CHAPTER 8

34.8K 2.9K 7
                                    

Saat ini mereka sedang duduk di ruangan kerja Aura. Masing-masing duduk di sofa setengah lingkaran itu. Bianca masih saja memberondong Auva dengan pertanyaan-pertanyaannya tentu nya dengan wajah Dion yang tetap datar merasa di abaikan. Juga dengan Gummy yang tak ingin jauh dari Auva. Auva hanya pasrah dan tertawa melihat dua orang yang selalu berebut perhatiannya.

"Kamu gak ngantor Di?" Tanya Aura pada Dion yang masih betah merangkul bahu istrinya.

"Gak" Jawab singkat Dion

Bianca berulang kali ingin melepaskan rangkulan Dion tapi Dion terus menerus menahannya. Bianca menatap Dion "Kamu pergi ngantor gih, sementang kamu bosnya kamu gak boleh gitu"

"Heeem" Dion hanya mejawab dengan gumaman.

"Uncle, kemarin Gummy ketemu uncle tampan terus matanya sama seperti punya Gummy, endak sama punya bunda juga Uncle, Unty Bee juga Uncle Di jugaa" Ucapan polos Gummy yang memainkan jari-jari tangan Auva .

Pernyataannya itu menghasilkan ekspresi yang berbeda di dalam ruangan itu. Auva dengan rahang tegas yang kini mengeras menatap Aura meminta penjelasan, namun Aura hanya menggeleng lemah dan menatap sendu putranya. Bianca juga Dion saling memandang ingatan mereka kembali pada kejadian kemarin.

"Oh yaa?" Tanya Auva yang berpura-pura tertarik dengan cerita Gummy

"Iya Uncle, apa itu ayah?" Tanyanya lagi kini menatap langsung manic mata Auva.

Deg.

Lagi-lagi pernyataan itu membekukan keadaan, tidak ada yang akan menyeruakan suara untuk menjawab pertanyaan balita tampan itu. Hening memang hening, Auva masih menatap manik mata yang kini menanti jawabannya, entahlah rasanya Auva juga tak tahu apa yang di jawabannya. Aura membuang pandangan nya kesamping atas menahan air matanya. Pertanyaan itu lagi.

"Haloooo. Hot chocolate and Red Velvet Cake. Siapa nih yang mau?" Terdengar seruan ceria milik Rere yang mengintrupsi kesunyian.

Membuat sepasang suami istri yang entah sejak kapan menahan nafas menghembuskannya perlahan, juga perasaan lega milik Auva dan ucapan terimakasih Aura yang di ucapkan lewat pandangan matanya. Rere yang awalnya tak paham akhirnya paham dengan keadaan yang awalnya sunyi.

Kini Gummy telah bersorak karena pesanannya sudah datang, dengan gembira Gummy memakan cake yang menjadi favoritenya di Caffe milik bundanya. Auva mengusap dengan sayang puncak kepala Gummy. Gummy merasa ada yang mengusap kepalanya dengan lembut akhirnya mengangkat kepala nya dan tersenyum lebar. Memotong kembali kue yang berada di piring dalam pangkuannya dan menyuapkan pada Auva.

"Aaaaa" Ucap Gummy pada Auva. Auva dengan senang hati menerima suapan dari keponakannya itu.

"Bunda ngak di suapin nih Gummy? "Aura mencibirkan bibirnya.

Gummy tertawa lalu memotongkan lagi dan menyuapkan pada Aura "Untuk Bunda. Aaaaaa"

"Aunty dong Aunty" Sorak Bianca dan Rere yang nyatanya masih ada di ruangan itu.

"Engak. Nanti punya Gummy abis" Ucapnya.

"Yaaaah" Ucap Bianca dan Rere dengan raut wajah sedih dibuat-buat.

Mereka akhirnya tertawa bahagia di dalam ruangan itu, suasana yang awal sunyi akibat pertanyaan polos itu namun kini sudah di tebar akan rasa bahagia yang meskipun masih terasa kurang.

***

Di tempat berbeda berdiri seseorang laki-laki yang menghadap kearah luar kamar apartementnya. Sambil menatap layar tabnya yang layarnya di penuhi oleh foto terbaru yang menampilkan wajah bahagia dan senyum lebar milik wanita nya dan buah hati nya yang di dapat nya dari seseorang yang menjadi mata-mata nya untuk jarak dekat dengan wanita nya yang sengaja mengawasi sejak 4 tahun yang lalu. Rasa nya ia ingin berada di sana, membawa mereka dalam pelukan hangat yang sudah di tahannya sejak awal.

Ya, dia sudah sadar akan kesalahan itu yang kini semakin menjadi rumit. Lihat saja ruangan yang sekarang ia datangi di penuhi foto, setiap dindingnya dengan foto wanita itu--Aura dari kecil hingga dewasa, hingga foto-foto bersama Gummy. Ia hanya bisa menatap foto-foto yang ia dapat. Setiap kali Ia ingin menyerah dan menyusul mereka lagi-lagi ia ingat ia berjuang sejak 4 tahun lalu untuk masa depan wanita nya juga putranya. Ia hanya menunggu waktu untuk bersabar dan berdo'a mereka masih mau menerimanya.

Rasa nya sakit melihat perjuangan wanita nya, tapi ia pun merasakan sakit yang sama ketika mendengar wanita nya  morning sicknes lalu cerita haru wanita nya yang ngidam harus memenuhi sendiri, melahirkan tanpa dampingannya juga tanpa Ia yang meng-adzankan putranya. Rasa nya sakit, tapi bagaimana lagi semua harus bertahan untuk kebahagiaan itu. Iya akan menebus semua kesalahan juga waktu yang pernah terbuang lalu.

"Sehat terus nak, ayah sayang kamu, ayah juga sayang bunda. Jaga bunda untuk ayah. Ayah akan menyusul kalian. Besabarlah untuk saat ini sayang" Ucapnya lirih.

A/N:

Sudah di Revisi.
Silahkan tinggalkan vomment.

02 Februari 2017

BABY GUMMY [E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang