ESTÚPIDO! (BODOH!)

18 2 0
                                    

Jam telah usai. Saatnya bergegas untuk pulang.

Mario menyetir mobil lamborghini nya dengan santai, tak seperti biasanya. Di persimpangan menuju arah ke Kompleksnya. Dia malah membanting setirnya menuju arah yang berlawanan. Mau kemana dia?

Hingga dia berhenti di persimpangan yang sepi dan sangat jauh dari lingkungan nya. Sebuah kompleks, rumah-rumah sederhana yang berjejer tanpa aturan, dan terkadang membangun nya dengan asal-asalan. Membuat kesan tempat itu, tempat yang rawan dan tak aman untuk dilalui. Sangat kumuh dan tak terurus. Di depannya, tak jauh dari tempat Mario memarkir mobilnya. Terdapat 2 mobil sedan hitam, 1 mobil Henessey Venom GT dan 1 mobil BMW putih.

 Terdapat 2 mobil sedan hitam, 1 mobil Henessey Venom GT dan 1 mobil BMW putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#Author Get Out

Aku berjalan dengan santai di sepanjang trotoar yang sepi. Menatap lurus ke taman kecil yang terletak di persimpangan jalan.

Tak jauh dari tempat ku berjalan. Kulihat 5 pria berjaket hitam tebal dan ketat, hingga Aku bisa melihat dengan jelas lekukan-lekukan otot mereka dengan sangat jelas nya. Dan 2 pria yang sangat aku kenali wajahnya. Mereka tengah membincangkan sesuatu yang penting lagak nya.
Disaat jarakku hampir mendekati mereka. Lantas Aku pun berteriak dengan suara lantang.

"Wah rupanya ada yang sedang ngumpul di taman nich. Sedang apa kalian disini? Apakah kalian tidak ingin mengundangku untuk bergabung dengan perbincangan kalian?".

Mereka semua tercekat akibat kedatanganku. Namun Kevin, dengan cepat menguasai suasana.

"Eh Elo. Ngapain Lo ada disini?". Teriak Kevin cool tapi sebenarnya waswas.

"Gue hanya kebetulan lewat. Lalu gue liat Lo, jadi gue pikir. Gue bisa mampir bentar disini. Nggak ngeganggu Lo kan?".

Sampai disini kalian tahu kan tujuanku. Kenapa, aku selalu memakai earphone yang tak aktif Mp3 nya. Itu kulakukan hanya untuk mengelabui mereka saja. Kedok belaka. Dan hal itu juga kulakukan untuk menghadapi situasi yang sekarang sedang aku alami ini.

Kevin seperti nya mulai curiga dan ia pun berbisik pada teman-temannya. Setelah itu, tampangnya yang bajingan itu mulai berubah sumringah dan tersenyum misterius.

"Syukurlah Lo kebetulan lewat sini. Jadinya kita nggak perlu repot-repot untuk mencari Lo". Kevin mulai berjalan mendekat ke arah ku.

"Betul banget. Kita kan jadi nggak perlu capek-capek mengatur rencana untuk menjebak Lo dateng kesini". Robert tersenyum kecut.

"Waw... Senangnya gue, ternyata yang ditunggu-tunggu sama kalian. Adalah gue. Sebegitu pentingnya kah gue bagi kalian? Hingga kalian perlu menjebak gue untuk dateng kesini". Aku tetap stay cool. Seolah nggak ngerti apa-apa.

"Shut up! Tutup mulut busuk Lo itu bangsat! Tapi biarlah Lo ngomong sepuas yang Lo mau. Karena setelah itu, nyawa Crap Lo akan gue kirim ke surga Hahahhh". Mereka semua tertawa bagai orang kesurupan.

The Lost HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang