Revan memarkirkan ninja kesayangan nya di kawasan parkiran motor di suatu tempat.Namun, saat hendak turun dari motornya, ia melihat seorang perempuan memasuki kawasan yg ia tuju dan melewati gapura besar yg berada di depan nya.
'Dia? ngapain dia ke pemakaman sendirian?' Tanya nya bingung dalam hatinya.
Ia pun segera turun dan mengikuti perempuan tersebut.
Tujuan Revan sebenarnya bukanlah mengikuti perempuan itu, melainkan mendatangi suatu makam yg sangat ia rindukan.
Revan berjalan menyusuri jalanan, melewati makam-makam di kanan dan kirinya, hingga ia berhenti di suatu makam.
Ya, makam yg bernamakan bundanya.
Revan berjongkok dan membersihkan makam itu dari dedaunan kering dan ranting pohon yg berserakan di atas makam bunda nya.
Saat ia hendak menaburkan bunga di atas makam bunda nya, ia mendengar suara perempuan yg sedang berbicara dengan suara yg bergetar.
Revan mengedarkan pandangannya, melihat ke sekeliling dan mendapati seorang perempuan yg sedang berjongkok diantara dua makam di kanan dan kiri perempuan tersebut.
Ia sangat kenal perempuan itu. ya, perempuan itu adalah Cantika.
Revan pun menghentikan akvitas nya dan mendengar kan apa saja yg Cantika ucapkan kepada kedua makam yg berada di hadapan cantika.
Ia mendengarkan sangat jelas, apa yg di ucapkan Cantika yg mengusap batu nisan kedua orang tuanya.
'Pantesan tadi pagi dia alasan ga ada yg nganter, ternyata orang tua nya udah meninggal' ucapnya dalam hati sambil terus mendengarkan omongan Cantika.
Ia melihat Cantika dengan tatapan kasihan, rasanya ingin sekali ia melangkah mendekati perempuan itu dan menenangkan nya.
Namun dia sadar, dia bukan siapa siapa nya Cantika, dia dan perempuan itu cuma sebatas senior dan junior di sekolah nya.
'Kenapa gue peduli sama dia?' Tanya nya dalam hati sambil menggaruk rambut nya yg tidak gatal sama sekali.
Revan pun ingin menyudahi kegiatan menguping yg sedari tadi ia lakukan.
Baru saja ia ingin pura-pura tidak mendengarkan, tetapi telinga nya terus mendengar dengan jelas suara perempuan itu."Udah lama ya cantik gak kesini, gak terasa udah 2 tahun kalian ninggalin cantik sama kak gilang berdua"
Terdengar suara parau Cantika yg Revan yakini sebentar lagi pasti perempuan itu akan menangis.
'Jadi panggilan nya cantik? bagus juga' batin revan dalam hatinya.
Benar apa yg Revan yakini, sekarang Cantika sudah menangis sesegukan sambil mengeluarkan semua uneg uneg yg dia ceritakan kepada kedua orang tuanya.
Revan pun baru menyadari, kalau dia dan Cantika sama-sama kehilangan orang yg mereka sayangi dua tahun yg lalu.
'Kok bisa sama ya? Ah, pasti cuma kebetulan aja' dalam batin Revan.
Revan pun mencoba untuk melanjutkan kegiatan menabur bunga ke makam bundanya.
Tetapi tangannya terhenti karena mendengar ucapan yg baru saja Cantika lontarkan, dan terdengar sangat jelas di telinga Revan.
"Ada satu cowo yg berhasil buat cantik penasaran sama dia, namanya kak revan, ish dia nyebelin banget! dia orang nya dingin, cuek, terus wajah nya datar, ma, pa"
Terdengar suara Cantika yg menangis sambil tertawa pelan. Revan yg mendengar kalimat itu tampak senyuman tipis di bibir Revan yg menghiasi wajah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Promise
Teen FictionNino, cowo yg berjanji akan selalu ada di samping cantika. Namun entah bagaimana awal dari permainan mereka, hingga mereka saling menjauh. Rules itu, rules yg membuat cantika menyesali menyetujuinya.Tetapi, rules itu yg membawa cantika kepada Revan...