___o0o___
Cam's PoV
Keesokan harinya Y/N berangkat ke sekolah bersama Hayes, dia menyuruhku untuk berangkat dengan Cara. Sesampainya di kelas aku langsung menghampiri Y/N yang tengah membaca novel.
"Lo kenapa tiba-tiba minta gue ngejemput si Cara?" tanyaku.
"Ya kan baguslah, gue mau ngomong sama lo ntar pas jam istirahat ya" ucapnya.
"Ngomong apaan?, sekarang aja kali"
"Ntar aja deh, ketemuan aja ya 5 menit sebelum bel masuk di atap sekolah" ucapnya, ia hanya kembali membaca novelnya lagi.
Y/N sangat aneh?, kenapa dia bersikap seperti itu?, aku juga sangat penasaran apa yang akan di katakannya nanti.
***
TENG TENG TENG.
Bel istirahat pun berbunyi, seperti biasa aku beranjak ke kantin bersama teman-temanku. Aku selalu melihat kearah jam tanganku, seperti kata Y/N, 5 menit sebelum masuk aku akan menemuinya di atap sekolah.
Sesampainya disana aku tidak melihat Y/N, apakah dia mengerjaiku?, ah tidak mungkin, dia pasti terlambat. Tak lama kemudian Y/N datang.
"Sorry gue telat"
"Iya gapapa, mau ngomong apaan?" tanyaku.
"Kita udahin aja ya perjanjiannya, sebenernya Shawn udah ngajak gue balikan, jadi kan gue ga enak gitu ngeliat dia nunggu mulu" ucapnya
JLEB!!, seperti sebilah pisau menusuk hatiku, aku tidak ingin melepaskan Y/N, aku sayang dengannya. Tapi aku juga tidak ingin merusak hubungannya dengan Shawn.
"Oh gitu, yaudah terserah lo deh" ucapku, aku pun pergi begitu saja meninggalkannya disana.
___o0o___
Y/N's PoV
Cam pergi begitu saja meninggalkanku, aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya, kenapa dia bersikap seperti itu?. Setelah Cam pergi Shawn datang menghampiriku.
"Udah?" tanya Shawn.
"Udah, gue mau ko balikan sama lo" ucapku sambil tersenyum tipis.
Shawn memelukku, aku bisa merasakan kehangatan tubuhnya, tapi entahlah mengapa aku tidak merasa terlalu nyaman dengannya.
Pada malam harinya aku dan Shawn pergi ke sebuah cafe dekat rumahku, entahlah apa yang ingin ia bicarakan, namun saat itu juga aku melihat Cam dan Cara datang..
"Hey maaf kita telat, soalnya tadi Cam agak susah sih" ucap Cara sambil tersenyum.
"Iya gapapa, duduk aja" jawab Shawn.
Cam dan Cara duduk di sebrang kami, aku melihat Cam yang tidak begitu bahagia dengan Cara. Tidak sebahagia saat ia bersamaku, ia hanya sering menundukkan kepalanya, akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya.
"Cam lo kenapa?" tanyaku.
"Hah?, gapapa, gue cuma ngelamun aja" jawabnya.
"Ah ayo dong, jangan ngelamun aja beb" ucap Cara sambil memeluk Cam.
Rasanya seperti sedang di bakar hidup-hidup, jujur saja aku sangat cemburu melihat Cam bermesraan dengan Cara. Tetapi aku juga bisa melihat Cam tidak merasa nyaman bersama Cara. Shawn merangkulku, mungkin dia juga tidak ingin kalah dengan Cara.
"Oke gue ke toilet dulu ya" ucap Shawn.
"Oke buddy" ucap Cam sambil tersenyum tipis.
Shawn pun pergi ke toilet, saat itu aku merasa seperti nyamuk. Cam dan Cara seenaknya bermesraan di depanku, mukaku pasti sangat merah padam karena marah, aku tidak akan membiarkan mereka melakukan ini di depanku. Aku berpura-pura Nash menelfonku.
"Oh hey Nash!, oh ya selow gue lagi sama Shawn, Cam sama Cara juga. Ga ko, kita cuma nongkrong aja di cafe. Apa?, ya kaga lah gue ga sama Cam, gue sama Shawn. Oke oke bye" ucapku, aku menyimpan kembali handphoneku kedalam tasku.
"Siapa tadi?" tanya Cam.
"Oh tadi Nash" jawabku.
Shawn pun kembali dari toilet.
"Sorry, lama ya?" tanyanya.
"Eh Shawn, gue harus balik. Kata Nash ada sepupu gue dari Italia, jadi gue harus cepet-cepet pulang. Yaudah gue duluan ya guys!" ucapku.
"Eh aku anterin aja ya" ucap Shawn.
"Gausah deh, yaudah bye semua" ucapku, aku pun pergi meninggalkan mereka.
Aku pun pergi keluar cafe, aku berusaha untuk menelfon Hayes, tapi dia tidak mengangkatnya, tiba-tiba saja seseorang memegang pundakku.
"Hey?, butuh tumpangan?"
"Lo ngapain disini Cam?, ntar Cara nyariin lo" jawabku.
"Ga, gue bilang aja gue juga harus balik" ucap Cam sambil tersenyum tipis.
"Oh gitu, yaudah lo duluan aja, gue bisa balik sama si Hayes kok" ucapku.
"Ayolah, gue maksa" ucap Cam sambil menarik tanganku, kami pun pulang bersama.
Momen ini, aku kangen momen ini, saat pertama kali aku di bonceng oleh Cam. Tak lama kemudian kami pun sampai di rumahku.
"Thanks ya.." ucapku.
Cam turun dari motornya, kemudian ia memelukku sangat erat. Kehangatan tubuhnya membuatku merasa nyaman. Aku mendorongnya perlahan, Cam melepaskan pelukannya.
"Sorry"
"G-gapapa, yaudah gue masuk ya" ucapku, aku pun berjalan menuju rumahku.
"Hey.., selamat malam!" ucap Cam sambil tersenyum.
"Malam juga" jawabku, aku membalas senyumannya.
Aku pun masuk kedalam rumahku, sesampainya disana aku melihat Hayes dan Nash yang tertidur pulas di sofa.
"Lah tidur?, baru juga jam 8 malem. Ah kayanya bohongan deh"
Aku mengambil segelas air dan menyeborkannya pada Nash dan Hayes.
"Aaaaaaa" teriak Nash dan Hayes bersamaan.
"Lo ngapain nyiram sih?" tanya Nash kesal.
"Lo kira kita taneman apa pake di siram segala?" ucap Hayes.
"Sorry, gue kira kalian tidur bohongan" ucapku sambil terkekeh.
Aku pun beranjak menuju kamarku dan langsung berbaring di kasur. Aku menatap atap kamarku yang ku hiasi dengan lukisan, apakah aku menyayangi Cam?, apakah aku cemburu melihat Cam dengan Cara?, entahlah aku tidak peduli. Aku mengganti pakaianku dan kemudian aku pun terlelap dalam tidurku.
___o0o___
![](https://img.wattpad.com/cover/88187612-288-k674446.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Promise • Dallas ✔
Fanfic[COMPLETED] "Berawal dari sebuah perjanjian kecil diantaraku dengannya, di sepanjang perjanjian itu, tumbuhlah rasa cinta dan kasih sayangku untuknya" -Cam. "Aku menyayanginya, berawal dari perjanjian kecil kita" -Y/N Copyright © 2016 by Shameron949...