10.

18.6K 1.1K 73
                                        

WARNING! NC-25! BDSM! MASIH TETEP BACA DOSA DITANGGUNG SENDIRI!

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Author pov

Mingyu memborgol kedua tangn Wonwoo pada kepala kasur, dan menutup mata Wonwoo dengan sehelai kain hitam panjang. Ia juga memasang cock ring sekaligus vagina palsu yang memijat penis Wonwoo dengan kekuatan maksimal. Pada lubang Wonwoo juga terdapat sebuah vibrator jumbo yang tengah bergetar memanjakan prostat Wonwoo.

Wonwoo tak tahu dimana Mingyu karena sejak kain hitam itu menutupi penglihatannya, ia hanya bisa merasakan bahwa Mingyu terus memasang sex toys pada tubuhnya. Hingga saat dimana ia merasa ada sesuatu yang basah, kenyal dan hangat yang menyapu putingnya. Wonwoo yakin itu adalah lidah Mingyu karena benda itu bergerak memutari putingnya lalu menghisapnya seakan berharap ada sesuatu yang keluar dari sana.

Wonwoo tak bisa menahan mulutnya untuk tidak mengeluarkan desahannya. Setiap kenikmatan yang alat-alat itu berikan pada Wonwoo membuat bibir Wonwoo tak bisa berhenti terbuka dan mendesah, menyalurkan rasa nikmat yang ia rasakan saat ini.

"Ahhh... ngghhh.. M-minhh cumhhh.. ahh.. AKHHH!!!" Wonwoo menjerit frustasi saat ia mengalami orgasme keringnya untuk yang kesekian kali.

Tanpa ia sadari, air matanya telah menetes dan membasahi kain hitam yang masih menutupi matanya.
"Gyuhh.. hiks.. nggghhh... p-penishh... peniskuhh... hiks.. sakit gyuhhhh hiks... aahhhn" erang Wonwoo disela-sela isakannya. Tak ada tanggapan apapun dari Mingyu.

Wonwoo mulai bergerak gelisah. Ia bahkan tak mempedulikan sex toys yang masih bekerja maksimal memberi kenikmatan pada tubuhnya. "M-mingyuhhh?? Nnnhhn k-kauhhh.. dimanahh?" Tanya Wonwoo bingung.

Tiba-tiba semua sex toys yang tadinya bekerja maksimal di tubuhnya berhenti, membuat Wonwoo dapat bernafas lega. Tapi tak berlangsung lama karena Mingyu melepas semua sex toys yang menempel pada tubuh Wonwoo.

Setelah ia melepas semua sex toys dari tubuh Wonwoo, ia malah meneteskan tetesan minyak dari lilin panas diatas penis Wonwoo, membuat Wonwoo menjerit kesakitan.

"AAAKKHH!!! AAAKHH!! APPO!! YAK APA YANG KAU LAKUKAN?!!! AARGHH!! BRENGSEK!!!" Teriak Wonwoo menggerakkan badannya panik, berusaha melepaskan penisnya dari genggaman tangan Mingyu dan tetesan lilinnya.

Geram akan tingkah Wonwoo yang dianggapnya menyebalkan, Mingyu beralih meneteskan cairan lilin panas tersebut keatas puting Wonwoo. Titik sensitif Wonwoo.

"itulah hukuman untuk budak yang mengatai masternya. Kau hanya perlu menurut dan mendesah, jalang. Paham?" Bisik Mingyu sensual disebelah telinga Wonwoo.

Wonwoo benar-benar menangis saat ini. Ia tak menyangka, kekasihnya yang selama ini bersikap lembut padanya akan berubah seperti ini. Pasrah, Wonwoo hanya mengangguk mengiyakan kata-kata Mingyu.

Setelah dirasa cukup untuk menyiksa Wonwoo, Mingyu menaruh lilin yang dibawanya keatas nakas disamping kasurnya.

Lalu ia mengocok pelan penisnya yang sudah sepenuh nya menegang dan langsung melesakkannya kedalam lubang Wonwoo tanpa aba-aba.

"AA-AAKKHH!!!" Jeritan penuh kesakitan yang keluar dari mulut Wonwoo memenuhi indra pendengaran keduanya. Mingyu yang tak menghiraukan jeritan Wonwoo segera memaju-mundurkan pinggulnya dengan kasar.

Ujung penisnya selalu menumbuk prostat Wonwoo dengan kasar. Membuat Wonwoo merasa ia akan mengeluarkan cairannya. "Ungghh.. G-gyuhh ahhh... aaahhhnn c-cumhhh... UKHH!" Dan Wonwoo hanya bisa merasakan orgasme kering. Jangan lupakan tetesan lilin yang telah mengering menutupi satu-satunya jalan yang bisa dilewati oleh spermanya.

Mingyu mengerang keenakan karena Wonwoo semakin mengetatkan lubangnya. Lubang Wonwoo yang berkedut adalah kenikmatan yang tiada duanya bagi Mingyu.

Tak lama setelah Wonwoo orgasme kering, kini saatnya Mingyu yang bersiap mengeluarkan spermanya memenuhi lubang Wonwoo.

"W-wonhhh... ohh fuck... shithhh... ahhhh... ahhhh AAHHHH!!" Mingyu menembakkan spermanya kedalam perut Wonwoo.

Ia masih terlena dengan kenikmatan yang Wonwoo berikan hingga ia tak menyadari bahwa Wonwoo tak sadarkan diri sejak Wonwoo merasakan orgasme kering untuk yang kesekian kalinya.

Dengan perlahan Mingyu mengeluarkan penisnya dari lubang Wonwoo, cairannya yang sebelumnya berada didalam sana perlahan mengalir keluar dari lubang Wonwoo.

Mingyu menatap mata Wonwoo yang terpejam. Ia tersenyum lembut sambil mengusap rambut hitam Wonwoo. "Aku mencintaimu hyung.. maaf membuatmu kelelahan" gumamnya pelan lalu mencium kening Wonwoo.

Ya, yang Mingyu tahu adalah Wonwoonya tertidur akibat aktivitas mereka yang melelahkan.































TBC

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Maaf kalo ga ngefeel nc nya:'v tiba-tiba kena wb pas mau bikin nc:'

Ini ngga kuedit ya.. barusan jadi dan langsung ku publish.. jadi maaf kalo ada typo maupun kalimat yang ga nyambung..

Mungkin setelah ini aku bakalan jarang banget update.. soalnya mau ada simulasi un:') tapi kuusahain bisa tetep update kok:)

Don't forget to VoMent:)

30 Shades Of MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang