CHAPTER 3

2.4K 237 8
                                    

Naruto menatap lekat lima wajah yang tertera di layar laptop milik Kakashi. Mengamatinya satu per satu. Sesekali dahinya berkerut saat otaknya sedang berpikir sambil matanya tidak lepas dari gambar - gambar di depannya.

"Mereka ini..?'' Jeda sesaat. Naruto menunjuk wajah - wajah yang ada di layar laptop.

"Seperti yang sudah kau sarankan, beberapa petugas sudah ditugaskan untuk memeriksa orang - orang di foto itu'' Kakashi memulai penjelasannya "Mereka satu universitas, tapi beda jurusan yang menjadi kesamaan dari mereka adalah mereka satu klub''.

"Jadi, salah satu dari mereka ini pelakunya?'' Tanya Naruto, coba menegaskan maksud dari Kakashi.

"Bisa ya bisa tidak. Kita belum bisa memastikan sebelum ada penyelidikan lebih lanjut. Mungkin saja justru mereka adalah korban selanjutnya dan pastinya ini tugasmu untuk menyelidikinya'' Kakashi tersenyum di balik maskernya, tapi matanya menatap tajam anak buahnya yang masih duduk di depannya.

"Maksud Kaichou..?''.

"Ya. Seperti yang ada di otakmu, dekati mereka. Cari informasi sebanyak mungkin''.

"Menyamar maksudnya?'' Tanya Naruto malas.

"Sepertinya otakmu sedikit lebih pintar sekarang'' Kakashi sudah berdiri di samping Naruto dan menepuk bahu pria itu pelan.

"Kaichou... lebih baik tugaskan yang lain saja. Tugas menyamar itu membosankan. Apalagi harus bergaul dengan mahasiswa yang baru beranjak dewasa seperti mereka'' protes Naruto dengan wajah malas ''Lebih baik tugaskan aku untuk mengintrogasi wanita - wanita Uzbekistan yang kedapatan bekerja di klub tanpa ijin itu'' Kakashi menatap jijik wajah Naruto yang menyeringai mesum sambil menaik turunkan alisnya.

"Terserah kau saja. Mungkin aku bisa menyerahkan tugas ini pada sepupumu, Kyuubi. Kalau bisa menyelesaikan kasus ini, mungkin dia akan dipromosikan'' mata Naruto mendelik begitu nama sepupunya yang menyebalkan itu disebut.

Kakashi menyeringai begitu melihat perubahan ekspresi Naruto. Dia paham sekali bagaimana Naruto sangat tidak suka dengan sepupu yang sudah membuat kisah cintanya berantakan beberapa bulan lalu.

Kyuubi membawa Shion, kekasihnya, ke apartementnya, padahal saat itu dia sedang bersenang - senang dengan janda seksi pemilik cafe yang ada di seberang apartement yang ditinggalinya, pastinya Shion marah besar dan langsung melempar cincin pemberiannya ke wajah Naruto yang saat itu hanya bisa diam dengan wajah bodohnya.  

"Biar aku saja'' Naruto berdiri dari duduknya dengan cepat, sampai membuat kursi yang didudukinya hampir terjungkal ke belakang. Tidak. Naruto tidak akan membiarkan sepupu gilanya itu mengacaukan hidupnya. Cukup kisah cintanya saja, jangan karirnya.

"Kau berubah pikiran?'' Tanya Kakashi dengan ekspresi sedatar mungkin, padahal dalam hati, Kakashi sudah menduganya.

"Pokoknya serahkan padaku saja'' Sahut Naruto dengan nada memaksa.

"Oke. Kupercayakan kasus ini padamu''.

Naruto tersenyum lebar. Dalam hati, dia bersumpah akan membuat Kyuubi menyesal nanti setelah dia berhasil menyelesaikan kasus ini dan di promosikan 'ku buat kau menderita. Awas saja' senyum setan terlihat di wajah Naruto saat memikirkan akan membuat sepupu setannya itu menyesal sudah berurusan dengannya. 

"Ini'' Naruto tersentak saat Kakashi menyodorkan map yang cukup tebal di depannya ''itu informasi tentang mereka. Alamat rumah, jadwal kegiatan, tempat yang sering mereka kunjungi, kau pelajari semua itu. Buat dirimu sedekat mungkin dengan mereka. Kau mengerti kan?'' Kakashi menatap tajam Naruto dengan sedikit mendekatkan wajahnya, membuat Naruto terpaksa mundur, sambil tersenyum canggung. Sepertinya Kakashi tahu isi kepalanya yang sekarang penuh berisi rencana - rencana yang akan dilakukannya pada Kyuubi nanti kalau sudah dipromosikan.

DON'T SAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang