Part VI

13.8K 655 4
                                    

Author Pov

Dea terbangun dan ketika akan bangun tubuhnya tertahan oleh lengan kekar Rama.
Bahkan dia bisa merasakan hangatnya dada suaminya di punggung polosnya.

Iya, sempat di tolak dan raut kekecewaan yang di tunjukan Rama, tidak membuat dia menyerah dan akhirnya mereka melakukan itu di sore hari ditambah gerimis hujan membahasi kota kembang membuat momen semakin pas.

"Dea jangan bergerak, nanti dia akan bangun lagi." ucap Rama yang masih terlelap.

Dea paham siapa yang dimaksud DIA. Dea langsung diam, sungguh dia tidak ingin melakukan itu lagi sekarang.

"Ini udah mau malem kak, masa engga bangun? Badanku rasanya lengket." ucap Dea tanpa bergerak sedikitpun.

"Tidak boleh aku ingin seperti ini terus." Rama menarik pinggang Dea dan memeluknya semakin posesif bahkan kakinya mengunci tubuh Dea.

"Yaampun kak, masa kita harus kaya gini terus?" Dea kesal karena suaminya sudah mulai mesum.

"Aku tidak perduli." kini Rama dengan nakalnya menciumi pundak Dea dan turun kepunggung mulus Dea.

"Kak, geli udah aku..."
Dea berusaha supaya tidak teransang dia menggigit bibir bawahnya.

Baru saja Rama akan melanjutkan aksinya karena dia sungguh ingin melakukannya lagi dengan istrinya, tapi ponselnya berbunyi.

"Siapa sih yang nelpon?" Rama membalikan badannya dan mencari ponsel nya.

Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Dea.
"Mau kemana?" Rama langsung menggenggam tangan Dea.
"Ikh, dasar lama-lama jadi tahanan." Dea kesal.

"Hallo?"

"[...]"

"Baguslah, elo urus semuanya Ry oke?"

"[...]"

Rama menutup telponnya dan menyimpan kembali ponselnya di nakas.

"Telpon dari kak Henry?" tanya Dea yang sudah duduk.
"Iya." jawab Rama
"Ada urusan apa?" tanya Dea kembali.

"Henry aku suruh untuk mengurus persiapan kita untuk ke London. Jadi kita tidak perlu repot-repot." jawab Rama dengan santai.

"Dia engga sibuk? Bukannya dia harus mengurus sekolah kakak?" tanya Dea kembali

"Sudah daripada kamu mikirin Henry, lebih baik kita lanjutkan lagi oke? Bukannya orang tua kita menginginkan cucu!! Ayolah engga susah kok dan menyenangkan tentunya." Rama langsung menerjang Dea. Dea yang tidak siap harus pasrah karena kini dia terkunci, tubuh Rama sudah berada diatasnya.

"Are you ready honey?" ucap Rama dengan senyum evil khasnya dan membuat Dea diam tidak berkutik.

***
Rama Pov

Sungguh pagi yang cerah, bagaimana tidak? Kejadian 2 hari yang lalu sungguh luar biasa tapi digantikan dengan seharian full aku berantem dan seharian pula kita......
Ehem, namanya pasangan suami istri yang berusaha mempunyai keturunan.

Kalau kalian ingin tahu lebih detail bagaimana kejadiannya, tanyakan saja pada Author karena dialah yang berkuasa.

Aku mendengar musik yang sangat keras berada di halaman belakang. Rumah kami memang minimalis tapi halaman belakang harus ada.

Setelah aku turun dari ranjang dan mencari tahu ternyata Dea sedang menari dengan serius.
Pantas saja lagunya berbahasa korea.

Sepertinya dia sedang mengcover dance salah satu boyband korea favorit nya.

Mr. Husband (Sequel Mr. Bunglon Is Mine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang