Chapter 8 : Status Death dan makan malam spesial

52 7 0
                                    




Desiran air terdengar mengalir dengan tenang dari ketinggian jatuh ke bawah, Percikan air dilantai juga tidak terlalu ganas. Jika dibandingkan dengan air terjun di gunung, aliran air ini jauh lebih tenang.

"Segarrr...air terjun buatan ini tidak terlalu buruk."

Untuk pertama kalinya Ken mandi dikamar mandi modern, beberapa saat yang lalu dia dengan penasaran mengutak-ngatik alat shower yang tergantung disudut kamar mandi lalu tanpa disengaja benda itu mengeluarkan air. Ken duduk bersila dibawah shower yang menyiramkan air seperti air terjun, ia menikmati kamar mandi barunya untuk sekarang. Meski kejernihan dan kesegaran air dari shower tidak bisa dibandingkan dengan air terjun asli tapi itu sama sekali tidak buruk untuk memiliki air terjun sendiri dikamar mandi pribadi.

Kamar kos nomor 004 telah disewakan secara gratis untuk sementara oleh kepala desa Panen Raya, dengan begitu Ken tidak perlu tidur di luar. Berbanding terbalik dengan Ken yang tengah bersantai, Mana sedang mengomel tak jelas seraya menenggelamkan diri ke bak mandi.

"Uhhh...Kenapa...Kenapa aku bisa mati hanya karena racun..."

Mana menyelam kedalam bak mandi yang seukuran tubuhnya, ketika dia mengoceh didalam air, gelembung-gelembung bermunculan lalu naik ke permukaan, hal itu menciptakan suasana seperti air mendidih. Waktu itu healt point Mana sudah sangat tipis, meski Ayu sudah mencoba membantu dengan sihir penyembuhan tapi pada akhirnya dia kehabisan Mana Point setelah menggunakan sihir yang sama sebanyak 4 kali, itu wajar bagi Yuni yang baru Level 1, dan skill Magic Art miliknya juga level terendah.

Mana yang biasanya paling tenang dan tabah sedang dalam keadaan antara kesal dan marah, jika seseorang menggunakan aura detector padanya sekarang, pasti hasilnya akan menjadi merah membara. Namun hal itu tidak mengubah skill elemental yang dikuasainya, Maggi tidak bisa mengubah skill elemental setelah mendaftar kecuali melakukan peningkatan Kelas. Untuk melakukan peningkatan kelas yang lebih baik, Maggi harus naik level ke tingkat tertentu. Akan tetapi itu fakta lama, sekarang mereka mengetahui bahwa ada kelas yang mampu merubah skill elemental dasar tanpa harus merubah kelas, itu adalah kelas Hermit.

Lebih tepatnya Screet class hermit. Hermit merupakan kelas rahasia yang selama ini belum pernah muncul, itu karena kelas ini hanya keluar apabila aura detector tidak bisa mendeteksi aura dominan seseorang dan itu sangat jarang terjadi. Setiap orang pada dasarnya punya aura dominan yang selalu berubah-rubah tergantung mood dan emosi, tapi jika tidak ada yang dominan artinya emosi orang itu berada dibawah kondisi ketenangan yang biasa.

"Pria itu benar-benar tidak berguna..."

Kelas Hermit memang sangat langka, mereka bisa menguasai kemampuan magic dari kelas lain, namun sebagai gantinya, tidak ada skill maupun art bonus yang terdaftar ketika Ken membuat akun. Pada akhirnya tidak ada yang bisa membantu Mana menghadapi status death. Status death terjadi jika Healt point telah mencapai angka 0, lalu maggi akan dikenakan penalty berupa tidak bisa menggunakan akun untuk sementara. Mereka yang terkena status death akan di reinkarnasi kembali dalam tiga hari. Dengan kata lain, Rukmana tidak bisa berburu selama tiga hari penuh dan levelnya akan semakin tertinggal dari Raisa.

"Tenang...Rukmana safiera...tenang!"

Meski suasana hatinya sedang panas, Mana tetap mencoba berpikir dengan kepala dingin. Kalau dipikir lagi kelas hermit itu tidak benar-benar tidak berguna. Hanya saja dalam level sekarang Ken tidak bisa diharapkan. Untuk itulah Mana harus mencoba memikirkan cara memanfaatkan situasi sebaik mungkin. Mana selalu memikirkan semua keuntungan dan kerugian yang akan didapatnya. Dia tidak akan kehilangan sebanyak keuntungan yang didapatkan.

"Aku harus membuat orang itu berguna..."

***

Bau asap wangi menyebar keseluruh ruangan dari arah dapur. Raisa telah menunggu dengan sabar di meja makan sambil memegang garpu dan pisau, kemudian sang koki yang ditunggu-tunggu untuk mengantarkan makanan akhirnya tiba. Itu adalah Putri Senja yang memakai apron pink kemerah-merahan yang sangat imut, dia membawa masakannya di kedua tangan lalu melekatan semua hidangan dimeja dengan anggun bagai pelayan professional dan juga meninggalkan kesan imut saat melakukan itu. Ketika melihat semua makanan itu, Raisa tidak bisa menahan air liurnya yang menetes.

Magic Art of Urban [MAoU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang