Pagi itu Pledis Senior High School sangatlah ramai. Bagaimana tidak ini adalah hari pertama setelah liburan semester 2 itu artinya banyak siswa baru juga berkeliaran disana. Itulah sebabnya Lee Seokmin juga berada disini, dia baru saja menginjak kelas 1 SMA. Dengan pdnya seokmin berjalan memasuki gerbang sekolah itu, langkahnya tak lepas dari beberapa pasang mata. Yaaa bisa dikatakan Seokmin yang skrng sangatlah tampan. Dan tepat dibelakang Seokmin ada seorang bocah lucu yang terus mengikuti kemana seokmin pergi, bocah yang hanya bisa dilihat oleh Seokmin seorang. siapa lagi kalo bukan Leechan, bocah kecil yang sudah menjadi teman seokmin beberapa tahun terakhir ini. Tidak, tidak Leechan tetap bocah "hantu" kecil yang menggemaskan. Meski seokmin tumbuh dewasa Leechan tak pernah iri, dia sudah senang memiliki teman seperti Seokmin. Lalu kenapa Leechan tak kunjung pergi kesurga? Leechan sendiri juga tak tahu, karena seorang hantu akan lupa siapa keluarganya, teman, dan bagaimana dia meninggal dulu. sepertinya salah seorang didunia ini masih belum bisa mengikhlaskan kepergiannya. Namun Leechan juga tak tahu siapa. Leechan sering sekali membantu Seokmin seperti mencontek pekerjaan temannya, lalu membalas perbuatan teman Seokmin yang nakal bahkan membantu Seokmin mencari soonyoung yang sekarang tak tahu dimana.
Seokmin terus berjalan hingga kini dia berada dilorong sekolah tempat yang sebetulnya paling seokmin benci karena "mereka" sering sekali berkeliaran di lorong sekolah. Dan benar saja baru 4 langkah dia berjalan dilorong dia dikejutkan oleh hantu wanita yang masih mengenakan seragam sekolah mereka. Seperti biasa Seokmin hanya diam dan pura-pura tidak melihatnya.
"Hey chan bisakah kau katakan pada dia berhenti menatapku seperti itu" ucap Seokmin tanpa membuka sedikitpun bibirnya.
"Lakukan sendiri weekk" balas Chan dengan nada ejekan.
Well, meskipun seokmin sudah sering melihat sosok mereka tapi tetap saja hantu itu menakutkan. Dan akbiat Seokmin yang tak melihat kedepan dia harus bertabrakan dengan seseorang yang jauh lebih pendek darinya.
"Aww!" rintih pria bertubuh mungil disana. Ya, dia jatuh. Salahkan tubuh seokmin yang terlalu bergizi.
"Maafkan aku" ucap seokmin sambil membungkuk minta maaf. Sedangkan chan malah tertawa terbahak-bahak melihat temannya harus jadi pusat perhatian di hari pertama sekolahnya.
Awas saja kau Chan kuberi pelajaran kau nanti-Seokmin
"apakah anda baik-baik saja?" tanya Seokmin sambil membantu pria itu berdiri.
"Hmm" hanya itu yang keluar dari mulut pria mungil itu sebelum pergi meninggalkan Seokmin yang masih kebingungan.
"Jihoon?" namanya tak asing menurutku" tiba-tiba Leechan buka suara. Akan tetapi blm sempat Seokmin menimpali, chan sudah pergi hilang entah kemana.
Chan pergi meninggalkan Seokmin, dia mengikuti pria bertubuh mungil itu entah ada sesuatu yang mengganjal ketika iris mereka bertabrakan, tentu saja dgn tidak sengaja dan hanya Chan yang menyadarinya.
"Dasar hoobae kurang ajar! Badan segede ini masih aja ditabrak" pria mungil yang bernama Jihoon itu tiba2 mengomel ketika memasuki kelas.
"Segitu gede? Lah kecilnya gimana?" celetuk salah satu dari seseorang yang berada didalam kelas, sejauh chan memandang diname tagnya bertuliskan Junhui.
"Namanya aneh" ucap chan bermonolog. Kemudian kembali mengamati Jihoon.
"Hey kau cari mati yaa" ledek lainnya. kembali chan harus menatap dgn fokus siapa nama bocah berwajah datar itu.
"Wonwoo? Hmm, mukanya cukup menakutkan" chan bermonolog untuk kedua kalinya.
"Sudah kalian diam, kalau kalian masih sayanh nyawa" sahut lainnya kini wajahnya tak asing menurut Chan, dan untuk ketiga kalinya Chab harus memfokuskan matanya untuk melihat siapa nama anak itu.
