H A P P Y R E A D I N G ❣
-----
"Vin, lo masih lama ngga?" Tanya Mikha pada Vina sambil menggaruk telinga kanan nya."Duhh. Masih satu halaman lagi Mikh." Jawab Vina yang mulai gemas dengan catatan nya itu. Ya, bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi, namun Vina masih saja belum selesai dengan catatan nya itu.
"Kalo gitu gue duluan deh. Gapapa kan?" Tanya Mikha yang mulai bosan menunggu Vina.
"Hm, yaudah deh lo duluan aja." Ya begitulah mereka. Selalu keluar bersama walaupun tak pulang bersama.
"Serius ya?" Tanya Mikha memastikan.
"Hmm." Jawab Vina singkat. Mungkin sudah terlalu lelah dengan catatan nya itu.
"Okayy. Byee Alvinaa, muach!" Pamit Mikha, memberi kiss bye pada Vina, dan berjalan pergi keluar kelas.
"Iya iya. Bye." Jawab Vina dan kembali berkutat pada catatan sejarah nya.
Entah guru nya yang terlalu banyak memberikan catatan, atau justru Vina yang terlalu lama menulis? Pasalnya hanya dia yang masih setia di dalam kelas untuk menyelesaikan catatan tersebut.
Tak lama kemudian.
"Yess! Akhirnya selesai jugaaa." Ucap Vina sambil merenggangkan otot otot nya yang mulai terasa kaku.
"Oh iya." Kata Vina menepuk jidatnya. "Gue belum bilang lagi ke Alvin, astaga! Bahaya siaga satu! Entar Alvin ninggalin gue lagi!" Tambah nya lalu segera membereskan semua buku bukunya, memasukannya kedalam tas, dan bergegas berlari ke parkiran.
" Huh. Untung aja mobil nya masih ada. " Kata Vina sesampai nya di parkiran, seraya mengatur nafasnya yang terengah engah. Ya Vina baru saja lari dengan kecepatan kilat dari kelas sampai ke parkiran sekolah. Takut takut ia ditinggal oleh Alvin.
Tanpa ragu Vina langsung berlari dan masuk ke mobil nya.
"Huh. Untung aja. Makasih ya udah nungguin gue." Kata Vina pada Alvin sambil mengatur kembali nafasnya saat sudah berada di dalam mobil.
"Ck. Dari mana aja sih lo? Lama amat." Jawab Alvin sedikit kesal.
"Iyaa maaf. Gue abis nyelesain catetan tau!" Gerutu Vina sambil cemberut.
"Nyatet sih lama banget." Gumam Alvin yang masih terdengar di telinga Vina dan langsung menancap gas keluar sekolah. Dan dibalas oleh cibiran dari Vina.
Setelah itu tak ada lagi diantara mereka berdua yang mengeluarkan suara. Hanya lagu 'one and only' dari Adele yang mengalun lembut didalam mobil.
"Oh ya. Tadi ayah sama bunda berangkat ke Surabaya." Kata Alvin akhirnya.
"Hah?! Ngapain?!" Tanya Vina sedikit syok.
Alvin menatap Vina datar, "Biasa aja kali."
"Kok mendadak banget sih? Terus kenapa mereka ga ngasih tau gue? Terus ayah sama bunda kesana gabawa baju gitu?" Tanya Vina tak tanggung tanggung.
"Wailah, satu satu kali Vin." Jawab Alvin sambil memutar kedua bola matanya malas.
"Yaudah jawab dulu!" Ketus Vina.
"Hm." Jawab Alvin dan langsung keluar mobil. Oh ternyata mereka sudah sampai.
"Ish! Wtf!" Cibir Vina dan mengikuti Alvin keluar mobil.
Vina mengejar Alvin yang sudah masuk terlebih dulu kerumah. "Alvin! Lo belum jawab pertanyaan guee. "
Alvin berbalik menghadap Vina, "Yang mana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER
Teen Fiction-HIATUS- Novel ini meceritakan suka duka persaudaraan, dan tentu keindahan yang terselip di dalam nya. - The Author ▶▶▶ It's just a story about the twins Alvino Deandra Wijaya and Alvina Diandra Wijaya.