Still Loving You ~Part 3~

655 10 3
                                    

Kehamilan Maya sudah memasuki 4 minggu. Antara rasa bahagia, haru, sedih dan lain-lain bercampur aduk dalam bathin Maya. Semua terjadi terlalu cepat bagi Maya, satu sisi hatinya tak percaya bahwa sebentar lagi dia akan menjadi seorang ibu, di sisi lain hatinya bimbang akan cintanya pada Satomi.
Pagi itu...
Maya dan Satomi duduk untuk sarapan bersama...
Satomi memandangi Maya lembut, membuat Maya sedikit tersipu.
"Apa kau akan terus seperti itu, Satomi?" tanya Maya menggoda suaminya.
Namun senyuman Satomi bertambah lebar pada Maya sambil mendekatkan wajahnya lebih maju...
Maya tersenyum...
"Makanlah Satomi, aku tidak bisa menyantap sarapan ini, bila kau seperti itu" ucap Maya meledek.
Satomi pun menggeser kursinya dan mulai menyendok hidangan di depannya. Satu sendok dia suapkan ke Maya...
"Ini pembukaan sarapan kita sayang, hanya untukmu" ujar Satomi mesra.
Mau tak mau Maya pun membuka mulutnya dan menerima suapan dari Satomi.
"Terimakasih" balas Maya lembut.

Sehabis sarapan keduanya duduk di balkon sembari menikmati sinar mentari pagi. Kota Tokyo masih sedikit diselimuti kabut. Udara masih terasa sangat dingin walau mentari sudah berada tepat di posisinya.
Maya memejamkan matanya dan menghirup udara segar...
Begitupun Satomi...
Lengan Satomi lembut mengusap perut Maya, memutar perlahan di atas perut yang masih sangat kurus tersebut. Belum tampak apa-apa...
"Dia anakku! Terimakasih Tuhan atas anugrahmu" kata Satomi bahagia.
Maya tersenyum dan menatap Satomi sayang...
Satomi mendekap Maya dari belakang, Maya pun menyandarkan punggungnya di dada bidang Satomi...
Dengan perlahan Satomi mengayun-ayunkan dekapannya pada Maya. Keduanya memejamkan mata dan benar-benar menikmatinya...
Disinari cahaya bernuansa jingga pagi itu, seperti sepasang siluet...

Aku sangat bahagia bersamamu, Maya...
Tidak bisa kuungkapkan semuanya dengan kata-kata...
Kau lah cahayaku, kaulah separuh jiwaku...
Tuhan...tolong jagalah dia tetap bersamaku...
Tetap menjadi Mayaku...
Ibu dari anak-anakku kelak...
Tetap menjadi pendampingku...
Sampai kapanpun...
Yaaa sampai kapanpun...

Sementara Maya...

Terimakasih Satomi atas cinta ini...
Cinta suci yang mungkin tidak pernah aku dapatkan...
Pengorbananmu tidak akan pernah aku lupakan...
Terimakasih Tuhan...
Telah mengirimkan dia di sisiku...
Suami yang begitu sangat baik...
Tidak terbayang sebelumnya akan seperti ini...
Kekelaman pak Masumi telah membelengguku...
Aku harus bisa melupakannya...
Tidak peduli apapun itu...
Bantu aku Tuhan menjadi istri yang baik untuk Satomi...
Bantu aku untuk menjadi ibu yang terbaik untuk anak-anakku...
Kelak...

~~~~~

Hari itu Maya harus berbelanja beberapa kebutuhan untuk di apartemen. Seorang supir mengantarkan Maya ke sebuah supermarket. Sementara Satomi telah berangkat kerja lebih awal. Dengan mengenakan celana katun karet berwarna khaki dipadu atasan kaos tebal berwarna lebih gelap dan selembar syal kotak-kotak, Maya terlihat lebih energik. Dia berjalan memasuki sebuah supermarket dengan pelan...
Namun...
Dari kejauhan tampak seorang anak laki-laki berumur sekitar 3 tahun berlari menghampirinya...
Maya sedikit bingung dengan kejadian itu, dia menoleh ke belakang apakah ada seseorang yang kenal dengan anak itu. Tapi di belakang Maya tidak ada siapa-siapa ternyata. Maya pun berusaha menghindar dan menjauh dari anak tersebut. Namun anak itu terus saja mengikutinya...
Tak mau ambil pusing, Maya pun membiarkannya...
Sepanjang koridor pertama dimana terdapat banyak sekali sayuran, anak itu masih mengikutinya. Maya pun berbelok ke koridor kedua, menuju tempat kebutuhan rumah tangga lainnya.
Dari arah yang berbeda, seorang wanita dengan badan semampai dan berkaca mata hitam sepertinya sedang mencari sesuatu. Maya pun merasa bahwa wanita tersebut sedang mencari anak kecil yang sedari tadi mengikutinya.
Tapi Maya pura-pura tidak mengerti...
Karena Maya tahu pasti wanita tadi telah melihat anak itu di belakangnya. Maya pun berjalan perlahan hendak melewati wanita itu.
Tapi...
"Apa kau melihat anakku, Ny.Satomi?!" tanya wanita itu tiba-tiba.
Mendengar itu Maya pun kaget setengah mati...

STILL LOVING YOUWhere stories live. Discover now