Jisoo
Jen, tolong liatin map kuning di sekjur dong ada nama gua nggak?
Jisoo itu selalu minta pertolongan Jennie, karena Jennie sangat bisa diandalkan. Apalagi Jennie hampir setiap hari ada di kampus, entah itu sibuk organisasi atau sibuk nemenin si pacar. Pokoknya, Jennie nggak susah kalau disuruh.
Beda kalau mintanya ke Lisa, yang ada malah godain asdos-asdos di sana. Apalagi kalau nyuruh Rose, kadang banyak banget alasan untuk menolaknya karena menempel terus dengan sang kekasih.
Jennie kebetulan lagi ngampus hari ini dengan suasana baru, pasalnya sudah memasuki semester yang buatnya ketar-ketir nggak puguh banyak tugas yang harus dikerjakan belum lagi tiap semester ini Jennie ikutan Hima dan menjalar ke BEM, yang sibuknya double. Kadang suka lupa kalau dia udah punya pacar.
Apakah ini yang dinamakan 'Organisasi dulu baru kamu' ?
Nggak sih,
dipikiran Jennie tuh nggak ada kamusan 'melupakan pacar' yang ada Cuma 'melupakan mantan'.
Jennie jalan lewat koridor lantai satu dan memasuki ruang sekjur, tumpukan map kuning yang berisi ajuan skripsi itu tertumpuk gitu aja, dan langsung mencari nama yang diminta kakak TLnya itu.
Belum juga Jennie mau pap map kuning yang udah dipisah dari tumpukan, ada yang nyapa dan si cowok langsung mencari map yang sama kayak Jennie, tapi bedanya cowok itu nyari map berwarna merah karena beda jurusan.
Jennie
send a pict
Ada kak, udah di ttd nih. Enak banget dapet dospem pak Youngbae.
"Nyari punya siapa Jen?" tanya Jaewon yang kini mereka jalan bareng di lantai satu.
"Punya kak Jisoo, ciye udah mau skripsian semangat deh kak." jawab Jennie.
"Hehe iya nih Jen, bentar lagi jadi alumni padahal masih betah sibuk di kampus."
Betah di kampus atau betah bisa ketemu Jennieeeeeeeee?????????
"Gua mah pengen cepet lulus kak, pusing banyak tugas." Kata Jennie lagi yang sesekali melihat handphone yang daritadi getar-getar pertanda ada chat masuk.
"Enjoyin aja Jen," katanya sesekali liat Jennie fokus ke handphonenya, "lo mau ke mana nih?" tanya Jaewon penasaran pasalnya mereka ini jalan udah hampir sampe ke tangga.
"Mau ke lapangan bawah kak. Lo?"
"Oh, gua mau mampir bentar ah ke ruang BEM." Jawab sang mantan anggota BEM itu.
Kebetulan sekali ruang BEM itu dekat dengan lapangan, Jennie dan Jaewon jalan bareng sesekali curhat tentang yang serunya jadi kakak TL ospek, yang banyak bacotnya temen-temen di BEM, sampai curhat tentang dosen yang harus di hati-hatiin. Maklum, biasanya curhat enak tuh sama kakak tingkat yang udah berpengalaman.
Nggak kerasa juga, percakapan itu di akhirin gitu aja setelah Jennie belok ke kiri menuju cowok yang kini memakai baju futsal dan Jaewon lurus ke ruang BEM.
Tapi, masih ada perasaan kecewa di hati Jaewon yang belum tersampaikan kepada gadis itu.
Tangan mungilnya berhasil membuka tutup air mineral itu untuk diberikan kepada sang pacar, dan sang pacar mengambil air itu yang langsung di teguknya.
"Haus bener sih yang," kata Jennie yang daritadi ngeliatin Hanbin minum, "pulang jam berapa?" tanyanya sambil menutup kembali air mineral yang sudah Hanbin minum.
"Bentar lagi, ini satu ronde lagi udahan." Jawab Hanbin yang sekarang udah berdiri bersiap memasuki lapangan, "kamu mau nunggu di sini aja?"
"Aku tunggu di ruang BEM aja,"
"Bin, ayo!" kata temannya yang ada dilapangan memberitahukan Hanbin untuk segera maen futsal. Sebelum benar-benar lari ke lapangan, tangan Hanbin nyentuh salah satu pipi Jennie yang membuat Jennie refleks kaget, pasalnya tangan Hanbin masih ada keringet.
Hanbin senyum, "Jimat yang." katanya berlari menuju lapangan, membuat Jennie tersipu.
Jennie jalan meninggalkan tempat duduk tadi, di ruangan Cuma ada beberapa mahasiswa dan itupun asik sendiri karena ruang itu sudah seperti rumah sendiri. Jennie menuju meja mencari proposal yang tadi disuruh ambil juga oleh sang presiden mahasiswa.
"Gaes, ini punya siapa?" tanya Jennie ke beberapa temannya yang ada di ruangan.
"Kagak tau Jen, daritadi udah ada di sana. Di atas suratnya sih ada nama lo." jawab cowok yang bernama Jaehyun yang sekarang lagi duduk dipojokan sambil memegang handphonenya.
Emang benar, di bawah cup kecil berisi kue itu ada surat buat Jennie. Nggak heran juga sih, karena pas ngospek banyak banget yang ngasih surat beserta coklat ke Jennie. Tapi, sekarang surat itu sama percis apa yang pernah Jennie kasih waktu ospek dulu, Cuma bedanya dari isi si surat tersebut.
Satu-satunya yang Jennie tau adalah bahwa surat ospek itu tertuju ke seorang Jaewon, dan sudah dipastikan ini adalah surat dari Jaewon.
Isi suratnya bisa membuat Jennie senyum.
For Jennie yang suka tiramisu.
Thanks for giving me spirit, with simple words that sometimes make me smile.
Dari,
J.
KAMU SEDANG MEMBACA
BerHaRap ✔
FanfictionJennie hanya bisa menunggunya di sini dengan hanya berharap. Berharap yang mengharuskan suatu saat dia harus datang ke sini menemui Jennie. Tidak peduli kapan yang penting dia harus datang! ©2016/2018, kimseyhai