tujuh belas

432 76 8
                                    

Sudah berhari-hari bahkan semingguan ini Jennie selalu belajar dengan Hanbin, tapi entah mengapa akhir-akhir ini Hanbin selalu nggak bisa dan hampir menolak semua ajakan Jennie. Jennie resah kenapa Hanbin tiba-tiba seperti itu. Mau mengintrogasi dan bertanya lebih lanjut alias kepo, Jennie bukan siapa-siapanya Hanbin.

Jadinya Jennie harus gimana??

Hari ini Jennie, Lisa, dan Rose berkumpul di rumahnya Jisoo untuk sekedar maen atau rumpi-rumpi cantik. Kebetulan sekali hari minggu, di mana para mahasiswa atau anak kuliahan libur. Kayaknya sih bukan mahasiswa doang, tapi semuanya tau kalau hari minggu adalah hari libur. He he. He. 

"Jen, June sepupu lo kan?" tanya Rose sambil tiduran di sofa, tangannya tetap menggenggam handphone kesayangannya.

"Iye, sepupu gue. kenapa?"

"Hehe gapapa, lucu aja orangnya." Ucap Rose dengan penuh perasaan. Jennie mendengarnya udah sujud syukur, June yang sebagai manusia gatau diri jilid 2 ini dibilang lucu, apalagi sama Rose, kayaknya si Rose udah di pelet sama June sih ini mah. 

"Lucu kayak badut ha ha ha," ledek Lisa dengan nada ketawa yang terbata-bata, yang ngeledek udah dibanting aja pake bantal sama Rose. 

Jennie memberanikan untuk membuka suara, walaupun ia enggan untuk mengeluarkan pertanyaannya itu, fikiran yang positif berubah menjadi negatif apalagi yang dipikirannya Hanbin bersama cewek lain, berduaan, gimana Jennie nggak neting.

"Jen, gue kemaren pas nganter kak Jhope ke toko buku liat bintangnya elo sama cewek,"


((Bintangnya elo))


Ini Jennie mau seneng apa masih uring-uringan mikirin mas Hanbintangnya sih. 

Jennie tersentak dengan perkataan Lisa, ternyata bukan hanya dirinya yang curiga bahwa Hanbin udah punya cewek. Dan Jennie semakin penasaran.

"ceweknya imut kan? rambutnya sebahu?" tanya Jennie bagaikan reporter. Yang ditanya malah cengar-cengir liat handphonenya.

Jennie langsung mengambil handphone Lisa dan kembali menatap Lisa dengan serius, "Iya, Jen. rambutnya sebahu. Gue gatau sih hubungannya sama si cewek apa, mungkin pacar."


Dengan entengnya Lisa ngomong gitu, sementara Jennie yang kemarin berfikiran positif malah  jadi semakin neting.


"Tuhkan bener, bukan gue doang yang berpikiran kayak gitu," kata Jennie yang kini berubah posisi tiduran di sofa milik rumah Jisoo. "Lis, kalo gue ngarepin orang tapi dia udah punya cewek. Dosa gak yah?" tanyanya tiba-tiba, yang ngejawab sih biasa-biasa aja tetap fokus sama hape. 

"Udah pepet aja!" 

"Hah? Pepet bukannya mencari uang pake babi itu ya?" 

"Itu ngepet bege." 

"Terus dipepet gimana maksud lo?" tanya Jennie heran.

"Pepetlah tetep deketin walaupun udah punya cemewew, emang lo mau orang yang lo suka sama orang lain?" 

Jennie tak menjawab, tetap berfikir keras. Bagi seorang Lisa mungkin gampang untuk melakukan dan menanyakan hal yang seperti itu, tapi bagi Jennie kayaknya sih susah. 

"Nyimak aja gue, soalnya bukan jomblo." Mbak Rose yang daritadi bungkam tak berkata apa-apa tiba-tiba melontarkan kata-kata yang membuat Lisa dan Jennie geram. Pasalnya Rose ngaku-ngaku kalau dia tidak jomblo, walaupun cowok yang menjadi pedekateannya belum kunjung menyatakan perasaannya.

"Nyimak aja gue, soalnya bukan jomblo." Ulang Jisoo membawa camilan ditangan. Jennie dan kawan-kawan langsung menyerbu makanannya, ya maklum daritadi belum makan apa-apa sekalinya dapet makanan langsung nyerbu.

"Lo jadian sama Seungyoon kak?" tanya Rose dengan tetap memakan camilannya.

Jisoo nyengir renyah, "he he he nggak sih, he he he"

"Ya berarti lo jomblo kak, hadeuh. Susah ngomong sama orang yang pada jomblo mah." Sungut Lisa menyindir.


Jisoo, Jennie dan Rose nimpuk Lisa pake nampan.


Langsung benjol. 


nggadeng. 


Jennie sebetulnya pengen pakai saran Lisa untuk mempepet Hanbin yang udah punya cewek, tapi bagaimana perasaan ceweknya kalau tau pacarnya deket sama cewek lain. Jennie masih punya hati nurani, nggak mau merusak hubungan orang apalagi menjadi pelakor. Karena karma itu masih berlaku untuk siapa aja, dan Jennie gamau hal itu terjadi. Walaupun hatinya sekarang udah galau nggak puguh mikirinnya.




Tapi kalau cobain sedikit gapapa kali ya??




Rasa hati ingin nanya gimana cara pepet doi ke Lisa, yang keluar dari mulut Jennie hanya, 




















"Kak Jis, Jaewon orangnya kayak gimana sih?" 



















Mau langsung di tamatin aja ini rasanya. Hadoh. Oleng acu. 

BerHaRap ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang