"Lo jadi ke rumah gue kan Mik?" Tanya Vina pada Mikha di sela sela perjalanan nya menuju tempat parkir. Ya, bel pulang sekolah telah berbunyi dari 5 menit yang lalu.
"Jadi. Tapi gue pulang dulu. Ambil baju sekalian izin nyokap dulu." Jawab Mikha sembari menyengir kuda saat mengucapkan 3 kata terakhir.
Vina pun tertawa kecil saat mendengar nya. "Oke deh. Gue duluan ya. See you." Pamit Vina saat melihat Alvin sudah bersandar di kap depan mobil mereka dengan tangan kanan yang tengah memainkan kunci mobil nya.
"Bye Vinn." Balas Mikha lalu kembali berjalan mencari keberadaan mobil nya.
"Ayo pulang Vin." Kata Vina pada Alvin dan langsung masuk ke dalam mobil.
Alvin pun mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil.
"Kita mau langsung pulang atau gimana?" Alvin membuka suara saat mobil sudah berjalan keluar dari gerbang sekolah.
"Langsung pulang aja lah Vin. Kan temen temen mau ke rumah." Jawab Vina menatap Alvin.
Alvin pun mengangguk dan kembali fokus menyetir.
"Emang kenapa?" Tanya Vina setelah beberapa saat.
"Engga. Kirain gue, lo mau nyari makanan atau cemilan dulu." Jelas Alvin.
"Bukannya kemarin bunda sama bi Iyem baru belanja bulanan ya?" Tanya Vina mengerutkan kening nya.
"Emang?." Jawab Alvin menatap Mikha sebentar sambil mengerutkan dahi nya.
"Bodo amat Vin." Balas Mikha acuh sembari memutar kedua bola matanya malas.
"Yeh. Kan gue gatau oncom." Jawab Alvin.
Tangan Vina pun tergerak untuk menjitak kepala Alvin, saat mendengar kata terakhir yang Alvin ucapkan.
"Sakit tai." Hanya itu yang bisa Alvin ucapkan. Ia terlalu fokus menyetir, juga mengusap bagian kepala nya yang dijitak Vina.
Vina pun hanya bisa tertawa melihat kelakuan kembaran nya itu.
Dan tawa nya terhenti seketika saat sesuatu terlintas di pikiran nya.
"Eh Vin! Kita belum izin sama ayah bunda bego!" Kata Vina yang mendadak histeris.
"Siapa bilang?" Balas Alvin santai, tidak seperti Vina.
Vina pun mengernyitkan dahi nya. "Maksud lo? Lo udah izin sama ayah bunda?"
"Yap." Jawab Alvin sembari mengangguk kecil.
Vina pun membuang nafas nya lega. "Untung aja. Terus kata nya apa?"
"Ya boleh." Balas Alvin.
"Bagus deh. By the way, temen temen lo jadi main kan?" Tanya Vina memastikan.
"Jadilah." Jawab Alvin lalu keluar dari mobil. Oh. Mereka sudah di rumah ternyata.
Vina pun ikut keluar dari mobil, dan masuk ke dalam rumah mengikuti langkah Alvin.
"Soreee." Teriak Alvin. Ya. Ini memang sudah sore. Sudah mau jam 4.
Vina juga mengatakan hal yang sama, namun dengan volume yang lebih kecil.
"Sore den, non." Sahut bi Iyem yang datang dari arah dapur.
"Vin, gue ke atas ya. Mau mandi. Badan gue udah lengket banget. Nih coba pegang kalo ga percaya." Kata Alvin sembari menyodorkan tangan nya pada Vina.
"Ish. Apaan si." Balas Vina sembari menjauhkan tubuh nya dari Alvin. Namun tidak dengan tangan kanan nya. Tangan kanan nya tergerak untuk menyentil tangan Alvin itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER
Teen Fiction-HIATUS- Novel ini meceritakan suka duka persaudaraan, dan tentu keindahan yang terselip di dalam nya. - The Author ▶▶▶ It's just a story about the twins Alvino Deandra Wijaya and Alvina Diandra Wijaya.