HILANG ( Flash back )

9.1K 242 43
                                    

Halo, Pembaca ...

Maaf jika pendek, karena sekali lahi : INI HANYA CUPLIKAN PARAGRAF untuk setiap CHAPTER nya.

Silahkan berfantasi tentang isinya.

Sebelumnya mohon maaf, guna kepentingan orbit online, kana hanya beberapa paragraf yang saya unggah.

Jika anda ingin versi lengkapnya, silahkan berkunjung ke DREAME ke akun saya Yantie Wahazz, dengan judul novel TERJEBAK CINTA PERTAMA, untuk melihat dan membaca kelanjutan kisah Jose dan Jasmine.

Jangan lupa tinggalkan like dan komentar di DREAME ya. Lebih seneng lagi kalau kalian berkenan untuk follow saya.

Finally, SINGGAH DAN CACILAH

* * * * *

Flash Back ...

Pagi ini, Bagas masih berada di rumah sakit. Untungnya klinik ini milik dokter Denis, pamannya. Kalau tidak, mungkin kedatangan Bagas akan ditolak mentah-mentah karena membawa pasien tanpa rujukan sama sekali.

Setelah pasien yang dibawanya berada dalam ruang perawatan setelah ditangani secara intensive semalam, dan juga dia yakin dengan identitas pasien itu, Bagas segera menghubungi seseorang tadi. Dan sekarang dia sedang berada di lobi klinik yang minimalis itu. Beberapa kali laki-laki itu melirik ke arah jalanan sambil sesekali melihat ke arah arloji yang ada di pergelangan tangannya. Lalu laki-laki dengan kacamata minus itu segera berdiri begitu seseorang yang dihubunginya datang dengan mobil warna putihnya.

"Gas? Kamu serius dengan apa yang kamu katakan kan?" Clara, gadis itu, langsung memberondong Bagas dengan pertanyaan. Wajahnya terlihat panik.

"Kita akan memastikannya bersama."

"Di mana dia sekarang?"

"Di ruang rawat."

"Oke, kita segera kesana."

Kedua orang itu bergegas menuju ke ruang rawat inap yang dikatakan oleh Bagas. Klinik ini memang bukan sebuah rumah sakit yang besar dan mewah, tapi cukup terkenal karena pelayanannya yang bagus serta obat yang diberikan juga kualitas terbaik. Tentu harus diikuti dengan nominal yangs sedikit.

Di ruang warat inap dengan label anyelir, keduanya berhenti. Clara menatap Bagas sekali lagi, untuk meminta kepastian. Namun anggukan Bagas meskipun mantap dan meyakinkan, justru membuat Clara berdebar.

Tangannya meraih gagang handle dan memutarnya pelan. Sedikit mendorong daun pintu, Clara berjalan pelan memasuki ruangan itu, diikuti Bagas dibelakangnya. Di atas ranjang rumah sakit ini, Clara melihat seorang perempuan dengan pakaian rumah sakit terlihat terbaring terpejam dengan perban di kepalanya. Sementara jarum infus terlihat menusuk tangan kirinya.

Clara mendekati ranjang itu dan mengamati dengan seksama, meneliti dengan baik, apakah pasien itu adalah nama yang tadi diinfokan oleh Bagas. Dan sontak, jantung Clara berdebar dengan kencang begitu tahu bahwa informasi Bagas mengenai perempuan itu benar adanya. Gadis itu menatap Bagas dengan pandangan penuh tanda tanya.

"Bagaimana dia berada di sini?" Clara bertanya berbisik, tak ingin membuat pasien terbangun. Matanya menatap Bagas penuh tanya.

"Aku menemukannya semalam, terjatuh karena hampir terlanggar mobil." Bagas menjawab tak kalah lirihnya. Kedua tangannya berada di dalam saku celananya, sementara matanya menatap pasien dengan seksama.

Clara menggeleng. 


* * * * *

TERPERANGKAP SISI GELAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang