Part 12

307 29 2
                                    

"Jihyun sudah menyukaimu sejak SMP. Hingga ke SMA, dia masih tetap menyukaimu. Kau selalu menjadi topik pembahasannya jika kami bertemu. Yah, meskipun tak setiap hari dia memujimu," Seulgi bercerita, diselingi tawa dan candaan. Membuat Jungkook yang duduk di sampingnya ikut tersenyum.

Mereka kini tengah berada di pinggir sungai Han, ditemani segelas kopi hangat.

"Jihyun tidak pernah yakin kepada perasaannya. Ia selalu menggerutu tiap kali kau melakukan hal menyebalkan kepadanya. Tapi... dia selalu merindukan itu. Kau tahu? Saat kau dan dia bertemu lagi di rumah sakit, rasa cintanya kembali muncul. Ia kembali mencintaimu lagi."

"Tapi... bagaimana dengan Jimin?"

Seulgi menghirup kopinya, "Dia tidak pernah mencintai pria lain selain dirimu. Dia pikir, ketulusan dan kebaikan Jimin akan membuat hatinya luluh. Tapi dia salah, dia hanya mencintai dirimu," Ujar Seulgi, "Itu lah mengapa aku selalu mengatakan kalau dia tidak tahu perasaannya sendiri."

Kemudian Seulgi diam. Entah untuk berapa lama mereka memutuskan untuk bergelut dengan pikiran masing-masing.

"Seulgi-sshi, sesungguhnya aku..."

"Kau mencintai Jihyun."

Jungkook membulatkan matanya dan memandang Seulgi heran, "Ka-kau... tahu?"

Seulgi menampakkan senyum kemenangannya, "Ahh... sudah kuduga.." gumamnya, "Tingkahmu, tidak bisa membodohiku, Jeon Jungkook. Jihyun saja yang terlalu bodoh karena tidak menyadari itu." Lanjutnya yang kemudian membuat Jungkook tertawa. Tepatnya, menertawai kebodohannya.

"Lalu... apa yang akan kau lakukan?" Tanya Seulgi kemudian.

Jungkook memandang langit yang terlihat cerah seraya tersenyum simpul, "Apalagi? Tentu saja menunggunya." Jawabnya.

Seulgi tertawa kecil, "Kau yakin? 4 tahun bukan waktu yang sebentar..."

"Aku sudah mencintainya hampir 7 tahun, bagaimana mungkin 4 tahun terasa lama?" Kata Jungkook dengan percaya diri, "Dan aku berjanji, untuk hari itu aku akan mengatakan perasaanku kepadanya."

Seulgi mengangguk dan menepuk pundak Jungkook, "Semoga sukses, untuk akhir cintamu, Jeon Jungkook."

4 tahun kemudian...

4 tahun berlalu dengan sangat cepat. Tapi tidak untuk Jungkook, semua rasanya berjalan lambat. Ia sungguh menanti saat Seulgi tiba-tiba memberinya kabar kalau Jihyun akan pulang.

"Direktur macam apa kau tidak menghadiri rapat direksi?! Dasar bodoh !"

Jungkook menoleh kemudian tersenyum kepada seseorang yang kini tengah menyandarkan punggungnya di pintu ruang kerjanya.

"Ah, maaf, Yein-ah.. aku terlalu sibuk hingga lupa jadwal rapat."

Yein menggeleng gemas, "Sibuk apa, Direktur Jeon? Sibuk memikirkan pujaan hati, hm?" Ledek Yein sambil mendekati kakaknya yang sejak tadi hanya duduk di kursi putar.

Jungkook tersenyum simpul, "Ah.. kau ini.." gumam Jungkook.

Semuanya sudah berubah. Dalam masa 4 tahun, kini karir Jungkook sudah sangat menanjak. Ia bukan lagi ketua dokter bedah, melainkan direktur di rumah sakit Hyundae. Meskipun begitu, ia tak segan turut membantu menjalankan operasi jikalau ada dokter yang absen.

Yein juga, kini dia lah yang menggantikan Jungkook sebagai ketua dokter bedah. Ia tetap menjadi gadis yang bijaksana, ceria dan ramah.

"Kapan Jihyun pulang?" Pertanyaan Yein sontak membuat senyum Jungkook menghilang.

"Tidak tahu. Belakangan ini, aku tidak bertemu Seulgi."

Ya, semenjak mengetahui Jihyun menyukainya, Jungkook semakin dekat dengan Seulgi. Kadang hal itu membuat suami Seulgi cemburu, dan Jungkook jadi merasa tidak enak. Tetapi, kalau bukan karena Seulgi, ia dan keluarga Jihyun tidak akan tahu bagaimana kabar Jihyun.

[Song Fict]Love, That One Word | BTS FANFICTION ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang