"Bin, tadi siapa anjir kenalin dong," bisik suara serak-serak becek dari seseorang bernama Donghyuk.
Nggak deng suara Donghyuk mulus kayak aspal yang baru di gelinding.
"Princess Aurora, udah noh urusin tugas lo." Jawab Hanbin matanya masih terfokus ke depan memperhatikan dosen yang sedang menerangkan siklus akuntansi itu.
"Tugas mintain nomor dia yah bin?" tanyanya dengan santai seketika yang ada di kelas langsung menoleh ke arah Donghyuk. Sang empunya langsung tersenyum meleraikan ucapannya itu yang terdengar ke penjuru ruangan. Hanbin tertawa kecil.
"Eh Bin, lo tau gak kemarin gue tubrukan sama cewek berambut pirang, cantik banget. Tapi sayang gue lagi buru-buru jadi gue gak sempet kenalan." bisik Donghyuk lagi yang tak ada kapok-kapoknya dengan teguran anak-anak kelas.
"Nanti juga ketemu lagi cuy."
"Pasti Bobby tau nih soal cewek berambut pirang."
"Bobby Dezankly?" tanya Hanbin berbisik.
"Iya, kok lo tau?"
"Temen maen gundu pas SD, sohib aing pisan sih cuy."
"Lo mau ikut gak, kita kumpul depan kosan. Gue se kos sama Bobby cuy."
"Gabisa hari ini Hyuk, gue ada janji euy."
"Cih, sok janji-janji. Janji mantan aja lo gak tepatin. Eh," sindir Donghyuk membuat dosen bernama Hyunsuk panggil saja dia Uncuk itu menoleh dan menatap tajam ke arah Donghyuk, membuat suasana ruangan semakin sunyi senyap dan menegangkan.
"Kamu, yang pake kemeja merah berdiri di depan! Ucapin yang saya omongin tadi!" perintahnya.
"Let it go ~ let it go ~ " bisik Hongseok ke telinga Donghyuk.
"Mamposss," gumam Hanbin sambil memundurkan tubuhnya yang dari tadi tertekuk ke depan.
"Siap pak!"
Emang dasar Donghyuk itu pintar dan mengerti pelajaran akuntansi, cowok itu langsung berdiri dan berjalan ke arah depan menjelaskan apa yang baru saja diucapkan oleh si Dosen tersebut.
"Kamu, yang pake kemeja merah berdiri di depan! Ucapin yang saya omongin tadi!" ulang Donghyuk.
Terlalu pintar.
Jangan di tiru adegan yang di atas!
******
Raut wajah Jaewon yang tadinya senyum bahagia seketika menjadi masam. Baru saja ia di hujani dengan bunga-bunga yang bertebaran tiba-tiba terdengar suara petir yang menakutkan.
"Kenapa sih lo won, tadi senyum sekarang asem." Jisoo yang menatap Jaewon penuh pertanyaan.
"Ternyata salah kirim Jis," jawab Jaewon sambil meletakkan handphonenya di meja BEM.
"HAHAHAHA kata gue juga apa, Jennie tuh gak mungkin kayak gitu apalagi ke elo. Kenal juga kagak kan." sindir Jisoo lagi-lagi tawanya membuat Jinhwan menghentikan catat-mencatatnya. Terlalu pengang sebelahan sama nenek lampir.
KAMU SEDANG MEMBACA
BerHaRap ✔
FanfictionJennie hanya bisa menunggunya di sini dengan hanya berharap. Berharap yang mengharuskan suatu saat dia harus datang ke sini menemui Jennie. Tidak peduli kapan yang penting dia harus datang! ©2016/2018, kimseyhai