Seorang pria tampak duduk di sebuah kursi. Tangannya menggenggam jemari mungil seorang wanita yang terbaring lemah di tempat tidur.
Dari balik jendela, Rei memandangi keduanya pilu. Tatapan gadis itu sayu dan menerawang jauh tentang keduanya.
Maya...
Pak Masumi...
Mengapa cinta kalian begitu rumit?
Mmmengapa begitu panjang penantian itu...
Aaakkuuu tak sanggup seperti itu...
Tak akan sanggup...Rei menghapus perlahan airmata yang jatuh di pipinya...
Sementara Masumi terus memandangi Maya sambil meremas-remas jemari Maya...
"Mungiilll...apa yang sedang kau impikan? Kemarin kau sempat tersenyum padaku..." bisik pria jangkung itu lirih di telinga Maya.
Perlahan Maya mulai membuka matanya, namun begitu lemah...
Sama seperti sebelumnya...
Tatapan itu hanya beberapa detik saja...
Tertutup kembali...Walau demikian Masumi selalu setia sambil tetap tersenyum pada wanita yang sangat dicintainya tersebut.
"Tak apa sayaaaangg, kau masih sangat lemah, istirahatlah kembali" ujarnya pelan.
Dokter Ken masuk dan mendekati Masumi...
Memberi isyarat agar Masumi mengikutinya...
Masumi pun berdiri dan menghampiri dokter Ken...Tepat di sudut ruangan, keduanya memulai percakapan serius...
"Dokter...bagaimana keadaannya secara medis?" tanya Masumi memulai.
Keduanya saling tatap...
Dokter Ken menepuk pundak Masumi dua kali...
"Sejauh ini perkembangannya membaik, namun kamipun sedikit heran, mengapa proses sadar dari diri Maya begitu lambat??!!" Kata dokter Ken serius.
Mendengar hal itu Masumi tampak cemas dan mengernyitkan keningnya...
"Maksud dokter, apakah ada yang tidak beres dengan Maya?? Aataauu apakah ini melenceng dari dugaan medis selama ini??!!" Tanya Masumi bingung.
Bertubi pertanyaan mendadak bertebaran berputar di dalam pikirannya...
Perlahan Rei mendekati tempat Maya terbaring. Matanya seakan menatap kehampaan kepada sahabatnya itu. Namun hampa itu cepat-cepat dia tepis berganti ribuan bahkan jutaan harapan untuk kesembuhan sahabatnya tersebut...
Jemarinya mulai menggenggam jemari Maya nan mungil...
"Maya, apakah kau tau keadaan yang terjadi sejak kau seperti ini?!?!" Gumam Rei sedih.
Mata Rei mulai menerawang mengenang semua kejadian setelah Maya sakit...
Satomiiiii...
Yaa...Satomiiii...
Apakah kau berjumpa dengannya di sana???
Di dalam alam bawah sadarmu Maya?!?!Airmatanya mulai menetes...
Menetes dan menetes...
Tak terbendung...Rei menangis tersedu...
Tertunduk di jemari Maya...
Bangunlah Maya...
Lihatlah apa yang telah engkau lewatkan selama ini...
Aaakuu...tidak sanggup menceritakan semuanya padamu..."Aku ingin kau seperti sedia kala, aakuu ingiinn semuaa ini hanyalah mimpi belaka" isak Rei lirih.
Hingga isakannya terdengar oleh Masumi dan dokter Ken...
Sontak keduanya melirik ke arah gadis tomboy itu...Melihat hal itu...
Rei pun cepat-cepat menghapus airmatanya...Beberapa saat Masumi dan dokter Ken terdiam memperhatikan Rei...
Lalu dokter Ken meminta Masumi mengikutinya keluar ruangan...
YOU ARE READING
STILL LOVING YOU
FanfictionSequel of "My Heart" Cerita lain antara hubungan percintaan Maya Kitajima, Masumi Hayami, Satomi. Sebuah hubungan yang rumit namun sebenarnya sangat simple untuk diartikan. Kelembutan, kesabaran, keteguhan hati dan kecemburuan mungkin memenuhi sepot...