Part 13-How?-

1.6K 187 8
                                    

2 jam sebelum kejadian pot bunga....

"Agh!" Seseorang dengan luka yang masih membekas terduduk paksa dilantai yang dingin nan bersih.

"Min Yoongi......" Panggil seseorang sambil mmendekati Yoongi yang mencoba untuk berdiri lagi, tapi nyatanya tidak bisa.

"Temanku, apa kau ingat kebaikan apa yang telah aku lakukan kepadamu?" Kata Jungkook terdengar lambat tapi menakutkan, lembut tapi terasa menyakiti hati.

"Aku rasa tidak, mengingat kemarin malam kau mencoba menghentikanku bermain game yang seru ini...." Jungkook menatap Yoongi dengan tatapan tajam, tapi tidak membuat Yoongi menaglihkan pandangannya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu......" Tanya Jungkook kepada Yoongi yang terlihat menjawab tatapan Jungkook.

"Berhentilah Jeon Jungkook... jangan menyakiti orang yang salah. Kau tau ini semua bukan salah Dahyun." kata Yoongi mencoba menghentikan Jungkook menyakiti orang yang bahkan tidak bersalah sama sekali.

"Ani, aku tidak pernah....tapi, jika memang kau ingin aku berhenti.....















Aku punya satu tugas untukmu..."

Saat ini Suga sudah sampai di tempat yang mungkin kalian sudah tau, iya benar.

Ini di atap, dengan 8 mata yang menatapnya dengan tatapan meremehkan dia mencoba memegang pot bunga yang akan membuatnya menyesali perbuatan itu seumur hidupnya, tapi jika Jungkook sudah berjanji seperti tadi, Yoongi harap Jungkook benar-benar menepati janjinya.

Setelah memegang bunga itu Yoongi mencoba mengangkatnya walaupun tangannya sedikit bergetar karena gugup, dan takut. Dia pun melihat So hyun yang berjalan tegap sambil membawa sebuah tas.

'disuruh guru untuk mengembalikan tas?', tentu saja itu hanya akal-akalannya Jungkook untuk menyuruh salah satu guru dengan membayarnya.

Ini saatnya, Yoongi harus menjatuhkan pot itu tepat dikepala Sohyun.

"Mi-mian.." bisik Yoongi dengan suara yang bergetar.

Saat menjatuhkan pot bunga tersebut didalam hati Yoongi memohon agar pot tersebut tidak mengenai kepala Sohyun.. dan bruk...!

Yoongi melihat ke arah bawah, tangannya semakin bergetar ketka mengetahui yang terkena pot bunga adalah Taehyung, dan saat itu entah kenapa Yoongi merasa jika Taehyung menatapnya dan memberikan tanda agar dia merahasiakan kejadian ini.

Yoongi pun terduduk sambil mengatur nafasnya dan menelan ludahnya dengan susah payah.

"Baiklah pertunjukan yang bagus kami pergi." Kata Xiumin sambil menepuk bahu Yoongi yang sedang blank.

Kembali ke tempat Dahyun dan Jungkook...

"Aku? Aku adalah Jeon Jungkook yang bary, bukan yang kau kenal bukan yang menjadi bayangan disetiap gerak gerikmu. Melihatmu saja membuatku ingin muntah." Jungkook menaikkan tangannya berencana memukul Dahyun yang terlihat tidak takut sama sekali.

Tapi saat tangan tersebut dilayangkan ada sebuah tangan yang menghentikannya dengan cepat dan sangat kuat.

"Hentikan....kau tidak melupakan janjimukan?"Tanya seseorang itu, yang ternyata adalah Yoongi. Melihat itu Jungkook langsung menghempaskan tangannya agar Yoongi tidak mencengkram tangannya lagi.

"Ah.... mian, perjanjian yang menyebabkan Taehyung hampir matikan? Hey, Dahyun, apa kau tau siapa yang melakukannya?" Tanya Jungkook mencoba memojokkan Dahyun dan Yoongi secara bersamaan.

"Eum, tentu saja, kau.... memangnya siapa lagi yang menyuruh Yoongi melakukan itu. Dasar monster." Kata Dahyun menyindir, tapi bukannya merasa tersindir Jungkook melah terlihat tersenyum senang.

"Hahahahhahaa! Itu benar aku monster, tapi apa kau tau rasanya lucu jika anak seorang monster memanggil korban adalah monster. Heuh... jaga cara bicaramu." Kata Jungkook sebelum keluar dari tempat tersebut, sambil tersenyum jahat.

"Hey, aku...."

"Minta maaf, aku tau sudah ku maafkan Taehyung sudah mengetahuinya." Kata Dahyun mencoba meninggalkan Yoongi sendiri tapi dia terlambat karena Yoongi menarik behunya dan menjadikan bahu tersebut tumpuan dahinya.

Seketika kemudian Yoongi meneteskan air mata. Tetapi mereka tidak tau bahwa ada kedua mata yang menyaksikan mereka sengan tatapan datar. Mark.

Tapi kemudian Mark pergi tanpa suara yang membuat kedua orang yang sedang berdiri tersebut mengetahui keberadaanya.

Dahyun mencoba mencari Mark yang pergi entah kemana sejak istirahat dimulai, sedangkan Sohyun pergi ke kantin terlebih dahulu karena dia lapar. Beberapa menit kemudian Dahyun menemukan Mark yang sedang duduk santai dibawah pohon smbil mendengarkan headphonenya yang bisa dibilang dengan volume besar karena Dahyunmasih bisa mendengarnya dengan Jarak 30cm.

Mark yang merasakan kehadiran seseorang membuka matanya dan menoleh kearah samping. Ketika mengetahui jika itu adalah Dahyun dia tidak berkata apapun dan kembali ke posisi semula..

"Markeu-ya! Apa kau sudah makan? Ayo ke kantin, Sohyun sudah menunggu kita disana." Tapi tentu saja Mark tidak mendengarnya sama sekali, dengan inisiatif tinggi Dahyun membuka headphone Mark.

Mark yang merasa terganggu pun membuka matanya, tapi terkejut ketika melihat wajah Dahyun yang dekat dengan wajahnya. Tapi ekspresi tersebut tidak terlalu ketara.

"Ayo makan." Singkat Dahyun menarik Mark.

Kantin.

"Kenapa kau disini?" Tanya Mark ketika melihat Yoongi yang duduk didepan Dahyun.

"Mark, biarkan dia makan bersama kita. Tidak apa-apakan ?" Tanya Sohyun.

"Terserah." Kata Mark singkat dan entah kenapa terdengar marah.

"apa tidak apa-apa jika......aku menjadi teman kalian?" Tanya Youngi tidak menatap siapapun di meja itu.

"Tentu saja, Taehyung juga mengijinkanmu, selamat bergabung." Kata Dahyun tersenyum sama dengan Sohyun.
 Yoongipun membalas senyuman tersebut meskipuntidak terlalu terlihat, sedangkan Mark.... (Krik..krik..krik..)

Waktu pulang pun tiba, Dahyun dan Mark saat ini berjalan kerumah bersama, tapi Dahyun hanya merasa sendiri dari tadi masalahnya Mark tidak berbicara sepatah kata pun dari sejak istirahat tadi untuk meruntuhkan tembok, Dahyun memberikan topik pembicaraan.

"Mark, bagaimana jika besok kita mengunjungi Taehyung?" Tanya Dahyun kepada Mark yang  menatap ke depan dengan tajam entah apayang dipikirkan.

"Mark, sedari tadi aku tidak mendengarmu berbicara, sebenarnya ada apa denganmu? aku tahu Taehyung tidak ada jadi kau tidak punya teman laki-laki, tapi kan masih ada Suga. Kau juga bisa berteman dengannya kan?" Tanya Dahyun lagi, tapi kali ini Mark masih tidak merespon tapi, dia tiba-tiba berhenti begitu saja. Otomatis Dahyun juga ikut berhenti.

"Wae?" Tanya Dahyun bingung dengan respon Mark yang tiba-tiba tersebut, tapi keterkejutannya belum selesai ketika merasakan sebuah tangan yang melingkar di bahunya bagaikan membungkus tubuhnya. Tubuh Dahyun merasa panas tiba-tiba, apalagi pada bagian dadanya ada yang mencoba keluar dari tempatnya, sampai akhirnya Mark membuka pelukan tersebut.

"Bolehkah aku yang bergantian bertanya?" Tanya Mark yang dijawab anggukan oleh Dahyun.

"Bagaimana jika aku menyukaimu?"

TBC

bagaimana? bagaimana?

suka?suka?

kalau suka like and comment.

High School 2016 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang