Part 9

2K 191 10
                                    

"Dahyun! kebo! tofu! permen!"

"......."

"cantik!"

"iya, sebentar aku butuh waktu 2 menit lagi! tunggu sebentar! jangan sampai kalian meninggalkanku!" teriak Dahyun saat ia masih merapikan bukunya dan memasukkan buku itu ke dalam tas coklatnya.

"cih, dibilang cantik saja langsung jawab, jika kau tidak muncul dalam 2 menit, aku dan Mark akan memakan sarapanmu dan pergi terlebih dahulu! kau dengar?!" teriak Taehyung tak kalah kencangnya, sampai Mark yang sedang menelan sarapan yang diberikan ibunya dahyun hampir dimuntahkannya kebali.

"Aigoo, ini masih pagi, jangan teriak! kan teman barumu ada disini..." kata ibunya Dahyun menunjuk Mark, yang masih melahap makanannya.

"Dia bukan teman baru, sudah berapa minggu sejak aku berkenalan dengannya." kata Taehyung meminum air karena haus sudah meneriaki Dahyun beberapa kali sejak kedatangan Mark 13 menit yang lalu.

"tapi-"

"Ayo, si cantik sudah cantik dan rapi dan semoga aku tidak meninggalkan sesuatu." Kata Dahyun mengambil gelas Taehyung dan meminum air yang masih berada digelas tersebut, lalu memakan rotinya dan menarik Mark dan Taehyung keluar rumah.

"YA! hati -hati dijalan!" teriak ibunya saat mereka sudah agak jauh, lalu menggeleng kepala pelan.

@ Class

"Sohyun-ah, kau sudah lihat foto Mark dan Taehyung?" Tanya Dahyun sambil meletakkan tasnya, dan disambut tawa geli oleh Sohyun.

"oh, aku sampai menempelkannya di dinding kamarku." kata Sohyun sambil terkiki geli mengingat foto tersebut. Teman-temannya ini memang aneh sekali.

"Eh, tapi ada apa dimeja Kim Jinhwan?" Kata Dahyun yangbbaru menyadari jika beberapa anak berkumpul di meja Jinhwan yang berada dipaling pojok belakang. Tapi Sohyun hanya menggelenggkan kepala, karena dia juga baru saja datang.

"Hey, ad-" Dahyun terpaku begitu melihat bangku yang seharusnya diduduki oleh Kim Jinhwan, diwarnai oleh pewarna piloxs yang acak-acakan dengan berbagai kata-kata kasar. Berbarengan dengan itu Junhoe, Xiumin, dan Suga berjalan berbarengan sambil menarik kerah Jinhwan seperti anjing dan melangkah ke kelas.

"Upss, anyeong banjang-nim (ketua kelas)!" Kata Junhoe menyapa Dahyun yang menatap mereka kaget, bingung, dan bertanya tanya.

"Jika kau tanya apa yang kami lakukan kami akan menjawab bermain dengan PELIHARAAN KAMI," Kata Suga yang mengehentikan Dahyun untuk membuka mulutnya, dan menekankan kata 'peliharaan kami'.

Dahyun pun menhela nafas dan menarik Jinhwan kebelakangnya. " Kaliankan yang melakukannya?" Sambil menatap bangku Jinhwan.

"Jangan salahkan kami salahkan gula-gula pahit ini." Kata Junhoe dengan candaan garingnya. Sedangkan Suga hanya melewati Dahyun dan duduk dibangkunya.

"Brengsek, Jinhwan-ah, akan aku carikan bangku lain untukmu, tunggu saja disini."

"Wow, cheonsa(malaikat). Apakah setelah menjadi sampah kau mencoba menjadi malaikat?" Kata seseorang dari balik pintu, dan kemudian dia menunjukkan dirinya, Jungkook.

Melihat itu Taehyung langsung melindungi Dahyun dari Jungkook yang tersenyum meremehkan.

"Kau lagi? Berhentilah membuat masalah." Kata Mark menengahi mereka.

"Cih, kesatrianya datang, kau benar, aku pembuat masalah, tapi pembuat masalah punya sebuah misi, yaitu...." Jungkooj mendekati Jinhwan yang masih berada disamping Mark, lalu tersenyum sinis.

"Membuat.....orang yang mempunyai masalah dengannya, menjadi sampah tak bermakna, tapi siapa sangka ada sebuah sampah yang dapat merubah dirinya sebagai malaikat?"

Plak!
Tangan Dahyun menampar pipi putih milik Jungkook, tapi bukannya semakin marah tangan Dahyun malah bergetar karena tidak percaya apa yang telah ia lakukan pada Jungkook, tapi dengan cepat ia menyembunyikannya.

"Be-berhentilah, Jeon Jungkook. Jika kau melakukan ini untuk menakutiku....aku...tidak takut padamu." Kata Dahyun melebarkan matanya, dan menatap tepat kearah wajah Jungkook.

"Kkkkk~ tanganmu baru saja bergetar, masih berkata Jika kau tidak takut?" Kata Jungkook terkekeh, lalu dia menatap Dahyu lekat-lekat dan itu membuat Dahyun merinding.

"Berhentilah berbicara omong kosong dan buktikanlah. Tampar aku lagi, oh ayolah bahkan tadi tidak terasa sama sekali, LAKUKAN!" Jungkook berbicara sambil mendorong bahu Dahyun pelan beberapa kali, saat ia membesarkan suaranya Mark menghentikan tangannya untuk mendorong Dahyun lebih kencang.

"Ada apa ini! Semua duduk!"

______________________________

"Dahyun-ah, kau itu berani, tak kenal takut
Tapi kau juga lemah, dan itu membuatku ingin
Melindungimu, untuk itu aku berjanji
untuk selalu melindungimu"
__________________________________

@ Jam olahraga.
__
"Dahyun-ah, kamu benar-benar tidak apa-apa?" Tanya Sohyun yang sudah bertanya belasan kali pada Dahyun sebelumnya, tapi hanya dijawab dengan anggukan atau kata 'Ne', 'oh', 'Gwenchana'.

"Gwenchana."

@Lapangan

Terlihat beberapa teman-teman Jungkook dan anak laki-laki lainnya sedang bermaun baspket. Sedangkan beberapa anak perempuan lebih memlih bermain dodgeball tau duduk santai dibawah pohon, contohnya Dahyun dan Sohyun.

"Dahyun-ah, boleh tanya sesuatu?" Tanya Sohyun mendekati Dahyun yang meletakkan kepalanya di samping pohon. Dahyun pun hanya menjawab dengan anggukan.

"Eum, kenapa Jungkook begitu ingin menyakitimu? Ani, kenapa Jungkook membencimu?" Tanya Sohyun tidak mengalihkan pandangannya ke arah siswa yang lain. Mendengar itu Dahyun hanya bisa menghela nafasnya dan berkata "aku juga ingin tau itu."

-

"Aku pulang!"

"Oh, selamat datang, bagimana harimu?" Tanya Ibu Dahyun yang baru sajaturun dari tangga.

"Seperti biasa, aku lelah, ingin langsung tidur." Kata Dahyun memeluk ibunya dan menyandarkan dagunya pada bahu sang ibu.

"Baiklah, tapi gantilah bajumu dulu." Kata ibunya melepaskan pelukan buah hatinya yang memang terlihat sangat lelah. Dahyun pun menaiki satu persatu anak tangga berwarna putih mengkilap itu, tetapi langkahnya dihentikan oleh suara ibunya.

"Oh iya, apa Jungkook sudah pulang dari luar negri?" Tanya ibunya yang membuat Dahyun gugup, entah kenapa setiap ada orang yang membicarakan Jungkook dia benar-benar gugup.

"E-eh?"

"Kemarin malam saat ibu pulang dari kantor, ibu melihat seorang anak laki-laki yang sekilas mirip seperti Jungkook, tapi jika melihat sifatnya yang tidak baik, ibu langsung menyingkirkan pikiran itu jauh-jauh."

"Maksud ibu tidak baik?" Tanya Dahyun tidak mengerti

"Kau tertarik sekarang. Dia dan ketiga temannya hampir saja membunuh seseorang jika suara mobil polisi tidak terdengar, hih...mengerikan sekali anak-anak zaman sekarang." Ibunya langsung bergindik ketika membayangkan kejadian itu terulang lagi.

Setelah mendengar penjelasan dari nyonya Kim, Dahyun langsung menuju ke kamar dan merebahkan badannya. Yang jadi pertanyaan sekarang ini adalah kenapa.

Kenapa Jeon Jungkook tiba-tiba berubah?

Kenapa Jeon Jungkook melakukan itu semua?

Kenapa Jeon Jungkook ingin menyakitinya?

Kenapa Jeon Jungkook  melupakan janjinya?

Dan kenapa dia menyembunyikan sesuatu yang seharusnya dikatakan secara langsung?

High School 2016 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang