Second Sight

21.8K 421 36
                                    

Dedicated to : dtonggoulat_kiyut46trisnawatiyonoainov_irukazarinahishadowshadesEmaYufinaDhiaDekaMimialogosetiasari123TeaGlassTikhanDi_Evilwidya271179ratu_kyuhaeiearyantoyoonajessica3adhiendaWidyaEmawatiRiaSanti,

Untuk kalian diatas, saya tunggu kritiknya ... So, Singgah dan cacilah !!!


Pagi ini secerah mentari yang bersinar cemerlang. Sebening wajah Jasmine yang pagi ini mengenakan kembali seragam sekolah yang sudah beberapa waktu ini tak dia kenakan karena dalam masa tenggang menunggu kelulusan.

Ya, pagi ini adalah pengumuman kelulusan tingkat menengah atas. Dan Jasmine yang sudah kelas tiga ini tentu saja menunggu dengan harap-harap cemas.

"Kelihatannya kamu gelisah, Jasmine? Apa kamu ragu dengan kelulusanmu sendiri?" Pak Affandy menyapa Jasmine yang sedang melahap sepotong roti bakar pagi ini. Sementara segelas susu coklat panas sudah kandas dan berpindah ke lambungnya.

"Jasmine nggak gelisah, Yah. Cuman sepertinya ... entah mengapa hati Jasmine resah dan berdebar."

"Sudahlah. Ayah yakin kamu akan lulus hari ini."

Spontan senyum manis menghias di bibir cantik Jasmine. Kalimat Ayahnya memang selalu menjadi penyejuk yang paling mujarab.

"Ayah datang kan nanti?"

"Akan Ayah usahakan, Jasmine. Semoga hari ini tidak ada rapat mendadak."

Jasmine lalu mengangguk memaklumi kesibukan ayahnya. Tiba-tiba Jasmine ingat dengan Jose, laki-laki yang sudah tidak muda lagi utnuk ukuran dirinya, namun sangat berwibawa dan penuh pesona.

"Yah ..."

"Ya?"

"Jasmine boleh bertanya sesuatu?"

Pak Affandy menghentikan kunyahan rotinya dan memandang Jasmine penuh tanya. Lalu beliau mengangguk untuk memastikan bahwa Jasmine boleh bertanya.

"Apakah ... apakah Ayah mengenal Mister Jose dengan baik?"

Pak Affandy menatap heran ke arah Jasmine dan kemudian mengangguk.

"Bagaimana dengan beliau?" Jasmine bertanya dengan nada pelan dan malu-malu.

"Maksudnya?"

"Yaa ... apakah beliau baik, sudah berkeluarga mungkin? Atau yang lain?"

Pak Affandy menghela nafas sejenak.

"Setahu Ayah dia laki-laki yang baik dan bertanggung jawab, berkharisma, memiliki insting dan cara kerja yang bagus. Hanya itu yang Ayah tahu selama bekerjasama dengan beliau."

TERPERANGKAP SISI GELAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang