnya...........

"Prilly....."
"Arbani....."ucap Prilly dan Arbani bersamaan

"Kalian sudah saling mengenal?"tanya Rizky

Masih ingat dengan Arbani? Lelaki yang ditemui Prilly di bandara beberapa hari yang lalu.

"Iya, aku bertemu dengannya beberapa hari yang lalu."jelas Prilly

"Kamu sedang apa disini?"tanya Prilly

"Seharusnya aku yang bertanya. Aku ada pemotretan disini."jawab Arbani

"Tunggu, jangan bilang kalo kamu....."Prilly menunjuk Arbani dan  menoleh ke arah Rizky

Dan Rizky pun mengangguk mengiyakan..

"What?"ucap Prilly kemudian menutup mulutnya tak percaya

"Jadi maksudnya kamu partner wanitaku di pemotretan kali ini?"tanya Arbani seolah tidak percaya juga

"Iya benar."jawab Rizky singkat

"Sumpah demi apapun aku senang sekali mendengarnya. Aku merasa lebih tenang sekarang mengetahui kamu yang menjadi pasanganku. Tadinya aku gugup sekali, karena ini kali pertamaku."jelas Prilly

"Aku jauh lebih senang karena tau itu kamu. Tidak perlu gugup, anggap saja kamu tidak sedang melakukan pemotretan. Bukan hanya kamu, terkadang akupun merasakan hal yang sama. Rasa gugup yang mematikan."ucap Arbani

Rizky menatap tidak suka melihat kedekatan Prilly dan Arbani..

"Yasudah kamu cepat bersiap siap, kami tunggu diluar backstage. Ayo Prill.."ucap Rizky kemudian menarik tangan Prilly

"Aku tunggu diluar yahh.."ucap Prilly kemudian melambaikan tangannya

"Oke..."jawab Arbani

Dengan segera Bani bersiap~

Para crew banyak yang memuji Prilly, dikarenakan di kali pertama ia melakukan pemotretan ini tapi sudah bisa melakukannya dengan sangat baik..

Memang pada awalnya Prilly terlihat canggung dan merasa tidak nyaman, apalagi ada saat dimana ia dan Arbani harus saling berdekatan dengan jarak yang sangatlah minim. Ditambah lagi dengan kontak fisik.

Terkadang Rizky membantunya dengan mengarahkannya sedikit demi sedikit. Sampai Prilly mengerti apa yang harus ia lakukan, dan melakukannya agar setiap pose yang ia buat menjadi terlihat senatural mungkin.

"Oke bagus, pertahankan itu Prill."ucap Rizky

^CEKREKK (anggaplah suara kamera)

"Letakan kedua tangan kamu di lehernya Bani, seolah kamu sedang berdansa dengannya."ucap Rizky kembali mengarahkan Prilly

"Ya bagus seperti itu. Sekarang lebih dekatkan wajahmu, tataplah Bani dengan tatapan lembutmu. Senyum ya tersenyumlah sealami mungkin."sambung Rizky

^CEKREKK

"Bahkan aku belum pernah sedekat ini dengan Ali yang berstatus sebagai suamiku."batin Prilly

Sesekali ia juga mengingat apa yang diucapkan oleh Ali, suaminya. Yang mengatakan bahwa tidak ada yang boleh menyentuh Prilly kecuali Ali. Prilly merasa bersalah ketika mengingat hal itu.

My PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang