2.Mall

271 24 3
                                    

"Lenaaaa "teriak Selena pada Lena, yang meja nya berada di depan ruangan Drew.

Lena merupakan sekertaris Drew, Selena sudah mengenalnya karena yang menemani Selena bila datang ke kantor Drew adalah Lena.

Drew dapat menjadi boss karena berkat usaha dirinya, saat itu perusaan milik ayahnya mengalami kebangkrutan, mungkin itu alasan ayahnya meninggalkan ketiga orang anaknya.

Tetapi Drew tidak mengalah dengan keadaan menyadari setelah tiadanya ayahnya dia merupakan tulang punggung, menjadikan Drew bertekad untuk mengembalikan perusaan itu ke masa jayanya.

Dan sekarang dirinya telah mendapatkan hasilnya, perusaan itu kembali ke masa jayanya berkat seorang Drew.

"Haii Sel,ehh Shawn" sapa Lena. "tunggu sebentar ya Drew, sedang ada tamu"sambung Lena.

"Okee deh"

Selena duduk di sofa yang memang di sedikan di depan ruangan Drew. "Siapa yang bikin kaki lo sampe luka gini"Shawn memerhatikan luka pada lutut Selena.

"Gue ke sandung sama batu.jadi murni kesalahan gue kan?"

Shawn tertawa sinis. "Haha Sayang kalo lo mau ngebohong,belajar dulu lo tuh ngak bisa boongin gue"

"Emang--"

"Lo bohong " Shawn memotong perkataan Selena.

"TE SE RAH "

"Jadi masih nggak mau ngasih tau,lo mau ngasih tau ato gue cari tau sendiri huh?"

Sialann!! Selena memutar otaknya,untuk mencari alasan agar Shawn tidak mengetahui bahwa yang menyebabkan nya adalah Nial. Bila Shawn mengetahui ini akan terjadi masalah atara Shawn dan Nial.karena bila itu terjadi keselamatan Nial akan terancam.

Bukan rahasia lagi kalo seorang Shawn medes dikenal sebagai pria populer di sekolahnya karena ketampanannya yang dirinya miliki tapi wajah tampan nya tak sejalan dengan prilakuShawn.

Shawn sudah tak asing lagi dengan hukuman dan dia merupakan buronan guru gurunya yang ingin menghukum Shawn karna perbuatan perbuatan tidak terpuji yang sering Ia lakukan.

" sekali percaya sama gue,bisa ngak? Lu mah nggak pernah percaya sama adik lu sendiri ah sebel" Selena memutar bola matanya malas,satu satunya jalan agar kakak nya berhenti mengintrogasinya adalah ngambek.

"Penah gue percaya sama lu"

"Kapan?"

"Waktu gue tanya siapa yang jailin lo sampe nagis,waktu gue tanya siapa yang bikin pala lo benjol.lo bilang apa 'ini kesalahan aku Shawn' yatanya lo boong itu gara gara si Dito kan?"

"Sel Shawn,silahkan masuk" ucap Lena,untung ada Lena yang menyelamat kan jiwa Selena.

"Oke Len,ayo Shawn masuk"

"Jawab gue sele"

"Drewwku sayangg"teriak Selena, saat dirinya memasuki ruangan Drew.

"Ini kantor Mba,bukan hutan" ucap Shawn mengejek.

"Biarin orang cantik mah bebas"

"Iyahin aja biar cepet"

"Drew ada apa? Tumben nyuruh ke kantor" ujar Selena,Drew yang masih sibuk dengan berkas berkasnya segera menoleh ke arah Selena.

"Mau aja,nggak boleh?"

"Jadi kita ke sini buang buang waktu dong" Shawn membaringkan tubuhnya di sofa yang berada di ruangan Drew.

"Tau nih, gue kira ada yang penting gitu, taunya malah huang waktu ince aja "Selena duduk di kursi yang berada di hadapan Drew.

"Najis inces"

"Destiny"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang