Part IV

14.1K 639 2
                                    

"Keterlibatan orang  asing  pada rumah  tangga adalah hal  yang  tidak  di  inginkan, terlebih  dia  tidak  menghargai aku  sebagai  istrinya."

_____________BTS____________

Rama  Pov

Keadaan tidak berubah, sikap  Dea masih sama. Dia masih diam, bahkan 
dia tidak menatapku sama sekali.

"Bi Nung, ambilkan minuman sereal." perintah Dea pada Bi  Nung.Untung
semalam aku menelpon Bi Nung untuk datang pagi ini karena jika aku masak, sudah pasti dia tidak mau memakannya dan diapun tidak  mau menyiapkan sarapan.

"Ini Non." Bi Nung memberikan  secangkir minuman sereal.
"Kamu kok cuma sarapan itu?" tanyaku, bukannya menjawab  dia malah memanggil mang Idin.

"MAAANG AKU SIAP, AYO  BERANGKAT." teriak Dea  langsung beranjak dia hanya  meminum sedikit minumannya  tanpa pamitan.

Bi Nung pasti paham tapi dia  tidak berbicara hanya memberikan nasi goreng padaku.

***
Deandra  Pov

Kesal, marah.

Aaaaarrrggghhhh  kenapa dia  malah  melibatkan  Chandra? Ini  sangat  menyebalkan.

Flashback On

Aku  tidur  posisi  membelakangi tempat  kak  Rama. Bohong  jika  aku berkata aku ngantuk, nyatanya tidak ada rasa kantuk  yang aku rasakan.

Terdengar suara pintu terbuka dan itu pasti kak Rama.
Kemudian aku merasa kasur sedikit bergerak.
"Kenapa kamu bisa semarah itu Dea. Kakak hanya ingin  memastikan kalau kalian benar-benar berteman tidak lebih dari  itu." aku hanya diam dan  menunggu kalimat selanjutnya

"Walau bagaimanapun dia  adalah lelaki, tidak menutup  kemungkinan dia akan  mempunyai perasaan terhadap mu Dea. Kakak hanya takut itu  yang akan terjadi. Kamu ini  seorang  istri, berbeda dengan  gadis seusiamu."

Flashback Off

Jadi baik aku maupun kak Rama  merasa ketakutan ada orang yang mencintai satu sama lain?

Sungguh kehidupan rumah tangga itu tidak seindah dalam  bayangan.
Aku kira akan hampir sama  dengan cerita dinovel yang  pernah aku baca.

Realita itu kejam dan ekspektasi itu Indah.

"Udah sampai  Non." aku  langsung sadar dari lamunanku.
"Akh iya makasih ya mang." aku  keluar dari mobil setelah mang  idin membukakan pintu.

Setelah itu aku masuk ke kampus berniat menuju  kelas.
"Good morning Dea." Chandra  datang sambil merangkul. Dengan sekejap aku langsung  menurunkan tangannya. Jujur kalau ini aku tidak nyaman.

"Kenapa?" Chandra terlihat heran dengan sikap ku.

"Chan?"

"Iya?"

Aku memcoba menarik nafas untuk mengumpulkan keberanian. Walau  bagaimanapun aku harus  memastikannya kalau dugaan  kak Rama salah.

"Chan?"

"Apa? Aduh Dea asli elo itu aneh  tau. Mau ngomong apaan? Apa  elooo" dia mendekatkan  mulutnya ketelingaku dan  berbisik.

"Apa jangan-jangan elo mau bilang kalau elo hamil."

Pletak

Jitakan mendarat dikepala dia, aduh ini bocah ngomongnya.

"Aduh Dea elo gitu amat." dia  meringis  sambil memegang  kepalanya.

Mr. Husband (Sequel Mr. Bunglon Is Mine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang