Tap tap tap(entah kenapa kayak komiknya naruto)
Langkah demi langkah Mark tumpukan kepada tangga menuju kelasnya. Terdengar suara keributan yang memekakan telinga dan kumpulan orang yang mengerubungi kelasnya sampai ke lorong-lorong.
Karena ingin tau apa yang terjadi, Mark mendekati kerumunan qq, dan melihat ke arah tatapan mereka.
Tapi, tatapan herannya berubah menjadi tatapan kaget ketika melihat Dahyun yang diselimuti terigu, air dan telur dalam keadaan terduduk di belakang kelas. Sedangkan Taehyung, Yoongi dan Sohyun dikunci pergerakannya oleh Youngjae, Xiumin, dan Junhoe, sedangkan Jungkook sedang tertawa ria diatas meja.
Saat beberapa orang melemparkan sebuah telur, Mark langsung mlindungi Dahyun dengan punggungnya.
"Jika kalian tidak ingin mati silahkan hentikan ini dan bubar." Semuanya terdiam ketika Mark bardiri dan mengatakan hal yang mereka takuti, mereka tau Mark bisa memukul siapa saja tanpa merasa bersalah, misalnya saat bertarung dengan Jungkook.
Mark menaikkan lengan bajunya sampai diatas lengan. "Apa kalian memutuskan untuk tidak pergi?" Lata Mark lagi dan membuat beberapa anak pergi dari tempat tersebut.
Prok! Prok! Prok! Tepuk tangan berbunyi, siapa lagi kalau bukan Jungkook. Dengan tatapan mengejek Jungkook bertepuk tangan ringan, kemudian dia menyuruh teman-temannya agar melepaskan ketiga orang yang sekarang masih menjadi teman Dahyun, lalu pergi dari tempat itu.
"Gwencana?" Tanya Mark sambil memegang bahu Dahyun yang sedang terisak karena masih shock.
Taehyung, Yoongi dan Sohyun pun langsung menendekati Dahyun dengan muka khawatir.
"Hiks....Ma-mark, aku takut....." Mark pun memeluk Dahyun yang sedanh terisaj dibahunya. Kemudian Dahyun tiba-tiba pingsan dipelukan Mark. Mark yang panik langsung menggendong Dahyun melarikannya UKS.
" Dia hanya shock, mungkin sebentar lagi dia akan bangun, tapi siapa yang melakukan hal ini, ya ampun..." Kata Dokter Uks terswbut dan kemudian membersihkan muka Dahyun dengan handuk basah agar tidak ada tepung yang masuk ke pernafasan Dahyun.
"Dia butuh istirahat dulu kalian...."
"Kami akan menunggu sampai dia bangun." Kata Yoongi memotong perkataan sang dokter dan menatap Mark tanpa arti.
" Baiklah, tapi jangan buat keibutan." kata sang Dokter dan kembali ke tempat duduknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Eung...Mark? Tae? Sohyun? Yoongi?""Kau sudah bangun?" Tanya Taehyung sambil menegakkan kepalanya karena mereka tertidur karena menunggu Dahyun terbngub dari pingsan.
"Dahyun-ah, gantilah bajumu aku membawa satu seragam lagi." kata So hyun sambil mengangkat sebuah seragam digenggamannya.
”eum...”
Dahyun pun diantarkan pulang oleh Taehyung, dan sudah di izinkan dengan alasan sakit.Bel pulang sekolah pun berbunyi lebih cepat dari biasanya, membuat beberapa anak berlarian keluar dari sekolah.
Taehyung, Yoongi dan Sohyun pun pulang ke rumah masing-masing, tapi tidak untuk Mark yang sekarang sedang berdiri dilapangan basket sambil mengepalkan tangannya.
"Wow wow wow, kau terlihat marah, ada apa?" Tanya Seseorang yang sedang memegang bola di tangan kirinya, sedangkan angan kanannya bebas.
"Kau, apa kau tidak berfikir yang tadi itu keterlaluan?" Tanya Mark menatap Jungkook sinis, tetapi tidak merubah tempatnya berdiri.
"Heum, ani, wae? Jika aku membalikkan pertanyaannya kepadamu akan menjadi seperti apakah kematian orang tuamu bisa sebanding dengan goresan luka di lenganmu?” Mendengar itu Mark menggenggam tangannya lebih kuat dari pada yang tadi bahkan kepalan tangannya terlihat memutih.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School 2016
FanfictionSatu kata untuk kau yang tiba-tiba menghilang dan tiba-tiba kembali dengan topeng yang berbeda. "Kenapa?"