Raisa mengedipkan mata pada Senja dan Mana lalu seolah berlari dengan tergesa-gesa saat mereka mendapati Ayu dan Ken telah kembali.
Gaun manis dengan rumbai-rumbai sebelumnya telah berganti menjadi jubah hitam dengan motif yang tidak biasa. Daripada jubah, itu lebih tepat dikatakan sebagai jubah gaun untuk pesta. Mereka juga mengenakan topi lancip dan sepatu yang tidak terlihat biasa. Pupil mata berwarna aneh juga ditutupi oleh kacamata yang bisa menambah keimutan. 3 gadis penyihir itu benar-benar terlihat seperti penyihir sekarang.
"Manis sekali..."
Pupil Ayu membesar seolah terpesona dengan penampilan trio mage, akan tetapi Ken bisa tau ada yang aneh dengan ekspresi mereka.
"Kalian terburu-buru mau kemana?"
Sebelum membuka suara Mana menarik nafas dalam-dalam seolah sedang menenangkan diri.
"Gawat..."
".....?"
"Kau harus menolongku!"
Raisa mulai menjelaskan tentang tujuan mereka datang kesini adalah untuk menaklukan dungeon, meski Ken tidak tau apa itu, tapi dia hanya mengangguk. Kemudia Raisa melanjutkan kisah dengan Mana yang pergi sendirian kehutan dan saat Ken menolongnya dengan cara yang mendramatisir.
"Bagaimana ini...Joy-staff Mana yang sangat berharga... tertinggal di hutan."
"Joy-staff?"
"Itu adalah tongkat stik seperti ini."
Senja menunjukan sebuah tongkat kecil hitam digenggamannya, itu adalah Joy-staff.
"Tongkat itu sangat berharga bagi Mana... hiks."
"Kami harus mengambilnya kalau tidak....."
"Lalu?"
"Hutan itu berbahaya, aku takut serigala itu akan kembali jadi kalau bisa, tolong temani kami kesana?"
"Hmm...kakek bilang aku harus melindungi yang lemah."
Trio mage saling melirik, sesaat senyuman kecil tersungging di pipi mereka. Sebenarnya Mana sudah melupakan Joy-staff itu saat ia menggunakan untuk menyelamatkan nyawanya, namun butuh dana yang tidak sedikit untuk mengganti yang baru. Akan tetapi dibalik semua itu, Raisa menyembunyikan niat kotornya.
'Pokoknya kita harus mendapatkan anak ini dan harta warisannya fufufu.'
'Aku akan ikut rencanamu kali ini saja demi joy-staff-ku'
'Aku hanya ikut-ikutan, tapi ini menarik hehe...'
***
3 gadis penyihir, Ayu dan Ken masuk ke hutan lebih dalam setelah menyimpang dari jalan utama. Lebar jalan sudah cukup untuk membuat mereka berjalan berbanjar.
Sekelompok monster terbang datang mengerumuni mereka, mereka terlihat seperti gagak hitam namun memiliki mata merah dan sayap besi. Itu adalah kawanan iron crow tapi Ayu dan Ken tidak bisa melihatnya.
"Biar aku yang mengurus burung kecil ini."
"Ada masalah apa?"
"Apa ada monster?"
Ken dan Ayu bertanya dalam kebingungan namun tidak melihat apapun.
"Jangan khawatir, hanya gagal kecil."
Setelah mengatakan itu Raisa langsung berlari ke depan sambil mengayunkan tongkatnya ke kiri dan ke kanan lalu menghentakannya kehadapan salah satu Iron Crow. Seberkas angin puyuh datang menerjang 3 ekor Iron Crow yang sedang bertengger, sementara 5 ekor berhasil menghindar dengan terbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Art of Urban [MAoU]
FantasyJudul : Magic Art of Urban Genre : Game AR, Sci-fi, School, Supranatural, Martial Art, Adventure Author : Jeff [D] Kid Sinopsis Suatu evolusi game yang dikembangkan dari keputusasaan. Game PSP Magic Art Online telah diadaptasi ke dunia nyata...