Part 4

1.2K 80 0
                                    

___o0o___

Cam's PoV

     Malam itu aku hanya duduk di depan layar laptopku, aku hanya melihat foto-foto lamaku dengan Cara, apakah aku ini sayang dengannya?. Apakah dia menyayangiku?, aku bahkan tidak pernah melihat Cara lagi semenjak rumor tentang ku dan Y/N pacaran tersebar, dimanakah dia?

     Aku mengambil handphoneku yang sedang di cas dan mengirimi Y/N pesan.

     Aku mengambil handphoneku yang sedang di cas dan mengirimi Y/N pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keterang Gambar :
Kotak biru : Cameron.
Kotak putih : Y/N.

     Ah aku memang bodoh!!, kenapa aku hanya mengiriminya pesan sesingkat itu?.

***

     Keesokan harinya aku baru saja selesai mandi, saat itu aku meraih handphoneku yang kuletakkan di atas lemari, karena jika aku simpan di atas meja, pasti adikku Bianca akan mengambilnya. Saat membuka handphoneku, terdapat sebuah pesan singkat dari Nash, aku pun membalas pesan itu.

 Saat membuka handphoneku, terdapat sebuah pesan singkat dari Nash, aku pun membalas pesan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keterangan gambar :
Kotak biru : Cameron.
Kotak putih : Nash.

     Aku hanya menyimpan handphone itu di atas meja, kemudian aku mengenakan seragamku.

     Setelah sarapan aku langsung beranjak menuju rumah Y/N, aku melihatnya tengah menungguku di depan halaman rumahnya, aku pun menghampirinya.

"Hey, maaf kalo lo lama nunggu" ucapku.

"Gapapa" jawabnya sambil tersenyum manis. Senyumannya sangat manis.

     Kemudian Y/N naik ke motorku dan kami memulai perjalanan menuju sekolah.

___o0o___

Y/N's PoV

     Sesampainya di rumah Nash langsung memarahiku hanya karena aku berpacaran dengan Cam. Maksudku kami tidak benar-benar pacaran, ini hanya tipuan saja. Aku ingin segera kembali dengan Shawn dan melupakan perjanjian ini, namun Cara takkunjung kembali pada Cam, aku juga merasa tidak enak jika aku meminta Cam untuk melupakan perjanjian ini.

***

     Keesokan paginya Cam menjemputku.

     Sesampainya di sekolah aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, sedangkan Cam pergi ke kelas.

     Di perpustakaan aku hanya akan mengembalikan buku yang aku pinjam minggu lalu, dan tepat saat aku menyimpan buku itu ke tempatnya, seseorang memegang pundakku.

"Hey"

"Aduh Hayes!!, lo ngapain sih disini?, bikin orang kaget aja" ucapku kesal. Ternyata itu adikku Hayes.

"Sorry, abisnya gue liat tadi lo berangkat bareng Cam, tapi sekarang lo malah ke perpus, ngapain sih?" tanya Hayes.

"Balikin buku, lah terus lo ngapain disini?" tanyaku, tumben banget ni anak ke perpus.

"Gue ngikutin lo, abisnya gue penasaran. Oh ya, semalam lo kena marah ya?, lo di marahin Nash wkwk" ucap Hayes sambil tertawa terbahak-bahak.

"Nguping aja lo, yaiya gue di marahin gara-gara lo" ucapku ketus.

"Sorry sis, yaudah buru yu, ke kelas bareng" ucapnya, ia menarik tanganku menuju kelas.

     Sesampainya di kelas aku langsung duduk di kursiku, aku melihat Shawn tersenyum ke arahku, aku hanya membalas senyumannya dengan senyuman tipis.

"Tumben lo berdua akur" ucap Aaron.

     Aaron itu sahabatnya Hayes. Udah kaya lem sama kertas, mereka selalu bersama, kaya Nash dengan Cam dulu, tapi sekarang udah ga lagi.

"Iya sekali-kali gue akur sama kaka gue ini" ucap Hayes.

"Yaiyalah akur, lagian gue ga pernah ribut sama dia, tapi dia sering ribut sama Nash" ucapku sambil terkekeh, Hayes hanya cemberut saja tanpa menjawab apapun, kemudian Cam menghampiriku.

"Gimana kabarnya Nash?" tanya Cam, ia duduk di sampingku.

"Dia baik-baik saja" jawabku.

"Lo tau ga?, semalem Y/N..", aku langsung menutup mulut Hayes agar dia tidak memberitahu Cam bahwa Nash marah padaku karena aku berpacaran dengannya.

"Ada apa?" tanya Cam.

"G-ga ada" jawabku terbata-bata. Aduh ini adek kecil ngeselin, untung aja dia adikku.

     Pelajaran pun di mulai, pelajaran MTK sangatlah membosankan bagiku, gurunya yang sangat lambat, dan suaranya pelan. Untung aja aku pintar MTK. Aku melihat kearah Shawn, sampai kapan anak itu memperhatikanku?, maksudku nilai MTKnya selalu jelek.

"Hey Shawn!, coba kerjakan soal di depan!" ucap Mrs. Neni.

"Ah saya?" tanyanya, ia benar-benar terlihat kebingungan, memang sih dia tidak pintar MTK.

     Shawn pun maju ke depan kelas dan berusaha untuk mengerjakan soal itu..

___o0o___

Our Little Promise • Dallas ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang