Pandangan mata setajam pedang itu memang telah lama bersarung ke dalam kegelapan, namun dalam bayangan kesunyian ini dia bisa merasakan butiran demi butiran kapas yang berguguran lalu hanyut terbawa arus hingga sampai disebuah muara sungai yang sangat tenang. Sungai itu tidak mengalir kemanapun tapi di dasar muara biru itu terdapat sebuah lubang yang membawa air perlahan menyusup keluar. Air yang mengalir perlahan menimbulkan gelombak riak yang semakin besar sampai munculah sebuah kapal kertas yang hanyut dari hulu hingga terseret kelautan.Gelombang badai besar menerpa kapal dengan kerasnya, sang kapten kapal berteriak untuk menurunkan layar dan membanting stir secepat mungkin, akan tetapi badai itu terlalu kuat hingga kapal tersebut hancur terkena ombak. Awak kapal yang terombang-ambing dilautan dalam sekejap tertelan oleh ikan paus berukuran raksasa. bagai banjir bandang, air di tenggorokan sang ikan masuk dengan derasnya melewati tenggorokan hingga sampai ke bagian lambung. Mereka yang tak terima nasib mati didalam perut ikan segera melabrak hati dan menusuk jantung, sang ikan paus yang perkasa terpaksa memuntahkan para perusak lewat lubang di atas kepalanya.
Sang paus raksasa mati dan berubah menjadi batu, Air yang mencuat setinggi ratusan meter melontarkan para penyusup ke bingtang-bintang dilangit lalu air itu kembali terjatuh dengan derasnya bagai badai disertai guntur. Pemandangan seketika berubah lagi menjadi sebongkah batu hitam yang mengambang, tetesan-tetesan air dari daun jatuh perlahan ke permukaan batu menciptakan bunyi detikan-detikan yang menenangkan. Setelah berlalu ratusan tetes barulah pandangan pemuda itu menjadi gelap seutuhnya hingga ia tertidur dalam posisi duduk bersila diatas sajadah permadani.
Pada dasarnya Ken tidak bisa tidur dengan mudah, hari ini dia mengalami banyak kejadian yang sama sekali baru dalam hidupnya. Berteman dengan 4 orang gadis baik lalu tinggal ditempat yang baru membuat hatinya sangat senang. Ken terus memikirkan kejadian hari ini dan juga ia sangat menanti datangnya esok hari bagai anak kecil yang baru pertama kali masuk sekolah dasar. Demi menenangkan pikiran seperti itu, dia terduduk diam selama hampir satu jam sampai akhirnya tertidur dalam posisi itu. ketika manusia dalam keadaan sedih atau senang maka pikiran orang itu akan tersesat, pesan itu masih melekat diingatan Cendikia Kelana.
Di dalam hutan yang tak jauh dari desa panen raya, suatu frekuensi suara bernada tinggi telah mengganggu para penghuni hutan yang sedang tidur dan para makhluk nocturnal yang sedang berburu, hutan yang seharusnya sunyi senyap telah ternodai oleh genjrengan gitar dari para petualang yang berkemah ria. Dua buah tenda dengan tulisan TENT diatasnya menunjukan kalau itu bukan tenda biasa melainkan tempat pemulihan Hp dan Mp milik para penyihir.
Party Mario Romedal baru saja tiba tadi sore, mereka segera menggunakan semua perlengkapan Maggi setelah bersusah payah mendirikan tenda dan makan malam seadanya.
Meski dibilang seadanya tapi humberger salad pizza dan cemilan-cemilan praktis lainnya tidak bisa dibilang sederhana untuk berkemah, satu-satunya makanan termiskin yang mereka bawa adalah mie cup yang bisa diseduh kapan saja dan itu hanya milik satu orang.
"Mario, kenapa kau hanya membawa mie cup."
"Ckckckck."
Mario menggeleng-geleng kepalanya sambil menyilangkan kedua tangan didada, dia juga mendecakan lidah tanda meremehkan teman-temannya yang lain sembari berbicara menyombongkan diri.
"Kalau berkemah ke hutan itu makanan wajibnya adalah mie, masa begitu saja kalian tidak mengerti."
"Oh..hohoho"
"Begitu ya."
"Aku tidak berpikiran sejauh itu, Mario sayang memang hebat."
Semua anggota party terkagum-kagum dengan pernyataan leader mereka, akan tetapi Salah satu cowok dengan pakaian modis masih tidak mengerti, namanya adalah Taufan, seorang Maggi level 21 dengan elemen dasar tanah tapi juga bisa menggunakan sihir angin. Perawakannya wajahnya tegas tapi santai. sebagai anak dari pengusaha kaya, Taufan yang belum pernah mencicipi mie bertanya dengan nada heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Art of Urban [MAoU]
FantasíaJudul : Magic Art of Urban Genre : Game AR, Sci-fi, School, Supranatural, Martial Art, Adventure Author : Jeff [D] Kid Sinopsis Suatu evolusi game yang dikembangkan dari keputusasaan. Game PSP Magic Art Online telah diadaptasi ke dunia nyata...