Part 18

790 68 0
                                    

___o0o___

Y/N's PoV.

"Gatau ah!, gue pusing tau" ucapku.

     Aku pun beranjak menuju kamarku, didalam kamarku sudah terdapat Hayes disana, sepertinya ia sedang menelfon seseorang, entahlah itu siapa.

"Hayes?, lo nelfon siapa sih?" tanyaku.

     Hayes mematikan telfonnya, kemudian ia menghampiriku.

"Bukan siapa-siapa sis, cuma si Aaron aja" jawabnya.

"Kalo itu Aaron kenapa lo nelfonnya di kamar gue?" tanyaku lagi.

"Ah.., ka-kaga ko, itu beneran Aaron" ucapnya terbata-bata.

     Aku menyipitkan mataku sambil melihat kemata Hayes, aku tahu dia berbohong, aku pun merebut handphonenya dari genggamannya, aku melihat isi log panggilannya. Cam, ternyata tadi dia habis menelfon Cam.

"Kan bohong, lo ngapain nelfon Cam?" tanyaku.

"Kaga kok!" jawabnya, ia merebut handphonenya kembali kemudian ia pergi ke kamarnya.

     Apa yang Cam rencanakan sebenarnya?, apa yang semua orang sembunyikan dariku?, tiba-tiba saja handphone bergetar, aku langsung mengecek handphoneku, ternyata ada pesan dari Cam.

     Apa yang Cam rencanakan sebenarnya?, apa yang semua orang sembunyikan dariku?, tiba-tiba saja handphone bergetar, aku langsung mengecek handphoneku, ternyata ada pesan dari Cam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keterangan gambar :
Kotak abu-abu : Cameron.

     Aku pun langsung bersiap-siap untuk pergi bersama Cam. Aku bahkan tidak peduli jika Shawn mengetahui semuanya tentangku dengan Cam, aku bahkan merasa kalau kami sudah putus.

     Aku pun beranjak menuju teras rumah, tetapi aku melihat Cam sedang duduk di sofa bersama Nash, entahlah apa yang mereka bicarakan, tetapi pertanyaanku kini adalah kenapa mereka bisa akur lagi?. Aku pun menghampiri Cam.

"Gue siap" ucapku.

"Oh oke, kalo gitu gue duluan ya Nash!" ucap Cam pada Nash.

"Oke, tapi lo jagain adek gue ya" jawab Nash.

     Cam mengangguk, kemudian ia menarik tanganku menuju mobilnya, kami sudah berniat akan menonton film.

     Sesampainya disana Cam langsung membeli tiketnya, kami akan menonton film Passengers *btw gue ga tau milih film apaan, yaudah gue pilih aja film Passengers, and also gue belum nonton filmnya :v*. Kami membeli popcorn dan minuman, setelah itu kami memasuki studio 1.

"Film apaan sih ini?" tanyaku.

"Gue juga ga tau, tapi kayanya seru deh" jawab Cam.

"Yaelah gue kira lo tau" ucapku.

     Kami pun menonton film Passengers, film ini banyak mengandung unsur dewasa, walaupun aku sudah 17 tahun, tapi aku tidak menyukai sesuatu seperti ini. Aku sering menutup mataku untuk tidak melihat adegannya.

Our Little Promise • Dallas ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang