EPILOG

2.7K 202 9
                                    

Every family has a story to tell. Welcome to ours.

Semua lampu sudah dipadamkan, kue sudah siap dipegang, dan dekorasi ruangan juga sudah siap sejak beberapa menit lalu. Kini, mereka hanya tinggal menunggu seorang wanita yang selama ini telah menjadi penyelamat bagi mereka semua dan telah menjadi malaikat di dalam rumah itu. Karena tanpanya, mereka tidak bisa menjadi seperti sekarang.

Lilin di atas kue itu dinyalakan buru-buru oleh mereka saat mereka mendengar pintu rumah itu sedang berusaha dibuka. Berhasil, mereka langsung kembali ke posisi masing-masing untuk mengejutkan wanita itu.

Saat pintu itu terbuka, semua manusia di dalam rumah itu berteriak, "Selamat ulang tahun!"

Seseorang yang baru masuk itu terkejut dengan teriakan mereka. Setetes air mata langsung jatuh dari kelopak matanya, dan senyum lebar merekah dari bibirnya.

"Selamat ulang tahun, Sayang," suami dari wanita itu mendekat dan langsung memeluknya. Wanita itu menerima kecupan bertubi-tubi dari suaminya.

"Selamat ulang tahun, Mama!" Kini gantian, anak-anak dari mereka lah yang memeluk wanita itu dengan perasaan riang.

"Makasih ya, semuanya," kata wanita itu sambil menyeka air matanya dengan senyuman lebar.

"Selamat ulang tahun, ya, kak. Semoga di unur ke 35 ini seorang Rania Aurelius bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi," Saddam memeluk Rania dengan Erat.

"Makasih, Dam," Rania memeluk Saddam lebih erat.

"Sini semuanya, duduk dulu," ajak Rolando agar mereka semua duduk di kursi meja makan yang di meja itu sudah ada banyak macam makanan. Semua mengikuti kata Rolando.

Hari ini adalah hari di mana Rania dilahirkan semenjak 35 tahun yang lalu. Hari ini, mereka menciptakan kenangan baru lagi untuk dikenang saat mereka semua sudah tua nanti.

Di rumah itu hanya ada Rolando serta anak-anak mereka, dan Saddam bersama keluarganya. Ayah tidak bisa datang karena ia sedang ditugaskan di luar kota, pun Ibu yang ikut suaminya ke Amerika karena sedang ditugaskan di sana. Papa dan Mama Rolando tidak bisa datang pula karena sudah pindah ke Australia.

Sudah 17 tahun berlalu, kini Gio sudah berumur 17 tahun. Sebulan setelah ia melahirkan Gio, acara pernikahannya dengan Rolando diselenggarakan di sebuah gedung dengan tamu yang tak lain tak bukan adalah teman-teman sekolahnya.

Tentang Lian, Lian sudah meminta maaf sebesar-besarnya pada Rania. Rania memaafkan Lian dengan tulus, karena itu bukan sepenuhnya salah Lian. Sebagian adalah salahnya karena tidak hati-hati pada malam itu. Rolando, ia masih belum bisa memaafkan Lian pada saat itu, tetapi Rania membujuknya, sampai akhirnya Rolando terpaksa memaafkannya. Kini, Lian dan Ika pun sudah berkeluarga pula dan memiliki 2 orang anak.

2 tahun setelah melahirkan Gio, Rania melahirkan lagi seorang anak perempuan, Mervana Aurelius, dengan panggilan Merva. Dan 11 tahun kemudian, mereka dianugerahi lagi seorang anak perempuan, Silfana Demirelius, dengan panggilan Silfa.

Gio sudah mengetahui tentang dirinya yang sebenarnya. Pada awalnya, Gio memang tidak terima, tetapi, karena kasih sayang yang Mama-nya berikan tak ada hentinya, Gio tersentuh. Ditambah, Rolando menjelaskan semuanya dengan pelan-pelan dan sangat jelas pada Gio.

Kini semuanya sudah baik-baik saja. Gio sudah bisa menerima kenyataan pahitnya. Rania dan Rolando berbahagia bersama dengan anak-anaknya, tanpa ingin membeda-bedakan setiap anaknya. Karena mereka tahu, setiap pribadi dari anak-anaknya memanglah berbeda, dan tidak bisa disamakan begitu saja.

Mereka berharap, semoga kebahagiaan mereka bukanlah sementara, tetapi akan bertahan sampai akhir hayat nanti.

THE END

Tangerang, 4 November 2016

Yay, terimakasih yang sudah setia baca cerita-cerita abalku. Cerita yang ini memang sengaja aku singkatin, wkwk. Udah ah, hope you liked it!❤❤❤

Paper PlaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang