Dahyun POV
Eh? Dipukuli? Bukankah dia anggotanya Jungkook, kedengarannya mustahil sekali untuk dipercaya. Bukankah tidak ada yang berani dengan Suga? Bahkan jika seorang guru memukulinya, pasti mereka-Jungkook cs- akan langsung ambil tindakkan. Apa mungkin Suga punya orang yang dia takuti sehingga dia menyerahkan diri begitu saja? Tapi mana mungkin! Kurasa dia aman berteman dengan Jungkook dan teman-temannya.......
Kecuali jika......
Kecuali........jika.........Lamunanku terhenti ketika seseorang menepuk bahuku sambil berteriak, kemudian aku melihatnya.
"Ah! Aku kira siapa! Ada apa Tae?" Tanyaku kepada Taehyung yang masih tersenyum tak bersalah, kemudian dia berkata, "Apa yang kau pikirkan sampai tidak mendengarkan aku memanggilmu dari tadi?"
"Eh? Itu......bukan masalah apa-apa, heheh gwencahana!" Bohongku kepada Taehyung dan untung saja dia percaya kepadaku, meskipun aku yang tidak percaya kalau dia percaya padaku.
Kami pun duduk dibangku masing-masing, aku menatap Mark yang sedang tertidur, bukankah dia bilang hari ini ulangan matematika? Kenapa dia malah tidur dan tidak belajar?
Heheh, wajahnya lucu sekali jika tertidur seperti itu seperti bayi polos tidak berdosa.
Aku pun membuka bukuku dan belajar dengan cepat padahal beberapa menit lagi bel masuk akan berbunyi, yah kalian boleh menyebutku keras kepala atau apa tapi aku ahlinya belajar ngebut.
Lalu tiba-tiba aku ingin menengok kearah Jungkook, dia juga tertidur, padahal dulu jika dia tidur aku dan Taehyung sering sekali mengerjainya sampai kami berlari karena dikejar-kejar olehnya. Tapi, aku rasa itu tidak akan terjadi lagi....
40 menit kemudian....
"Hemh.......yang ini.........bagaimana ya?" Tanyaku samar-samar agar teman-teman tidak merasa terganggu, aku tahu sudah sejak 20 menit yang lalu aku sudah menyelesaikan soal yang mudah sampai saat aku melihat soal aljabar ini...sh*t aku lupa cara mengerjakannya.
Aku melihat Mark yang sudah tertidur karena dia sudah selesai mengerjakannya, huuh, ingat ketika dia mengerjakan prku dalam 1 menit yah, meskipun yang dia kerjakan hanya dua soal yang tersisa. "Mark...."
"Mark Tuan..."
"Sssst....," okey tadi itu bukan aku melainkan orang yang sedang berada dibelakangku yap, Taehyung!. Setelah Taehyung memanggil Mark, Mark membuka matanya satu persatu lalu membalik kepalanya lalu bertanya "kenapa?" Dengan gerakan kepala dan alis.
Kemudian Taehyung memgancungkan 3 jari menandakan ia bertanya nomor 3, yah aku setuju jika ditanya apa nomor 3 itu sulit? Aku akan menjawab ya.
Aku melihat Mark menghembuskan nafas malas, kemudian mengeluarkan secarik kertas.
--------
Author POV"Markeu, aku benar-benar berterimakasih lho....aku kira kau tidak-"
"Bayar saja makananku." Kata Mark singkat kemudian memakan makanannya, membuat Taehyung memngerucutkan bibirnya sambil merogoh dompetnya.
"Aih, tidak adil sekali, kenapa aku tadi tidak diberi jawaban?!" Kata Sohyun menatap Mark tajam, menurutnya itu sangat tidak adil bukankah katanya tadi dia tidak akan membiarkan mereka mencontek agar nilainya lebih tinggi.
"Oh, sangat tidak adil!" Kata Dahyun menunjuk Mark dengan sumpitnya,nsrdangkan Mark yang dipojokkan hanya berkata, " Nanti akanku beritahu alasannya, sekarang makanlah dulu."
Saat mereka makan, Tehyung berbicara, "hei, dimana salah satu pengikut Jungkook? Apa dia sudah kembali kejalan yang benar dan sudah menjalankan ibadahnya secara teratur? Apa dia sudah bersujud dibawah kaki ibu ayahnya? Kok dia tidak ada?" Tanyanya panjang lebar lebih mirip dengan kepo, atau dia memang berbakarpt menjadi wartawan ya?
"Nugu?" Tanya Sohyun baru menyadarinya.
"Suga. Aku rasa dia sakit." Kata Mark berpendapat.
"Tunggu, bukannya namanya Yoongi?" Tanya Taehyung lagi.
"Namanya memang Yoongi, tapi para fansnya memanggilnya Suga, katanya sih karena kulitnya yang seputih gula, absen no 17, memakai sepatu berwarna biru tua, lokernya berada disebelah kanan Jungkook, sudah berteman dengan Jungkook dari.....kalau tidak salah saat masih berada di luar negri." Jelas Sohyun yang membuat ketiga orang itu menatapnya tanpa berkedip sampai akhirnya Marklah yang pertamakali berkedip.
Taehyung pun menggelengkan kepalanya, kemudian bertanya apa Sohyun adalah salah satu fansnya? Atau mungkin adalah stalker?
"E eum, ani, bukan stalker, tetapi hanya orang yang ingin tau saja, lagi pula aku mengetahuinya dari menguping pembicaraan beberapa anak putri yang sedang berdandan dikamar mandi." Kata Sohyun menggelengkan kepadanya dan juga jarinya yang bergerak kekanan dan kekiri.
"Teman-teman ada yang ingin kuberi tau......." kata Dahyun menggaduk minumannya.
"Sebenarnya.........."
-----
Atap."MWO?!" Teriak Sohyun dan Taehyung bersamaan sedangkan Mark hanya mengerutkan dahinya mendengar cerita Dahyun tadi malam, dia benar-benar tidak mengerti apa yang ada dipikirkan Jungkook.
"Ah..... bisakah kita tidak mencampuri urusan mereka? Aku benci menjadi tokoh dalam suatu cerita!" Kata Taehyung yang mulai terlihat lelah dengan keadaan yang seperti ini.
"Tapi bagaimana jika....."
"Dahyun-ah.......aku mohon, Jungkook pintar, dia selalu tau cara untuk membuatmu terluka, terlebih lagi jika dia tau masa lalu kita." Kata Taehyung menatap Dahyun dengan tatapan memohon dan suara yang agak memelas, dia benar-benar tidak ingin Dahyun kenapa-napa.
"....."
Pulang sekolah...
"Dahyun-ah, aku tidur dirumahmu ya? Ibu dan ayah ke sedang keluar kota, tadi aku sudah berbicara dengan ibumu, dan ibumu mengizinkannya." Kata Sohyun menggandeng Dahyun, sedangkan Dahyun mengganguk dengan senyum.
Diperjalanan menuju rumah, mereka berempat melihat seseorang yang terlihat tergeletak di tembok dengan keadaan duduk dan darah dibibir pelipis dan lebam di beberapa bagian tubuh.
"Siapa dia?" Tanya Mark menyipitkan matanya.
"Tunggu itu.. Yoongi!" Seru Sohyun membuat ke tiga temannya terbelalak dan menghampiri orang yang diketahui Suga atau Yoongi tersebut, saat dilihat dari dekat Yoongi masih memakai baju seragam sekolah, hanya saja keadaannya seperti hampir pingsan.
"Yoongi-sii, Min Yoongi-sii, ireona!" Kata Taehyung membangunkan Yoongi, sialnya Yoongi sama sekali tidak bangun Refleks ia dan Mark mengangkatnya menuju ke rumah Taehyung.
Setelah sampai Taehyung dan Mark merebahkan Yoongi dikursi ruang tamu, sedangkan Sohyun dan Dahyun mencari kotak obat yang kata Taehyung berada disekitar dapur.
"Aku menemukannya! " kata Dahyun mengangkat kotak obat tersebut, kemudian berlari menuju Taehyung, sedangkan Mark mengambil handuk kecil kemudian diberi air.
Beberapa menit kemudian mereka selesai mengobati Yoongi, sedangkan Yoongi hanya bisa meringis sakit dengan lemah, tenaganya terasa terkuras semua.
"Kita harus menelfon orang tuanya." Kata Sohyun sedikit berbisik, tapi Yoongi masih bisa mendengarnya. Yoongi pun berkata, "jangan....... aku......bisa dibunuh jika.....orang tuaku menemukanku......." kata Yoongi dengan lemah...
Semua orang didalam ruang tamu tersebut hanya bisa menghela nafas, lalu...bagaimana jika seperti ini?
"Tidurkan saja dia dikamar tidur tamu, kalian pulanglah." Kata Taehyung, dan itu berarti Yoongi dipersilahkan tinggal didalam rumah itu selama semalam. Padahal tadi Taehyung baerkata jika dia tidak mau mencampuri urusan Jungkook atau teman - temannya.
Setelah mengantarkan Yoongi dan berunding Ke-4 manusia itu tinggal dirumah Taehyung yang memang terlihat besar tapi sangat sepi, bahkan suara Taehyung bisa berdengung.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School 2016
FanficSatu kata untuk kau yang tiba-tiba menghilang dan tiba-tiba kembali dengan topeng yang berbeda. "Kenapa?"