3

218 31 3
                                    

14.27 pm

Jiyeon : Oppa
Jiyeon : OPPAAAA
Jiyeon : OPPAA JAWABB JANGAN MARAH PADAKUUUU

Taehyung : apa sayangku

Jiyeon : maafkan aku pas di kantin tadi.. aku hanya ingin hari ini menjadi hari baikku...

Taehyung : i know sweetie.
Taehyung : tadi aku tidak sengaja bertemu denganmu di kantin.
Taehyung : gak salah kan kalau aku ikutan? :333

Jiyeon : ya tapi kan...
Jiyeon : bisa gawat kalau pada tau

Taehyung : memangnya kenapa sih?
Taehyung : kamu nggak bangga punya kakak populer seantero sekolah? :33

Jiyeon : aish!
Jiyeon : kalau semua tau, bisa bisa aku babak belur dikejar cewe cewe gila itu!!
Jiyeon : emang u tuh kakak terjahat di duniah
Jiyeon : aq tu gabisa diginiin

Taehyung : NAJIIISSS
Taehyung : ketularan Namjoon-hyung pasti deh, geli ew

Jiyeon : seenggaknya Namjoon Oppa lebih baik didikannya dari pada lu
Jiyeon : kapan lagi ada kakak yang ngasih tiap hari 10 soal matematika? Bisa mabok kak

Taehyung : siapa suruh bego
Read.

"Jiyeon! Itu dipanggil guru!" Yubin berbisik padaku. Aku refleks melepas ponselku dan menatap ke papan tulis. Benar saja. Namaku terpanggil.

"Kim Jiyeon! Silahkan kamu menghampiri pasanganmu. Cepat!" Aku bingung. Siapa pasanganku?

Yubin berbisik, "Lelaki yang berada di pojok kanan belakang. Dia pasanganmu. Aku lupa namanya siapa,"

Aku mengangguk dan segera bangkit menuju bangku belakang. Melihat lelaki seorang diri berkutat dengan ponselnya.

"Aku duduk disini, ya." Ucapku ramah dan menarik kursi disebelahnya. Lelaki itu malah menjauhiku. Kutarik lagi kursiku agar berdekatan dengan dia. Dia terus menjauh.

"Tetap disitu. Jangan bergerak." Suara lelaki itu terkuak. Suara yang amat dalam.

Aku masih tetap dalam posisiku. Mengikutinya untuk tidak mendekatinya. Tapi nanti saat ada tugas bagaimana? Masa iya aku bekerja sendirian?

----------

Ya. Aku bekerja sendirian. 98% ku kerjakan tugas itu sendirian. 2%nya dilakukan oleh lelaki disebelahku ini hanya untuk menulis nama dia.

Jeon Jungkook.

Lelaki sialan yang bukannya ikut mengerjakan tugas, malah menjauhi partnernya dan malah bermain tembak-tembakan di ponselnya. Sesekali aku tidak sengaja melihatnya sedang bermain piano tiles.

Cowok ini, ugh.

"Kau harus sabar, Jiyeon-ah.. Sedikit lagi pekerjaanmu akan selesai dan akan segera bangkit dari tempat duduk menyebalkan ini."

"Bukan begitu! Kau harusnya mengcover diriku. Kan jadinya aku yang mati."
"Bodoh! Tadi aku sudah mengcovermu! Kau saja yang tidak ahli."
"Tadi tiba-tiba peluru ku habis!"
"Intinya sekarang kau sudah mati. Kerjakan tugasku."

Telingaku lelah mendengar ocehan Jungkook dengan teman lelaki sebelahnya. Aku segera bangkit dari kursi menuju meja guru, untuk mengumpulkan tugasku -dan Jungkook-

"Kau kerjakan ini juga." Suara Jungkook menggema di telingaku. Aku menengok, "Apa maksudmu?"

Jungkook menyerahkan selembar kertas kosong. "Kerjakan ini. Punya Gooheun Heeseol. Aku kalah bermain."

Aku menatapnya kesal. "Ya harusnya dirimu yang mengerjakan tugas itu! Mengapa harus aku?"

Jungkook menyumpal telinganya dengan headset. Tidak memperdulikan diriku yang sedang berkomatkamit mengomelinya. "Kerjakan saja, bodoh."

Aku memutar kedua bola mataku dan langsung menuju meja guru, mengumpulkan hasil kerjaku. Persetan dengan pekerjaan Gooheun dan Heeseol itu.

Alhasil, saat aku kembali ingin mengambil tempat pensilku, Jungkook mencegatku.

"Beri tau aku."

Aku menaikkan alisku, "Beri tau apa?"

Ia memutar bola matanya malas. "Ya jawaban tugasnya, bodoh."

Aku melepas tangan Jungkook dan mengambil tempat pensilku. "Lihat dari Google, bodoh." Aku langsung keluar kelas. Muak sekali melihat muka dia.

Benar-benar hari yang buruk.

-----------------------

Vomment? <3
Maaf kalau pas bagian chatting, aku pakai bahasa informal yaaa, biar kesannya akrabb hehe

241016
-greenylovey-

Complicated [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang