When The Moon Cries In
•
•
•
•
•
•
•
Pendengaranku yang salah atau memang Aomine mengatakan itu? 'Momoi' ? Aomine tak pernah memanggilnya Momoi."Aomine-kun.... Kau...."
"Ya! Aku berhenti menganggapmu sebagai teman masa kecilku!! Pertemanan kita hanya sampai disini! Jangan pernah menampakan wajahmu itu dihadapanku!!!!" tambah Aomine dengan suara tinggi
Kami (aku, kise, Haizaki) tak bisa berkata apa2. Hal ini tak mungkin terjadi...
"MEMANGNYA SIAPA YANG PEDULI DENGANMU, BAKAYARO??!! KUPASTIKAN KAU TAK AKAN PERNAH BERTEMU DENGANKU LAGI!!!!"
setelah berteriak, Momoi langsung berlari meninggalkan kami sambil menangis. Momoi merasa bodoh, karena sudah bersusah payah menjaga dan mengkhawatirkan teman masa kecilnya itu.
Dari dulu, Momoi selalu bimbang. Teringat sudah janjinya bersama Aomine waktu kecil...**flashback**
"Dai-chan! Kau akan selalu melindungiku kan?" tanya Momoi
"Tentu saja! Aku akan selalu bersamamu dan melindungimu, Satsuki!!" jawab Aomine antusias
Kelingking kecil mereka bertautan. Mengucap sumpah untuk selalu bersama selamanya. Terlintas dipikiran Aomine, sesuatu yang anak kecil manapun tak pernah memikirkannya.
"Satsuki! Kalau sudah besar, aku akan menikah denganmu!!"
**flashback end**
Air mata Momoi semakin deras mengalir. Janji, tidak, sumpah yang mereka ucapkan bersama sirna begitu saja. Padahal Momoi berharap itu benar terjadi, dia ingin Aomine menepati sumpahnya itu. Namun apa daya, Aomine telah melupakan sumpah yang ia ucap sendiri.
Selama ini Aomine menganggapnya apa? Apa sekedar 'teman masa kecil'? Ia harap tidak.
Dulu, rasanya pegangan tangan bukanlah hal yang aneh bagi mereka berdua. Tapi semakin lama, kedua tangan itu tak pernah bersentuhan lagi.
Momoi merindukan Aomine yang dulu... Momoi merindukan Dai-chan yang dulu.... Sekarang semuanya hanya debu yang tertiup angin.Momoi tau kepada siapa dia harus berbicara.
--cam: reader--
"Aominecchi, kau terlalu kejam pada Momocchi..." kata Kise
"Siapa peduli??" ujar Aomine dingin
"BAKA!! AOMINE-KUN BAKA!!!!"
Aomine menatapku kaget.
"Momoi-san kan tak sengaja, kenapa kau malah mengatakan hal yang menyakitkan itu padanya?? Laki2 sejati tak seharusnya begitu!! Dasar banci!! " tambahku beeusaha membuat Aomine sadar
Aomine tercekat. Dia malu dan menundukan kepalanya. Dia sudah kusuruh minta maaf, tapi ia menolak dengan alasan "aku tidak menyesal".
Aku sudah angkat tangan.....
.
.
.
.
Bel masuk berbunyi. Saatnya memulai pelajaran. Tapi kenapa Aomine tetap ada disini? Bukannya dia kelas 2-4 sama seperti Momoi?"Aominecchi, kenapa kau disini-ssu?" tanya Kise polos
"Aku pindah kelas ke kelas ini" jawab Aomine tanpa basabasi
"Nani? Nandedayo?" Kise bertanya lagi
"Apa kau tak suka aku ada disini?" Aomine mulai sewot
"Bu-bukan begitu-ssu....."
Aomine pindah kelas? Dengan alasan apa? Apa karena ini Aomine dan Momoi bertengkar?
Aomine dusuk dipojokan kiri. Dia terlihat tenang dan lebih serius dibanding sebelumnya. Dia seperti orang lain. Kebiasaannya tidur dikelas tak terlihat sama sekali, dia serius mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan soal dengan baik. Meskipun itu tak merubah nilainya, tapi kami melihatnya merasa aneh.
![](https://img.wattpad.com/cover/81208909-288-k161247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Darling [1] Akashi No Namida (Revisi)
Fanfiction"Kalian sangat hebat. Bahkan bisa membuat seorang Akashi Seijuuro tak dapat berkutik lagi." 8 orang bersaing untuk mendapatkanmu. 5 orang memainkan perannya, 3 orang disingkirkan paksa, 1 orang yang menanggung rasa sakit, dan 1 orang lagi berusaha m...