8.

15.7K 1.1K 82
                                    

Ya, aku memutuskan untuk menemui Jun hyung.

Aku hanya berharap, semoga saja seharian ini aku tak bertemu dengan Mingyu disaat aku sedang bersama Jun hyung.

Aku hanya takut. Aku takut Mingyu tak sengaja melihat kami dan kembali menjadi seperti beberapa minggu yang lalu.

Aku segera bersiap-siap karena jam sudah menunjukkan pukul 09.30 pagi, sedangkan jarak antara apartemenku dengan cafe langgananku bisa memakan waktu 20 menit lebih jika memakai mobil.

°°°

Setelah sampai di cafe langgananku, aku segera memasuki cafe dan mencari bangku kosong untukku dan Jun hyung.

Tapi sepertinya Jun hyung telah tiba terlebih dahulu. "Jun hyung?" Panggilku ragu.

Sebenarnya orang ini agak lebih kurus dari Jun hyung. Tapi bentuk punggungnya sangat mirip dengan Jun hyung.

Jun hyung menolehkan kepalanya dan menatapku. "Wonwoo?"

°°°°°
Author pov

Wonwoo terkejut melihat keadaan Junhui saat ini.

Dia bukan Junhui yang Wonwoo kenal. Junhui yang Wonwoo kenal, selalu memperhatikan penampilannya.

Tapi... apa ini?

Wajahnya sangat kacau dengan kantung mata hitam, pipi cekung dan rambut berantakan. Oh, dan jangan lupakan tubuhnya yang sangat kurus.

"Kau benar Jeon Wonwoo kan?" Tanya Junhui lagi. Wonwoo mengangguk canggung.

Melihat Wonwoo menganggukkan kepalanya membuat Junhui tersenyum senang. Ia menarik tubuh Wonwoo kedalam pelukannya dan memeluk Wonwoo erat.

"Aku merindukanmu, Wonwoo-ya" gumam Junhui lirih.

Wonwoo melepas pelukan Junhui lalu duduk dihadapan Junhui.

"Bagaimana kabarmu, hyung?" Tanya Wonwoo basa-basi, ia berusaha mengacuhkan penampilan Junhui saat ini.

Junhui tersenyum getir. "Buruk" Jawabnya singkat.

Wonwoo hanya tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya tanpa berniat bertanya lebih jauh karena ia tahu, Junhui pasti tak ingin ia mengetahui privasinya.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu hyung" ucap Wonwoo pelan. Junhui menatap mata Wonwoo yang sedang menatapnya juga.

"Apa?"

"Mulai saat ini jangan hubungi aku lagi hyung.." jawab Wonwoo lirih.

"Kenapa? Apa karena pacarmu?" Tanya Junhui sambil tersenyum kecut.

Wonwoo menganggukkan kepalanya pelan, membuat Junhui mendecih kasar.

"Aku masih mencintaimu Wonwoo-ya"

Wonwoo diam mendengar pernyataan Junhui. "Apa kau tak tahu bagaimana frustasinya aku saat kau tak membalas pesan-pesanku?" Tanya Junhui putus asa.

Wonwoo memutuskan untuk tetap diam dan mendengarkan Junhui.

"Aku khawatir.. bagaimana jika sesuatu terjadi padamu dan aku tak ada disisimu saat kau membutuhkanku? Aku masih mencintaimu, sangat mencintaimu.. bahkan aku rela datang kemari hanya untuk membuktikan kepada baba dan mama bahwa aku bisa memilih pendamping hidupku sendiri.. aku muak pada baba dan mama yang selalu menjodohkanku dengan namja imut yang menyebalkan bernama Xu Minghao itu.. aku hanya ingin bersamamu, Wonwoo-ya" Ucap Junhui frustasi.

Wonwoo tersenyum kecil saat mendengar curhatan Junhui.

"Namja imut, hm? Apa dia lebih imut daripada aku?" Goda Wonwoo sambil menaik turunkan alisnya pada Junhui.

"Tentu saja! W-wait? Apa katamu?!!" Wonwoo tertawa keras saat melihat pipi Junhui sedikit merona.

Junhui gelagapan melihat Wonwoo yang menertawakan dirinya. "M-maksudku tentu saja lebih imut kau daripada dia!" Elaknya.

Wonwoo meredakan tawanya lalu menatap Junhui tulus.

"Kau sebenarnya menyukainya, hyung.. percayalah padaku.." ucap Wonwoo lembut.

Junhui menggeleng keras. "Tidak mungkin! Aku membencinya, Wonwoo-ya!" Elaknya lagi.

"Hei, aku sudah lama mengenalmu, hyung.. kau menyukainya.. dan kau mengelaknya karena aku adalah cinta pertamamu.. kau pikir aku tak tahu bahwa kau percaya pada mitos-mitos tak berguna yang mengatakan bahwa cinta pertamamu adalah jodohmu? Sudahlah hyung.. mulai sekarang jangan hubungi aku lagi dan kau harus menyetujui pilihan omonim dan abeonim, ara?" Kata Wonwoo sambil menepuk pelan pundak Junhui.

Junhui termenung. Mencerna kata-kata Wonwoo.

"Aku akan mencobanya" ujar Junhui tanpa makna.

Lalu Wonwoo beranjak dari duduknya dan memeluk Junhui dengan maksud memberikan semangat pada Junhui.

"Aku yakin kau pasti bisa melupakanku, hyung.. mulai sekarang, kita cari kebahagiaan kita sendiri.."
ucap Wonwoo tulus.

Yang ia tahu, kebahagiaannya saat ini hanyalah Kim Mingyu seorang.

Tapi sayangnya, ia tak tahu bahwa sedari tadi, Kim Mingyu, memperhatikan mereka dengan tatapan tajam yang sulit diartikan.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
TBC

(': apa ini? Maksa sekali:') btw udah di banyakin ya ceritanya :)

Don't forget to VoMent(:

30 Shades Of MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang