"Jinanie ayo cepat bangun!!!!" Marine mengguncang tubuh Jinanie hingga ia membuka matanya. "Queenie... Ini masih terlalu pagi" Jinanie kembali membenamkan kepalanya ke bantal yang penuh dengan bulu angsa tersebut. "Kita sarapan dan bergegas ke Dongstyle. Cepatlah Jinanieeee!!!" Marine kembali merengek. Tidak biasanya Marine bersemangat seperti ini. Akhirnya Jinanie memaksakan tubuhnya untuk bangun dan menuruti keinginan Marine. "Jangan lama-lama! Aku tunggu kau di ruang makan!" Jinanie berlalu pergi ke kamar mandi tanpa menjawab perkataan Marine.
"Mana Jinanie?" Tanya Hanbinie dingin. "Sedang mandi" Jawaban Marine tak kalah singkat. "Queenie bersemangat sekali" Kini King Yun duduk di sebelah Marine. "Bobby telah menceritakan kepadaku bagaimana Dongstyle. Aku kan jadi penasaran" jawab Marine enteng sambil mengoleskan selai cokelat ke tiap roti di meja makan. "Jadi kau tidak suka Bobhell?" Suara Bobby muncul dari arah belakang. "Eh? Ah tidak. Aku sangat suka dengan tiap dimensi yang telah aku lalui, tapi kau bilang Dongstyle mirip dengan bumi kan? Itu kenapa aku penasaran" Marine menjelaskan. King Yun dan Bobby hanya tersenyum mendengarnya. "Bilang saja kau merindukan bumimu itu" Hanbinie berjalan mendekat dan mengambil roti di tangan Marine dengan sekali gigit. "Aku bilangkan Aku hanya penasaran! Kau ini menyebalkan sekali" Marine memajukan bibirnya dan memasang wajah cemberut. "Berhentilah meledeknya!" Jinanie memukul pucuk kepala Hanbinie dengan ujung jari yang terkepal. "Rasakan!" Marine menjulurkan lidahnya ke arah Hanbinie serasa merayakan kemenangan. "Kau juga! Awas saja kau berani memaksaku lagi seperti tadi!" Jinanie melempar tatapan galak ke Marine yang duduk bersebrangan dengannya. "Kau juga! Jangan memberi gambaran berlebihan padanya!" Bobby juga terkena semburan Jinanie. King Yun hanya tertawa melihatnya. "Kau juga! Jangan mengomel di meja makan!" Kini King Yun yang mengomeli Jinanie. Marine hanya tertawa melihatnya. Mari juga melihat senyuman Hanbinie kala itu. "Sudahlah ayo kita sarapan" Suara husky Bobby menghentikan tawa Marine seketika. Mereka semua mulai menyantap sarapan yang tersaji di meja makan dengan tenang.
*****
'dimensi ini berbeda'
Itu adalah hal pertama yang terlintas di pikiran Marine begitu ia menginjakan kaki nya di Dongstyle, perjalanan dari BobHell ke Dongstyle di tempuhnya dengan berjalan kaki melewati sebuah terowongan panjang yang terletak di tempat paling ujung timur Bobhell bersama para King dengan karakter yang berbeda. Marine tidak mengetahui pasti berapa hari perjalanan itu di tempuhnya, karna canda tawa dan keceriaan yang ia rasakan bersama Jinanie, King Yun, Hanbinie dan Bobby menghapus semua kelelahan itu. Yang ia tahu perjalanan tidak biasa itu sudah semakin mendekatkan ke lima nya dan memupuk rasa kebersamaan di antara mereka. Ya kali ini Marine menempuh antar dimensi dengan cara yang berbeda, tidak seperti biasanya yang hanya tinggal duduk manis bersama Glowie ataupun Eliot. Kali ini Glowie, Rhaen, Eliot dan Lighten tidak bisa ikut bersama mereka dan harus pasrah di tinggal di BobHell. Karena seperti yang sudah di katakan sebelum nya, Dongstyle adalah dimensi dengan susunan dan tata letak yang paling menyerupai bumi dan melihat naga raksasa saat sedang berjalan-jalan bukanlah sebuah pemandangan yang menyenangkan bagi para penduduk nya. itulah alasan yang membuat Jinanie akhirnya memutuskan untuk meninggalkan mereka di BobHell di bawah asuhan salah seorang pengawal kepercayaan Bobby.
"apa yang sedang kau pikirkan?"
Pertanyaan dari Bobby membuat Marine menoleh, gadis itu tersenyum dan menunjuk pemandangan di depan nya
"dongstyle benar-benar terlihat seperti bumi" jawab nya
Bobby mengangguk "aku belum pernah benar-benar tinggal lama di bumi, tapi Dongstyle memang yang paling berbeda di antara semua dimensi"
"berani taruhan kau juga pasti akan menyukai bumi"
"apa kau sedang merayu ku untuk bermain ke bumi?" Bobby menaikan sebelah alisnya dengan nakal, membuat Marine menepuk lengan nya dengan pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
DIMENSION
FantasyAqua Marine, gadis berusia 18 tahun yang tinggal di sebuah panti asuhan. ayah nya sudah meninggal sebelum ia terlahir, sementara sang ibu menghilang saat ia berusia 5 tahun. tidak ada foto atau kenangan apa pun yang ditinggalkan untuk gadis itu agar...