"Kwon Soonyoung? Hmm nampaknya tak asing? Hmm kwon soon.. Omo! Soonyoung itukah kau?" Chan terlalu kaget hingga suaranya dapat didengar oleh seseorang disana. Yaa siapa lagi kalau bukan Soonyoung. Seketika Soonyoung mencari dimana suara itu berasal, matanya menyapu seisi kelas hingga matanya berhenti, menatap jendela. Bocah kecil tengah tersenyum manis kepadanya.
"Chan!" pekik soonyoung yang langsung membuat semua mata dikelas itu menatap soonyoung tak terkecuali jun, wonwoo, dan jihoon sahabat Soonyoung. Soonyoung hanya tersenyum kemudian berlari kuar kelas, menghampiri teman hantu pertamanya Leechan.
"Chaaaan!" teriak soonyoung kegirangan sambil berlari kearah chan.
"Kau masih mengingatku?"
"Tentulah! Kau adalah teman hantu pertama ku, sayang saat itu aku harus ke Jepang"
Dan chan pun tersrnyum riang sebelum senyumnya pudar saat menatap kelas soonyoung.
"Hmm nampaknya kau lupa sesuatu bung" ucap chan sambil menatap kelas. Dan benar saja seluruh kelas menatap soonyoung dengan horror.
"Mereka sudah tahu, aku juga bingung kenapa mereka belum terbiasa" Jelas soonyoung. "Ohya apakah kau masih bersama Seokmin?"
"Tentu dia menjadi lebih tinggi dariku" ucap chan.
"Dimana dia sekarang?"
Kemudian soonyoung mengikuti arah mata chan, dan dilapangan dia melihat seorang pria tinggi dab tampan.
"Itu seokmin?"
"Tentu"
"Dia sekolah disini? Waahhh! Hey kuharap kau jangan beritahu dia bila aku disini ya" ucap Soonyoung kemudian kembali kekelas.
Soonyoung memasuki kelas dan ditatap aneh oleh teman2nya. Namun tidak untuk Jihoon, Jun dan Wonwoo mereka sudah teramat biasa apalagi si Jun, dia sangat tertarik dengan hal yang berbau mistik.
"Siapa?" tanya Jun
"Teman hantuku yang pertama" jawab Soonyoung santai
Dan disinilah Seokmin berakhir. Bangku baris ketiga dekat jendela yang langsung menampilkan lapangan sekolah mereka. Bersyukurlah tidak ada satupun dari "mereka" yang menampakkan diri didepan Seokmin secara tiba-tiba.
"Hai" sebuah suara menginterupsi kegiatan melamun seokmin. Seokmin mengalihkan pandangannya ke asal suara. Seorang pria berwajah imut tengah berdiri didepannya.
"Bolehkah aku duduk disini?" tanya pria beraksen korea yang menurut Seokmin sangatlah lucu.
"Ah tentu, namaku Lee Seokmin panggil saja Seokmin"
"Ah aku Xu Minghao panggil saja Ming, aku dari china"
"Jangan panggil seperti itu, nanti aku akan kebingungan" suara lain muncul dari belakang mereka.
"Kenapa memang?" tanya Minghao.
"Namaku Kim Mingyu, dan aku terbiasa dipanggil Ming"
"Ah kalau begitu aku akan memanggilmu Hao dan aku akan memanggilmu Ming bagaimana?" tawar Seokmin pada 2Ming ini.
"Baiklah" jawab mereka berdua serempak.
Kemudian mereka bertiga kembali hening. Tiba-tiba Minghao mengeluarkan Novel berjudul "Indigo"
"Kau indigo?" Tanya Seokmin berhati-hati.
"Ah tidak hanya saja aku tertarik dengan cerita horror" jawab Minghao santai.
"Hal tahayul seperti itu masih saja kau percaya. Kuno" sahut Mingyu dari belakang.
"Hei jaga ucapanmu!" refelk Seokmin ketika dia melihat seorang hantu wanita, dengan kepala yang retak nampak tersinggung.
"Kalau kau tak percaya, aku akan membawamu kepada teman hyungku. Dia bisa melihat hantu" tawar Minghao kepada Mingyu.
"Oke, mari kita buktikan. Dan kau Seok kau jadi saksinya" tantang Mingyu.
Hell, tanpa menjadi saksi, tanpa perlu ke hyung Mingaho Seokmin juga bisa melihatnya. Bahkan dengan mata dan kepalanya sendiri.
Alhamdulillah finally update! Hope you like it 😘 maaf atas typo yang betebaran hehe *bow*
Note: JANGAN SIDERS SIST 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Sixth Sense
HorrorCerita tentang dua orang yang memiliki kelebihan. Yang mencoba bersatu dan meyakinkan pada orang lain bahwa mereka sama hanya mereka sedikit istimewa. Yaoi here BoyxBoy