Part 2

1.4K 108 0
                                    

___o0o___

Y/N's PoV

     Selama pelajaran di mulai aku tidak bisa berhenti memperhatikan Shawn, walaupun dia sudah menyakitiku, tetapi aku juga masih sayang denganya.

"Ekhm, Mrs. Y/N!" ucap Mrs. Marry

"Iya ada apa?" tanyaku santai.

     Aku memang tipe anak yang tidak suka memperhatikan guru, tetapi aku selalu mendapatkan nilai bagus saat ulangan.

"Perhatikan papan tulis" jawabnya dengan mata melotot. Guru ini emang guru tergalak sepanjang sejarah.

     Aku hanya mengangguk dan memperhatikan papan tulis. Aku harus mulai melupakan Shawn.

     Tak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi, aku dan Alexis pergi ke kantin dan seperti biasa kami duduk di meja paling pojok kantin. Disana Jennifer dan Elizabeth sudah duduk dengan manis menunggu kedatangan kami.

"Eh Y/N!, lo beneran putus sama Shawn?!" tanya Jennifer, ia langsung menarikku duduk di sampingnya.

"Aduh iyalah, lagian dia juga selingkuh dengan Cara" jawabku kesal.

"Cara?, Cara pacarnya Cam maksud lo?" tanya Liz.

"Iya dia, mantan Cam kali" ucapku.

     Kemudian Alexis datang ke meja kami sambil membawa dua gelas es jeruk.

"Eh gue ko ga di beliin sih?" tanya Liz.

"Bodo, lo beli sendiri sana" jawab Alexis sambil terkekeh.

     Aku hanya melanjutkan menghabiskan minumanku.

TENG TENG TENG.

     Bel masuk pun berbunyi, saat itu Mr. John tidak masuk ke kelas dan seperti biasa aku harus mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan di kelas, ada yang nyanyi, ada yang selfie dan masih banyak lagi.

     Aku melihat Shawn yang hanya duduk di kursinya sambil menatap meja, tatapan itu kosong, seolah dia tidak memikirkan apapun di kepalanya.

     Tiba-tiba saja seseorang memegang pundakku yang membuatku sadar dari lamunanku.

"Elah lo masih ngarepin dia banget sih?" ucap Cam, ia menarik kursi dan duduk di sampingku.

"Engga ko, gue cuma ga sengaja ngeliat dia" jawabku sambil tersenyum tipis.

"Oh gitu ya"

"Oh ya, lo mau ngomong apa tadi pagi di kantin?" tanyaku.

"Oh itu, gue ga bisa ngomong sekarang. Gimana kalau nanti sore gue ke rumah lo" ucap Cam, ia merangkul pundakku.

"Lo gila?, mau ngapain lo ke rumah gue?, ntar Nash marah lagi sama lo. Lo kan masih punya masalah sama dia"

"Elah itumah gampang, ntar gue ke rumah lo ngumpet-ngumpet. Oke lo tunggu aja di kamar lo jam 4 sore" ucap Cam, ia kembali duduk di kursinya.

     Aku hanya mengangkat pundakku dan kembali membaca buku novel.

***

     Sore itu aku menunggu di kamarku sambil terus memegang handphoneku. Seperti yang di katakan Cam, aku menunggunya di kamar jam 4 sore, beberapa menit kemudian seseorang mengetuk jendela kamarku.

TOK TOK.

     Aku pun beranjak ke arah jendela kamarku dan membuka jendelanya. Saat itu juga Cam muncul di hadapanku, ia masuk kedalam kamarku melalui jendela.

"Heh lo gila ya?, udah kaya maling aja" ucapku.

     Setelah ia masuk aku menutup jendela kamarku dan aku juga mengunci pintu kamarku. Aku takut kalau Nash akan tahu keberadaan Cam di kamarku.

"Jadi lo mau ngomong apaan?" tanyaku.

"Jadi gini, gimana kalo kita buat perjanjian?" ucap Cam, ia duduk di kasurku.

"Perjanjian apa sih?" tanyaku, aku benar-benar bingung dengan apa yang dikatakannya.

"Gimana kalo gue sama lo pura-pura pacaran??"

"Maksud lo?" tanyaku.

"Iya pura-pura pacaran, jadi gue bisa bikin Cara cemburu, dan lo bisa bikin Shawn cemburu, gimana?"

     Aku memikirkan apa yang barusan saja Cam katakan, apakah aku harus melakukan itu supaya Shawn bisa balik lagi denganku?, maksudku akulah yang memutuskan hubungan denganya.

"Hmm.., oke.."

"Kalo gitu besok lo gue jemput ya jam 6.30 pagi" ucap Cam sambil tersenyum.

"Udah gitu doang?"

    Tiba-tiba saja seseorang mengetuk kamarku, itu Nash!!.

"Hey Y/N, lo lagi sama siapa?, buka pintunya" ucap Nash dari depan kamarku.

     Aduh mampus deh, kalo dia tau Cam ada di kamarku, pasti dia marah besar.

"Eh udah lo pergi buru" bisikku pada Cam.

"Oke oke" jawab Cam, ia keluar dari kamarku melalui jendela.

     Setelah Cameron keluar dan pergi, aku membuka pintu kamarku.

"Ada apa?" tanyaku gugup.

"Siapa tadi yang ada di kamar lo?" tanya Nash, ia menyipitkan matanya dan melihat sekeliling kamarku.

"Ga ada siapa-siapa di kamar gue" jawabku.

"Tadi Cam ke sini ya?!" tanya Nash dengan nada suara yang sedikit keras.

"Ah kaga ko"

"Iyatah?, gue dengar suara cowo tadi disini" ucap Nash.

"Ka-kaga, gue tadi abis nelfon Shawn"

"Udahlah lo pergi sana" ucapku, aku mendorong Nash keluar dari kamarku dan menutup pintu kamarku.

     Aduh untung aja dia gatau, batinku.

___o0o___

Our Little Promise • Dallas ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang