Jennie tiduran di sofa sambil memegang handphonenya, melakukan hal yang orang lain lakukan, kalau nggak bales chat ya berarti liat instagram, kalau nggak liat instagram berarti baca wattpad, kalau nggak baca wattpad berarti lagi sider di grup, gitu aja terus.
"Jen, penampilan gue gimana?" tanya June yang udah mejeng di depan pintu entah kapan cowok jangkung itu masuk.
Jennie meliriknya dari bawah sampai atas, "mau ke mana lo?" tanyanya langsung belum sempat menjawab penampilan June.
"Yaelah jawab dulu napa," katanya dengan tegas.
"Lo mau jawaban jujur apa boong?"
"Berhubung gue orangnya jujur, gue mau jawaban jujur." Ucap June sambil merapihkan rambutnya yang udah di pomade.
Jennie mulai terduduk, menampilkan wajah yang mau muntah setelah mendengar kata 'June adalah orang yang jujur' , "hmm. cakep dah cakep biar diem."
"Yaiyalah gue emang cakep dari lahir." Katanya dengan percaya diri dan berjalan mendekati Jennie. Jennie mendengarnya langsung jengah. Dan kembali menatap handphonenya yang belum sempat ia balas.
JaeWon
Otw aja sekarang banyak anak kampus yang perfom jen.
Gue bawa tiramissu nih yg gak kalah enak sama yg kemaren :)
Jenniver
Nnti sore aja pas Raisanya dtg, males klo skrng.
Wah serius?
Jennie menaruh handphonenya lagi disembarang tempat sofa itu, dan kembali menatap June yang sekarang lagi makan keripik. "Lo mau ke mana cuy?" tanya Jennie, yang ditanya malah senyum-senyum gajelas kayak kuda.
"Nonton kembarannya Rose," jawab June dengan tampang yang sok cool.
Jennie tau apa yang dimaksud June, karena kemarin Rose udah ngasih tau duluan kalau mau ngajak June nonton inauguration. Dan sekarang, June udah rapih, padahal Raisanya aja mungkin belum mandi.
Serah Jujun aja. Asal Jujun bahagia.
"Jun, lo kan sekarang cowok, gue mau nanya dari sudut pandang cowok gimana," ucap Jennie yang sekarang mendekat ke arah June. June menaruh toples berisi keripik yang setengahnya sudah habis ia makan.
"Menurut lo, gue kemaren cewek?" bukannya dijawab, malah June nggak terima dengan perkataan Jennie barusan.
"Bukan, tapi banci." Jawab Jennie dengan datar merasa gregetan karena sikap June yang dulu playboy, tapi sekarang nggak tau deh kayaknya sih udah tobat. Kayaknya ya.
"Ye, kutil pecah," kata June dan langsung mengambil air mineral gelas yang sudah terpampang di meja. "Jadi, lo mau nanya apa?" tanyanya melanjutkan.
"Kala-"
"Bentar, Jen. Si mawar nelpon gue! aduh lo nanya kapan-kapan aja dah biar gue bisa ngapalin dulu." Belum sempat nanya, June udah kabur duluan keluar rumah Jennie.
"YE BISUL!" teriak Jennie merasa kesal. Emang nggak akan bener kalau nanya dan serius sama June, si magadir –manusia gatau diri-.
Jennie kembali tiduran di sofa, menghela nafas yang panjang sepanjang nafasnya hexos. Dan kembali menatap handphone yang tadi sempat bergetar lama. Jennie kaget, terduduk dan memerhatikan nama pop up di layar handphonenya.
Hbintang
Jen?
***
Hanbin meneguk air mineral itu dengan tenang, diikuti oleh Donghyuk disebelahnya. Badannya yang kini duduk di kursi tunggu mulai nggak tenang, padahal ini bukan pertama kalinya Hanbin perfom buat acara-acara, apalagi Hanbin nggak sendirian, ditemenin sama temannya yang lain.
Biasanya, inauguration ini nggak Cuma nampilin bintang tamu yang inti aja, tapi para mahasiswa yang udah kepilih bisa perfom dengan syarat yang ditentukan. Nggak heran, kalau acaranya ini dari siang ampe malem. Ya, meskipun acara intinya yang paling serunya ada di malam hari. Dan kebanyakan mahasiswa datengnya pas Guest Starnya dateng, kayak Jennie.
"lima menit lagi, Bin." Kata Donghyuk yang sudah tau jadwal perfom mereka mau dimulai.
Hanbin berdiri sambil meregangkan badannya dan duduk kembali, tepukan dari seorang cewek itu halus seraya menyemangatinya dengan tenang, "Semangat, Bin. Kan bukan Cuma sekali aja." Katanya.
"Hanbin Tang Farha dan kawan kawan sekarang masuk," ucap salah satu panitia itu ke ruang tunggu. Hanbin dan kawan-kawannya berdiri, bersiap-siap.
"Eh, bentar. Handphone gue mana?!" tanyanya panik. Mencari handphonenya yang nggak ada di meja.
"Ini," Ucap gadis itu sambil mengembalikan handphone Hanbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BerHaRap ✔
FanficJennie hanya bisa menunggunya di sini dengan hanya berharap. Berharap yang mengharuskan suatu saat dia harus datang ke sini menemui Jennie. Tidak peduli kapan yang penting dia harus datang! ©2016/2018, kimseyhai