Prolog

26.5K 1K 7
                                    

Aku menatap sinis pria yang ada didepanku, dia duduk manis sambil menyilangkan kakinya dan melipatkan tangan didada.  Aku berdiri bak hakim yang akan mengeksekusi dan dia adalah Terdakwanya, posisi persis seperti kejadian 2 tahun yang lalu.
Hanya berbeda posisi, dan berbeda lagi, waktu itu aku ketakutan setengah mati sedangkan dia tersenyum santai seperti tidak ada masalah.

"Kakak, bisa jelasin kenapa kakak bisa disini?" tanyaku dengan terus mengatur nafas supaya aku tidak meledak-ledak.
"Bisa, pertanyaan yang sangat mudah untuk dijawab." jawab Kak Rama dengan santai.
"Apa jawabannya?" ucapku dengan wajah yang kesal.
"Sudah aku jawab istriku." dia berdiri dan langsung tersenyum.
"Yang Mana jawabannya?"
"Aku sudah jawab BISA." ucapanya dengan tenang dan kini berdiri.

"Kakak, bukannya kamu lanjut S3 untuk menjadi kepala sekolah, di sekolah milik keluarga kakak. Tapi kenapa malah jadi dosen disini?"
Ucapku yang benar-benar jengkel.

"Karena kamu disini. Kamu kuliah disini, lagi pula aku sudah lama ditawari untuk mengajar di universitas disini. Terlebih kita sudah 1 tahun lebih melakukan hubungan jarak jauh. Mana mungkin setelah aku kembali ke Indonesia tapi aku di Jakarta dan kamu di Bandung. Aku engga mau kita berjarak jauh lagi." aku tercengang dengan jawaban kak Rama.

"Tapi kak, kenapa harus disini? Di univeritas mana aja, bukan disini mungkin banyak universitas yang ingin kakak mengajar disana." ucapku dengan tetap menjaga nada suara karena ini masih di aula kampus.

"Sudah kubilang karena kamu ada disini istriku. Kalau istriku tidak kuliah disini aku pun tidak akan mengajar disini. Dimana ada Deandra disitu ada Rama." kak Rama langsung mengalungkan tangannya di leherku dia menatapku dengan tatapan senang.

"Kakak."

"Sssssttttt, istri kecilku aku mencintaimu." dia mencium keningku dan pergi keluar aula dengan senyuman kemenangan.

Kalah!!!
Iya lagi-lagi aku kalah jika berdebat dengan kak Rama. Aku duduk di kursi dengan perasaan bingung.

Aku senang dia berbuat itu demi aku, tapi aku tidak mau dia berada disini dan para mahasiswi mengaguminya. Bahkan ketika dia mengungkapkan dia sudah menikah mereka tidak perduli.

Aku bingung dengan jalan pikirannya. Sulit untuk ditebak. Mungkin jika situasi yang baik aku akan merasa terbang karena suamiku tidak mau jauh dari aku.

Tapi? Aku tidak mau terbang lebih baik aku diam saja atau jatuh lubang.
Aku takut mereka merebut kak Rama dariku. Kejadian yang ku alami ketika Sonia menculik ku karena dia sangat mencintainya sehingga nekat.

Aku frustasi rasanya aku menghilang saja dan kembali ke waktu-waktu dimana dia belum menjadi dosen disini.

"Gimana Dea, apa katanya?" Chandra duduk disampingku dengan wajah yang khawatir.
"Karena gue disini. Chan, gue engga mau kalau dia dikagumi orang lain." ucapku sambil bersandar dikursi.

"Elo segitu cintanya sama suami." ucap Chandra dan aku menatap nya dengan sinis.
"Iya iya elo jangan natap kaya gitu. Ngeri tahu elo kaya yang mau makan gue."
"Iya, gue lapar. Saking laparnya pengen banget makan elo.

"Busheeeet, jangan makan gue mending ke kantin aja ya. Ayooooo."

Lalu aku dan Chandra keluar dari aula.

ⓜⓡⓗⓤⓢⓑⓐⓝⓓ

💁haiiiiiii, Kasih vote atau komen.
Judulnya Mr. Husband ya, tadinya Mr. Dosen tapi kan ini kehidupan pernikahan engga full di kampus.

Mudah-mudahan lebih baik dari seri pertama.
Wassalam see you next chapter. 🏃

Mr. Husband (Sequel Mr. Bunglon Is Mine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang