2: Dunia Sally

531 234 204
                                    

Happy reading all! don't forget to leave your vote and comment

========================================================

Kilatan dan bunyi suara tangkapan gambar kamera sudah memenuhi ruangan serba putih ini sejak 30 menit yang lalu, para fotografer masih fokus pada model yang menjadi objek mereka hari ini untuk mengabadikan setiap gerakan dari sang objek, tanpa melewatkan sedikitpun.

"Oke selesai!" Seorang pria angkat suara yang menandakan berakhirnya proses pemotretan hari ini.

"Hari ini kau terlihat lebih cantik, apa ada sesuatu?" tanya seorang pria yang akrab dipanggil Daniel. Dia bertugas dalam mengurus kelangsungan pemotretan.

Yang ditanya hanya tersenyum kecil mendengar hal tersebut. Sepersekian detik kemudian seorang wanita berusia 20an mendekati mereka berdua dengan buru-buru.

"Kita harus bergegas, Sally," katanya langsung tanpa mengucapkan salam sapaan terlebih dahulu.

"Ada apa lagi kali ini, Nina?" tanya Sally bingung.

Nina hanya menggeleng cepat, dari ekspresi yang diperlihatkannya siapapun akan tau jika dia sedang panik menangani sesuatu.

"Untuk apa terburu-buru? Kita bisa minum kopi bersama dulu," timpal Daniel.

"Maaf Daniel sepertinya kami tidak punya waktu untuk itu," jawab Nina tegesa- gesa dan menarik tangan Sally untuk pergi.

Sally hanya bisa membiarkan tangannya ditarik oleh Nina, bukan karena dia tidak bisa melawan tapi karena dia juga penasaran dengan hal yang akan disampaikan Nina padanya.

"Ayo cepat masuk," ujar Nina sambil membuka pintu mobil sebuah van mewah berwarna hitam yang biasa digunakan para artis di dunia.

Sally hanya mengangguk dan masuk ke dalam mobil yang memiliki nilai jual setara dengan gaji presiden untuk satu tahun di negaranya. Bukan berarti gaji presiden di negaranya kecil tapi harga mobil ini yang membuat gaji presiden itu terlihat kecil.

"Ayo jalan," perintah Nina pada sang sopir saat masuk ke dalam, "Dan lihat ini, Sally." Nina memberikan sebuah ipad kepada Sally.

Sally membaca sebuah artikel yang ada di ipad tersebut, pupil matanya pun bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat sesekali keningnya berkerut, membuat alisnya hampir bertemu.

Setelah selesai membacanya Sally langsung menghempaskan ipad tersebut ke kursi di sampingnya.

"Siapa yang menulis berita murahan seperti ini, mereka bahkan tidak tahu apa-apa soal hubungannku dengan Cris dan berani-beraninya mengambil keputusan seperti ini," umpat Sally.

Nina mengangguk setuju. "Aku sudah mencoba menghubungi pihak media agar tidak menyebarkan berita seperti itu lagi nantinya," jelas Nina.

"Itu sebabnya aku membenci berita gosip yang semuanya hanya berisi kebohongan dan opini orang-orang tidak bertangungg jawab," kata Sally berusaha mengontrol nada bicaranya. "Jadi itu berita penting yang ingin kau sampaikan?" tanya Sally memastikan.

Dengan cepat Nina menggelengkan kepalanya. "Tentu saja bukan hanya itu," jawab Nina.

"Lalu?"

"Aku mendapat perintah untuk menyampaikan kepadamu jika lusa kamu harus datang pertemuan khusus pemilik saham Clarynton group's," jelas Nina yang sukses mebuat ekspresi wajah Sally berubah 180 derajat.

Sebetulnya Nina sangat paham jawaban apa yang akan diberikan Sally jika ia mengatakan tersebut, tapi perintah tetaplah perintah. Pesan tetaplah harus disampaikan.

Not Famous?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang