Aku mengunjungi kantin bersama Yubin. Sedari tadi aku seperti berjalan sendirian. Yubin sibuk dengan ponselnya. Tangannya begitu lihai menari diatas layar.
"Sedang apa, sih? Sibuk banget kayaknya." Rasa penasaranku sudah sampai klimaks. Yubin tetap memandang ponselnya itu.
"Dari tadi aku bingung ingin balas apa." Yubin menghela nafas, "Takut salah ngomong."
Lalu Yubin menaruh ponselnya di kantong, membalikkan tubuhnya ke arahku, dan memegang bahuku. "Kau pernah tidak, bingung untuk membalas pesan orang, yang bahkan orang itu adalah kakakmu?"
Aku terbelalak. Mengapa Yubin menanyakan hal seperti itu? Bukannya hanya tinggal membalas saja? Aku seperti itu kok kalau mengirim pesan kepada Jin.
Aku ikut menaruh tanganku di bahunya, "Tidak. Balas ya tinggal balas." Aku menurunkan tanganku dan tangan Yubin. Nanti dikira aneh sama orang sekitar. "Jangan takut salah, dia hanya kakakmu. Bukan crush mu."
Yubin menatap tak percaya dan menyeretku ke tempat duduk terdekat. Dia lalu duduk di hadapanku dan menopang wajahnya dengan kedua tangannya.
Ia menghela nafas, "Begini, walaupun kita baru bertemu, aku percaya padamu." Aku menatapnya bingung. Sebenarnya Yubin ingin berbicara apa?
"Kakakku itu sangat dingin. Ia sangat jarang ngobrol denganku. Alasannya sih karena dia sibuk kuliah dan semua tugas." Yubin memutar bola matanya, "Ah! Dan pekerjaan musiknya itu."
Aku mengangguk mengerti. "Nah, barusan dia memberi pesan padaku bahwa supirku tidak bisa datang hari ini." Lagi, aku mengangguk. "Aku bingung. Aku minta dia untuk menjemputku atau bagaimana?"
Yubin melanjutkan, "Aku tidak bisa pulang sendirian. Tapi, kalau aku minta tolong dia untuk menjemputku, pasti dia akan marah padaku dan menyuruhku untuk pulang sendirian." Yubin menundukkan kepalanya. "Aku takut."
"Aku takut pulang sendirian."
Ah, jadi seperti itu. Yubin takut pulang sendirian dan ia berniat menyuruh kakaknya untuk menjemputnya. Di sisi lain, ia takut kalau kakaknya akan memarahinya karena tidak bisa pulang sendiri.
Aku memegang bahunya, "Tenang, kau bisa pulang denganku."
Yubin menatapku dengan mata yang berbinar, "Benarkah?" Aku mengangguk.
"Nanti akan kuberi tau Jin Oppa untuk tidak menjemputku."
"ASSA!! Oke, kau mau makan apa? Ku traktir!"
"Aku juga dong!"
Suara laki-laki itu masuk ke kupingku. Aku kenal sekali suara itu. Aku membalikkan badanku dan melihat seorang lelaki melihatku bahagia.
Yubin menghampiriku dan berbisik, "Dia sunbae yang kutemui tadi pagi!"
Baru rasanya aku ingin membalas perkataan Yubin, seorang lelaki muncul dibelakang lelaki di hadapanku.
"Ya! Kau sedang apa sih? Itu lihat banyak perempuan mengejarmu!!" Lelaki itu datang dengan nafas yang tidak beraturan. Matanya berhenti saat melihat diriku dan 'lelaki-yang-dikejar-banyak-perempuan' itu.
Aku menarik tangan Yubin dan berjalan melewati kedua lelaki itu, dan berbisik, "Tolong jangan lakukan ini di sekolah, Oppa."
---------------------
Yash the third part is cominggg!! Vote & comment ditunggu xD
-greenylovey-
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated [BTS Fanfiction]
FanfictionKarena suatu kejadian mengenaskan saat Jiyeon masih kecil, ketiga kakaknya harus melindungi adik perempuan mereka dengan caranya masing-masing. Jiyeon berada di ambang dilema saat menemui seorang laki-laki di kelasnya. Laki-laki itu menjadi sangat...