"Bunda kenapa nangis?." Tanya seorang balita laki-laki dengan bahasa khasnya, berdiri sambil mengusap mata nya.
Mata bulat bermanik biru itu memandang penuh tanya pada seorang wanita cantik yang di panggilnya bunda. Wanita itu tengah bersimpuh dalam balutan mukena putih mengadahkan tangan seraya bercerita di dalam sunyinya malam, di tempat teraman untuk sekedar menangis, berkeluh kesah dan hanya berdua dengan-Nya tanpa ada yang tahau-terlebih putra semata wayangnya.
"ehm Gu..Gummy." Ucapnya terbata dan gerak tangan cepat untuk menghapus aliran sungai di wajahnya.
Balita itu berjalan menuju ibundanya dengan langkah terseok-seok dan hap masuk dalam dekapan hangat yang satu-satunya di miliki dan dapat di rasakan. Tempat ternyaman itu hanya milik ibundanya. Tangan lembut itu mengusap helaian rambut coklat emas milik balita itu, mencoba menahan air mata agar tak runtuh, menahan sekuat nya, karena kekuatannya dan alasan nya bertahan ada di dalam dekapannya saat ini. Anak nya Guminorion Auza D.
"Anak bunda kok bangun, hem?." Tanya wanita itu penuh kelembutan dengan suara serak khas sehabis menangis. Wanita itu mengecup pucuk kepala anak nya yang masih dalam dekapan nya dengan penuh sayang seraya berdo'a.
'jadi jagoan kuat buat bunda ya sayang, anak yang sholeh. Bunda sayang kamu, ayah juga pasti sayang kamu.'
"Air putih bunda." Ucapnya matanya masih mengantuk.
"Sebentar ya anak bunda."
Wanita itu melepaskan dekapan nya dan berdiri melipat mukenanya. Menggendong balita mungilnya menuju dapur sederhana milik nya, di dalam apartement mungil itu hanya ada mereka berdua. Berbagi cerita dalam keseharian yang penuh cinta dan tawa meski rasanya ada yang kurang, namun biarlah menjadi kekurangan.
Hingga mata mungil itu kembali terpejam dalam dekapan bundanya, menenggelamkan wajah nya dalam pelukan hangat itu, juga sapuan ringan di punggung nya menjadi penghantar tidurnya. Mata yang begitu mirip dengan seseorang itu terpejam kembali hingga dengkuran halus terdengan teratur.
Hidup dalam kesederhanaan, tanpa perduli pandangan aneh orang dan juga remeh yang sering di dapatkan Aura Navulia. Wanita berusia 25 tahun yang memiliki anak laki-laki berusia 4 tahun. Ibu muda yang begitu cantik terlebih, sejak 5 tahun lalu beritikad menggunakan hijab menutup aurat yang memang telah menjadi kewajiban nya.
Ibu muda lulusan terbaik ilmu Manajemen di Kampus swasta ternama, yang kini memiliki usaha sendiri berkat hobby memasaknya dan ilmu Manajemen yang di aplikasi kannya dalam kehidupan nya. Dulu nya Ia memiliki Toko kecil yang diberi nama "Aura Cake" tempat menjual berbagai macam permen juga coklat juga terdapat meja-kursi yang di sediakan untuk pengunjung dan tempat bermain anak-anak yang aman ada di sudut ruangan. Memiliki beberapa juru masak, pelayan dan kasir. Usaha yang di rintis sejak masih di semester 3 dengan dukungan seseorang, namun toko itu di jalankan teman bisnis baik nya juga selaku manajer di sana, hingga kini ia membuka toko baru ditempat baru yang sama seperti punya nya dulu, kini dinamai "byGummy" menjadi tempat persembunyian nya sedangkan toko lamanya Ia jual saat memutuskan untuk kabur.
Melarikan dari kenyataan masa lalu rasa nya tak begitu mudah, terlebih banyak hal-hal yang belum terselesaikan, bersama orang-orang yang berada di masa lalu nya. Tidak ada keselahan tanpa adanya kesempatan, itulah takdir nya.
Hanya kisah tidak sempurna, jika tanpa bantuan juga restu-Nya.
***
"Hiks.. hikss Undaaaaa." Teriakan itu memeriahkan pagi hari di apartement mungil itu.
Aura berlari menuju kamar utama, kamar miliknya juga si kecil. Sampai di depan pintu Aura tersenyum melihat tampannya anak nya dengan pipi chubby kulit putihnya, mata biru itu berkaca-kaca jangan lupakan bibir mungil yang mencebik, tangannya terulur seolah meminta diangkat.
"Anak bunda kok nangis, kan bisa cari bunda di dapur sayang." Ucapnya sambil mengangkat Gummy seraya menghapus air mata nya.
Gummy yang masih sesegukkan memeluk leher Aura dengan erat seolah tidak ingin melepaskanya lagi. Aura hanya tersenyum dan mengusap lembut punggung anaknya yang begitu manja pada nya.
"Hari ini bunda buat sushi lohhh." Rayu Aura
"Be..nelan unda?." Mengendurkan pelukan nya dan menatap Aura penuh minat.
"Tentu, kan untuk jagoan bundaa." Aura dengan gemas mencium pipi chubby itu hingga terdengar tawa yang memenuhi ruangan itu.
"Tapi sebelum itu cuci muka, gosok gigi dan cuci tangan dulu sama bunda, oke?." Aura menjawil hidung mancung itu. Gummy mengangguk mendengar perintah ibundanya.
Guminorion Auza D. Balita berusia 4 tahun, memiliki bola mata iris biru, rambut ikal coklat keemasan, hidung mancung yang di turunkan oleh seseorang, selebihnya adalah turunan Aura bulu mata lentik, bibir tipis dan kulit putih bersih. Balita yang memikat siapa saja yang bertemu dengannya, yang begitu manja hanya pada Ibundanya. Selebihnya ia hanya akan menjadi pemalu dan pendiam jika bertemu orang baru. sama seperti sifat bundanya yang hanya akan cerewet, manja dan merepotkan pada orang yang benar-benar di rasa tulus pada nya dan dekat setelah nya Ia akan membangun tembok kokoh yang tak dapat di lihat tapi dapat di rasakan.
Yang di syukuri Aura, hingga saat ini Gummy tidak ada bertanya tentang seseorang yang harusnya membuatnya merasa lengkap, tapi itu menjadi juga beban tersendiri untuk Aura. Merasa semua salah nya, hingga semua terjadi seperti ini. Selalu meminta pengampunannya juga meminta jawaban atas semua pertanyaan hidup nya. Hingga air mata selalu menjadi saksi bisu antara dia dan Tuhan-Nya. Namun setelah nya Aura akan bertindak bahagia, semua baik-baik saja saat melihat anak nya, harta berharga nya, kekuatannya. Hingga kini masih menjadi alasan utama nya bertahan.
A/N:
Sudah direvisi, tinggalkan vomment.
26 Januari 2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY GUMMY [E-BOOK]
RandomGuminorion Auza D. TERSEDIA VERSI E-BOOK DI PLAYSTORE