Happy Reading!
-------
"Tumben seharian ini di sekolah, lo ga keliatan." Ujar Alvin membuka pembicaraan saat mereka baru saja masuk ke dalam mobil. Ya, proses belajar mengajar di sekolah mereka baru saja selesai."Gapapa." Jawab Vina datar.
"Kan biasa nya lo sama Mikha mejeng mulu noh di kantin, udah kek cabe." Balas Alvin setengah meledek. Atau memang sepenuh nya meledek? Tak tau lah.
Vina tak menjawab, dan sibuk melihat ke arah jendela mobil.
"Vina." Panggil Alvin. Namun lagi lagi tak ada jawaban dari Vina.
"Vinaa! Ih najis baper." Kata Alvin lagi sembari menepuk pundak Vina.
"Apa sih Vin?" Gusar Vina.
"Kenapa si lo? Perasaan tadi pagi gapapa, ngapa sekarang kaya gini?" Bingung Alvin.
Vina lagi lagi memilih diam.
"Vina. Lo kenapa sih? Cerita lah sama gue." Lanjut Alvin lagi.
Dan Vina masih saja diam, dan memilih bergulat dengan pikiran nya sendiri.
"Vina! Kalo abang nya nanya toh ya di jawab." Ucap Alvin lagi, sedikit geregetan dengan Vina.
Akhirnya Vina mengeluarkan suara nya. "Abang?" Tanya Vina dengan muka polos nya.
"Ya.. ya iya abang. Gue kan abang lo." Jawab Alvin sedikit gugup. Pasalnya Alvin jarang menyebut diri nya 'abang.'
Dan kegugupan Alvin, sukses membuat Vina tertawa kecil dan dibalas dengan cibiran dari Alvin.
"Yaudah jadi lo kenapa ade ku sayang?" Tanya Alvin untuk kesekian kali nya.
"Gapapa." Jawab Vina. Singkat. Padat. Jelas.
"Lo kenapa si? Ada apa? Cerita aja sama gue, siapa tau gue bisa bantu? Yaa walaupun sedikit, kan yang penting gue bantu." Kata Alvin.
"Gue ini saudara kandung lu. Juga sekaligus teman atau sahabat lo. Jadi cerita aja sama gue. Terbuka. Terus apa guna nya gue disini kalo gabisa bantu nyelesain masalah lo?" Lanjut Alvin lagi.
Vina hanya diam. Sedikit terharu, namun juga sedikit malas mendengar ocehan kembaran nya ini.
"Yaelah.. Kita sharing sharing aja lah. Lo juga gabakal bisa cari jalan keluar sendiri. Lo butuh seseorang untuk membantu lo mencari jalan keluar itu. Contoh nya gue. Lagi pula, semua akan jadi lebih mudah jika dilakukan berdua kan?" Tambah nya lagi disertai dengan cengiran manis.
"Hm. Okay okay." Jawab Vina malas.
Alvin pun tertawa kecil, lalu berkata "Jadi ada apa dengan lo Alvina?"
"Gue bakal cerita. Tapi lo janji dulu ga akan marah, ketawa, atau ngeledek gue." Jelas Vina.
"Hmm."
"Engga ah. Lo mah gabisa di percaya." Kata Vina, sedikit cemberut.
"Ya astaga Vinaa!!! Udah cerita dulu aja!" Jawab Alvin sedikit menekan.
"Ga."
"Cerita gak!"
"Ga."
"Yatuhan Vina." Kata Alvin sedikit menekan, sembari mengacak rambut nya.
"Hm. Yaudah yaudah. Tapi ga disini." Pasrah Vina.
Alvin memutar kedua bola matanya malas. "Terus mau dimana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER
Fiksi Remaja-HIATUS- Novel ini meceritakan suka duka persaudaraan, dan tentu keindahan yang terselip di dalam nya. - The Author ▶▶▶ It's just a story about the twins Alvino Deandra Wijaya and Alvina Diandra Wijaya.