Still Loving You ~Part 5~

536 7 3
                                    

Pagi itu Maya terbangun dan mendapati Satomi tak ada di sisinya. Matanya berkeliling mencari sang suami, mulai dari kamar mandi, ruang tamu, dapur, kamar tidur lain, namun pria itu tidak ada. Maya berjalan ke arah balkon dan ternyata Satomi berada di sana. Dia sedang membaca sebuah skenario cerita yang akan segera dia perankan.
Kehadiran Maya tentu mengejutkannya...
"Kau sudah bangun sayang?" sapanya hangat.
Pria itu berdiri dan menuntun Maya untuk duduk di dekatnya.
"Aku takut kau pergi Satomi, entah mengapa akhir-akhir ini selalu seperti itu!" aku Maya takut.
Satomi memperhatikan Maya dan merasakan apa yang istrinya rasakan.
"Mungkin itu pembawaan dari anak kita Maya, apalagi sekarang kau hanya tinggal menunggu hari" kata Satomi menenangkan sang istri.
Maya mengangguk...
"Aku harap seperti itu" ujar Maya pesimis.
Satomi masuk ke dalam dan mengambilkan segelas susu coklat hangat untuk Maya.
"Minumlah!"
Maya menerimanya dan segera meneguk susu pemberian Satomi.
Keduanya tampak serasi, tapi entah mengapa seperti ada dinding pembatas di antara mereka. Mungkin karena sampai saat ini bayangan Masumi masih saja sering terlintas di benak Maya. Dan Satomi sudah sangat lama menyadari itu!!!
Tak berapa lama, kala matahari mulai bergairah dengan sinarnya, Satomi mengajak Maya untuk berjalan pagi. Maya sedikit malas dan berusaha menolaknya, tapi Satomi memaksa agar Maya mau menurutinya demi sang anak yang sedang dikandung Maya.
Akhirnya keduanya pun keluar apartemen untuk berjalan pagi...
Perut Maya sudah tampak besar, Maya sangat ingin melahirkan dengan proses normal, namun Satomi tidak.
"Aku takut kau kesakitan nanti Maya!" kata Satomi khawatir.
"Tidak Satomi, aku ingin menjadi seorang ibu seutuhnya" kata Maya memaksa.
Satomi menggelengkan kepalanya tiga kali dan menggenggam erat jemari Maya sembari terus melangkah menuntun Maya.
"Aku sangat takut dan tidak tega melihatmu menderita sayang, please jangan keras kepala!" ujar Satomi cemas dan mengiba.
Maya merengut kesal...
Satomi masih menggenggam tangan Maya erat. Sepanjang jalan Maya memperhatikan Satomi lekat. Bathinnya sangat menyayangi pria yang begitu sangat baik padanya selama ini. Namun di sisi lain entah mengapa Maya masih saja memikirkan Masumi. Walau Maya tahu bahwa pria tersebut kini telah memiliki sebuah keluarga kecil. Di samping pak Masumi ada Shiory dan Romy.
Yaa...keluarga yang lengkap!
Sebentar lagi akupun demikian...
Tapi mengapa seperti hampa...
Aku semakin tidak berdaya...
Mengapa?!?!?!
Satomi menoleh dan menatap Maya sendu...
Maya tersenyum...
"Ada apa Satomi? Apa kau sedih?!" tanya Maya khawatir.
Satomi menggeleng dan mengeratkan tangannya pada Maya.
TIBA-TIBA!!!
Ponsel Satomi berbunyi dan terdengar suara tangisan dari ponsel tersebut.
Maya mengernyitkan matanya dan merasa khawatir dengan itu.
"Haloo...iya halooo!!!" Satomi setengah berteriak.
Satomi menggiring Maya untuk duduk di bangku yang ada di sekitar taman kota.
Satomi bolak balik berdiri untuk memastikan siapa yang menghubungi ponselnya dan menangis tersebut.
Maya pun cemas setengah mati...
Berulang kali Satomi menghubungi nomor si penelepon ponselnya, namun sayang nadanya tidak tersambung...
Tut!!!Tut!!!Tuuuuuuuttt!!!
"Siapa ini?!" Kata Satomi sambil berpikir hebat.
Maya pun gelisah melihat Satomi bingung...
Tiba-Tiba!!!
Ponsel Maya berbunyi!
Maya mengangkatnya...
"Halo...siapa ini?!" tanya Maya langsung menyapa.
"Yaa halooo...!" jawab si penelepon.
Maya menatap Satomi. Keduanya berdekatan untuk saling menebak siapa yang menelepon.
"Iya, ini Maya, siapa di sana?!" Tanya Maya kemudian.
"Maya...i..i..ini Masumi!" aku si penelepon.
Sontak Maya dan Satomi berpandangan dan tak percaya...
Keduanya terdiam sejenak...
"Ya...pak Masumiii, ada...ada apa?!" tanya Maya gemetar.
Satomi menganggukkan kepalanya agar Maya tetap tenang. Maya menelan ludahnya dan bingung harus bagaimana...
Wanita itu meremas jemari Satomi takut...
Satomi tersenyum menenangkan Maya...
"Haloooo....!!!!!!" panggil Masumi sedikit berteriak pada Maya!
Maya masih diam, dia takut melukai hati Satomi dan berusaha mengacuhkan ponselnya. Namun Satomi memberinya kode untuk tetap menjawab apapun perkataan Masumi di telepon.
"Iiiiyaaa pak Masumi, ada...ada apa?!" tanya Maya gugup.
Krrrrrkkssseeekkkk!!!!
Terdengar suara berisik di ponsel...
"To...to...tolooonngg Aa...aaku!" kata Masumi lemah.
Maya dan Satomi sangat kaget. Mata keduanya terbelalak dengan permintaan tolong Masumi. Dengan cepat Satomi menyetop sebuah taxi dan meminta sang supir untuk melaju ke satu alamat rumah.
BLAM!!!
Keduanya kini berada di dalam mobil. Maya tampak gemetar, begitupun dengan Satomi. Pria itu tak mengerti apa yang terjadi dengan pak Masumi. Matanya kebingungan harus berbuat apa. Satu sisi Maya yang sedang hamil tua, pastinya tidak boleh gegabah dalam bertindak. Satu sisi dia tahu bahwa wanita yang dicintainya itu pasti sangat khawatir dengan keadaan pak Masumi yang notabene adalah saingannya. Walaupun selama ini Satomi sudah sangat menutupi rasa cemburunya, namun dia pun tidak tega membiarkan sesuatu yang buruk terhadap pria pewaris Daito tersebut.

STILL LOVING YOUWhere stories live. Discover now